Waspada Anemia! Mahasiswa KKN Undip Tingkatkan Kesadaran Ibu mengenai Pentingnya Pemberian Makanan Bergizi dan Konsumsi TTD

0
  


Campusnesia.co.id - Jayengan (30/7/2024), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) dari Program Studi Kesehatan Masyarakat melaksanakan program monodisiplin “Peningkatan Kesadaran Ibu dalam Mencegah Anemia pada Remaja Putri”. Program tersebut dilaksanakan di Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta pada Minggu, 28 Juli 2024. Dilatarbelakangi oleh temuan kasus anemia pada calon pengantin perempuan di wilayah kerja Puskesmas Jayengan sebanyak 21 calon pengantin, sehingga diperlukan adanya intervensi guna mencegah anemia pada remaja putri.
 

Pelaksanaan Edukasi Cegah Anemia di Kelurahan Jayengan
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Anemia diartikan sebagai suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Anemia dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada remaja putri, diantaranya yaitu menurunnya daya tahan tubuh, konsentrasi, prestasi belajar dan produktivitas, serta meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat, prematur, BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak. Anemia dapat dicegah dengan meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dari sumber pangan hewani dan nabati. Selain dengan konsumsi makanan sumber zat besi, remaja putri perlu mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) untuk memenuhi asupan zat besi.

Program ini menyasar kepada Ibu, hal tersebut dikarenakan Ibu berperan penting dalam memastikan remaja putri terbebas dari anemia dengan menyajikan makanan yang bergizi seimbang serta mengawasi remaja putri untuk rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Kegiatan ini dihadiri oleh 16 peserta yang merupakan Ibu-Ibu PKK RW 6 Kelurahan Jayengan. 

Materi yang disampaikan meliputi pengenalan anemia, penyebab anemia, gejala anemia, dampak anemia, pencegahan anemia, pengenalan Tablet Tambah Darah (TTD), serta cara mengonsumsi TTD. Ibu diberikan buku saku cegah anemia dimana pada halaman akhir buku tersebut terdapat catatan minum Tablet Tambah Darah (TTD) yang dapat digunakan untuk memantau remaja putri dalam mengonsumsi TTD. 

Setelah diberikan edukasi, selanjutnya terdapat sesi diskusi dimana Ibu dapat menceritakan pemahaman yang didapat selama mengikuti kegiatan edukasi serta sharing pengalaman seputar anemia. Kegiatan ini mendapatkan feedback yang sangat baik dimana peserta yang hadir aktif ketika sesi diskusi berlangsung.



Penulis: 

Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Keterampilan, Mahasiswa KKN Undip Berikan Pelatihan Pengembangan Isi Pesan dan Media Edukasi Kesehatan kepada Forum Anak

0
  

Campusnesia.co.id - Jayengan (6/8/2024), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) dari Program Studi Kesehatan Masyarakat melaksanakan program monodisiplin “Pelatihan Pengembangan Isi Pesan dan Media Edukasi Kesehatan”. Program tersebut dilaksanakan di Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta pada Sabtu, 3 Agustus 2024. Peserta yang hadir merupakan remaja yang tergabung ke dalam forum anak Kelurahan Jayengan.
 
 
Pelaksanaan Pelatihan 
Pengembangan Isi Pesan dan Media Edukasi Kesehatan
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Forum anak dilibatkan dalam kegiatan ini dengan harapan forum anak dapat menjadi agent of change yang mempunyai ide serta berkontribusi dalam menghadapi setiap permasalahan kesehatan remaja. Salah satu kontribusi yang diharapkan yaitu, remaja dapat menyebarkan informasi-informasi kesehatan melalui media edukasi kesehatan yang menarik.

Pada era digital, informasi kesehatan dapat disebarkan melalui berbagai media sosial, sehingga remaja perlu dibekali dengan keterampilan dalam menyusun pesan-pesan kesehatan yang efektif. Peserta diberikan buku yang menjelaskan terkait dengan media edukasi kesehatan, cara menentukan isi pesan kesehatan yang efektif, struktur pesan, serta tutorial membuat media  edukasi kesehatan berbentuk poster. 

Dalam kegiatan pelatihan dijelaskan bahwa pesan yang disusun harus dapat dipercaya. Rasa percaya harus dapat dibangun dengan menunjukkan bukti-bukti dari sumber yang kredibel sehingga sasaran tidak meragukan pesan kesehatan yang disampaikan. Dengan dilaksanakannya pelatihan ini diharapkan dapat menambah skill remaja serta materi yang sudah disampaikan dapat diimplementasikan dengan baik.



Penulis: 


Editor:
Achmad Munandar

Gerakan Peduli Sampah : Atasi Permasalahan Sampah yang Menggunung, Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Edukasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Dapur Organik Menjadi Pupuk Kompos Di Kelurahan Jungke, Karanganyar

0
  


Campusnesia.co.id - KKN Tim 2 Undip tahun 2024 telah dilaksanakan sejak 10 juli 2024 kemarin dengan program kerja yang diharapkan dapat membantu permasalahan serta melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sebanyak 7256 mahasiswa undip diterjunkan ke sebelas (11) kabupaten dan satu (1) kota di Jawa Tengah. Salah satunya adalah di kelurahan jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

Permasalahan sampah terus menjadi hal yang buntu solusi hingga saat ini. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah menumpuk, salah satunya pada limbah dapur organik. Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan bau tidak sedap, menarik hama, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan. 

Salah satu solusi yang efektif adalah mengubah limbah dapur organik menjadi pupuk kompos. Proses ini melibatkan dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme, yang menghasilkan pupuk alami yang kaya nutrisi bagi tanah. Dengan memanfaatkan metode ini, tidak hanya volume sampah yang dikurangi, tetapi juga menciptakan siklus bahan organik yang bermanfaat untuk pertanian dan taman kota, mendukung praktik ramah lingkungan serta berkelanjutan.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah melaksanakan program kerja edukasi dan pelatihan yang bertajuk “Mengubah Limbah Dapur menjadi Pupuk Kompos” dilakukan pada Jumat malam (2/8/2024) di kediaman Bapak Mulyono, Ketua RT 01, RW 01, Lingkungan Jungke, Kelurahan Jungke. Kegiatan ini dihadiri oleh Koordinator Lingkungan (korling), perwakilan masing-masing RT, RW se-lingkungan Jungke dan perwakilan karang taruna. Kegiatan diawali dengan beberapa pertanyan diskusi tentang sampah dan pengolahannya. 

 

Pembuatan pupuk kompos dari limbah dapur organik 3 komponen utama, yaitu wadah pengomposan bisa berupa galon atau tong yang tidak terpakai, limbah dapur organik berupa sisa sayur dan sisa buah, dan aktivator berupa EM4 dan molase, kemudian dilakukan pengomposan. Kompos yang telah jadi akan berwarna kehitaman, tidak bau dan gembur. Kompos ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk budidaya tanaman disekitar kita.

Edukasi dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pupuk kompos. Selain edukasi dan pelatihan, mahasiswa juga memberikan leaflet/brosur kepada perwakilan ketua RT, RW dan karang taruna dengan harapan informasi tersebut dapat lebih diketahui masyarakat lainnya.
 

Program ini disambut dengan baik oleh warga setempat. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme warga yang aktif bertanya saat diskusi maupun ketika pelatihan. 

"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada mahasiswa KKN UNDIP yang telah melaksanakan program tentang pembuatan pupuk kompos ini. Kegiatan ini sangat berguna bagi warga masyarakat untuk mengurangi jumlah sampah yang menumpuk dan bermanfaat untuk lingkungan" ujar Bapak Suyatmo, selaku ketua RW 3, Lingkungan Jungke, Kelurahan Jungke. Harapannya dengan adanya program kegiatan ini akan mengedukasi warga dan karang taruna Lingkungan Jungke mengenai pengelolaan sampah yang dapat selesai di rumah tangga dengan bijak dan tentunya akan menjadi peluang bisnis.




Penulis : 
Diyah Intan Maulana

Editor:
Achmad Munandar

Kenalan Dengan Nurhaliza, Wisudawan Undip Berprestasi Akademik dan Organisasi

0
 


Campusnesia.co.id - Memiliki nama lengkap Nurhaliza Dwi Ningrum, ia adalah wisudawan Fakultas Kesehatan Masyarakat pada wisuda ke-175 UNDIP berhasil meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3.80 dan lama studi 3 tahun 7 bulan.

Nurhaliza aktif dalam kegiatan berorganisasi dan tergabung dalam BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai Ketua Divisi Bidang Minat dan Bakat, organisasi atau forum peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, dan organisasi luar kampus Non Goverment Organization (NGO) yang didirikan bersama teman kelompoknya.

Organisasi NGO tersebut merupakan organisasi yang ia bentuk untuk kompetisi The 5th Istanbul Youth Summit. Dengan mengangkat tema Kesehatan Lingkungan, Nurhaliza dan tim sebelumnya mempersiapkan berbagai kampanye menggunakan media sosial untuk project branding agar dapat menjangkau sasaran yang luas di Indonesia. Ia meraih juara kedua kategori “The Best Project Group” dalam kompetisi tersebut.

Kompetisi internasional tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari Indonesia dan berbagai negara lainnya, dengan juri-juri lulusan univeritas bergengsi di dunia. “Saya sangat bangga karena bisa membawa nama Indonesia dan Universitas Diponegoro di kancah internasional,” ujarnya.

Selain prestasi tersebut, Nurhaliza juga merupakan penerima Beasiswa Bakti Nusa yang harus dilepaskan karena bertepatan dengan kegiatan KKN UNDIP dan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) serta Praktik Kerja Lapangan.

Bagi Nurhaliza, UNDIP telah mendukungnya untuk berkembang hingga mampu menorehkan prestasi. “Saya mendapatkan berbagai pengalaman berharga baik dari segi akademik maupun non akademik. Lingkungan kampus sangat mendukung saya untuk terus berkembang, seperti perpustakaan yang sangat nyaman, banyaknya kolaborasi yang dilakukan Universitas Diponegoro dengan Universitas di dalam negeri maupun luar negeri, dan kegiatan kerja sama lainnya yang melibatkan pihak luar,” ungkapnya saat diwawancara oleh tim Humas.

Menurutnya, pendidikan dan pengalaman organisasi yang berimbang mampu membantu generasi muda untuk menemukan dan melakukan berbagai kesempatan. “Pendidikan mampu membekali kita pengetahuan untuk menghadapi kehidupan yang terus berkembang. Sedangkan berorganisasi dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan serta mengajarkan banyak hal yang belum tentu diajarkan di bangku pendidikan seperti caranya bekerja sama dengan pihak luar organisasi, manajemen waktu, dan masih banyak hal lainnya. Dan yang pasti kuncinya adalah harus banyak mencoba!” tutupnya. (Sahila – Humas)


Sumber: undip.ac.id

Bermanfaat! Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi Penyusunan Peraturan Desa kepada Perangkat Desa

0


Campusnesia.co.id - Balai Desa Pojok, Desa Pojok - 15 Juli 2024. Setiap desa berwenang untuk mengatur serta mengurus pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, serta hak tradisional yang dipercayai dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa, dalam hal ini Desa Pojok memiliki potensi yang baik dari sisi kuantitas serta kualitas dengan tujuan utama kesejahteraan warga. 

Salah satu yang menjadi kewenangan dari desa ialah menyusun peraturan desa. Peraturan Desa memiliki pengertian peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas serta disepakati bersama BPD. Walaupun Desa diberi wewenang untuk menyusun peraturan desa, tetap tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau ketentuan perundang-undangan yang lebih tinggi. 

Muhammad Gisthano Arifin, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN di Desa Pojok, Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo memberikan edukasi kepada perangkat desa dalam penyusunan peraturan desa agar dapat memahami teknik peraturan pembentukan peraturan desa yang baik dan benar sehingga peraturan desa yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Pojok, Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo. Ia memberikan edukasi kepada perangkat desa dengan cara memberikan modul yang berisikan tentang bagaimana membuat kerangka dan bentuk rancangan peraturan desa serta membahas tentang praktik perancangan peraturan desa. 
 
Gisthano memaparkan tentang pedoman perancangan peraturan desa yang baik dan benar kepada perangkat desa Desa Pojok. Perangkat Desa Pojok sangat antusias atas pemaparan yang dilakukan oleh Gisthano. Lurah Desa Pojok, Bapak Tukiman melakukan diskusi dan konsultasi perihal perspektif pembuatan makam masal di Desa Pojok.

  

Proses pembentukan Peraturan Desa telah diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa. Tahap pembentukan Peraturan Desa dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, pembahasan, penetapan, pengundangan sampai dengan penyebarluasan. 

Khusus untuk Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa yang telah dibahas dan disepakati oleh Kepala Desa dan BPD, wajib disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota Melalui camat untuk mendapatkan evaluasi sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.




Editor:
Achmad Munandar

Kenali Pre-eklampsia : Mahasiswa KKN Ajak Masyarakat Waspada Pre-Eklampsia

0


Campusnesia.co.id -  Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen (6/08/2024) Pre-eklampsia merupakan kondisi serius yang sering terjadi pada ibu hamil dan menjadi perhatian serius berbagai pihak. Hingga kini kematian ibu menjadi salah satu permasalahan di berbagai dunia termasuk Indonesia. Penyebab terbanyak kematian ibu salah satunya adalah Pre-eklampsia atau eklampsia. Menurunkan Angka Kematian Ibu masih menjadi salah satu target utama bidang kesehatan.

Kader Kesehatan berperan penting dalam Upaya pencegahan Pre-eklampsia pada ibu hamil. Dengan pengetahuan terkait Pre-eklampsia yang memadai maka kader dapat memberikan edukasi pada ibu hamil, mendeteksi dini terkait tanda-tanda Pre-eklampsia, dan merujuk ibu hamil untuk ke fasilitas kesehetan apabila diperlukan.

Demi meningkatkan kesadaran dan upaya pencegahan Mahasiswa KKN Tim II Yolanda Nabila Azzura dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dibawah bimbingan Bu Riza Susanti, S.T., M.T. mengadakan kegiatan “Gerakan Peduli Pre-eklampsia”. Kegiatan dilaksanakan pada 6 Agustus di Posyandu Cempaka I dan dihadiri oleh kader posyandu Cempaka I Desa Bendo.

Selama kegiatan para kader diberikan materi mengenai penjelasan Pre-eklampsia, faktor risiko, dan pencegahan Pre-eklampsia. Mahasiswa KKN menjelaskan bahwa preeklampsia adalah Hipertensi awitan baru (≥ 140/90 mmHg, setidaknya dua kali, selang waktu 6 jam tanpa adanya hipertensi kronis) dan proteinuria (300 mg dalam 24 jam pada wanita tanpa proteinuria sebelumnya) yang dimulai setelah usia kehamilan 20 minggu

Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN juga mendistribusikan materi edukasi dalam bentuk leaflet yang berisi informasi penting terkait preeklampsia. Salah satu kader Kosyandu Cempaka I mengatakan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik. Materi ini diharapkan dapat membantu kader kesehatan dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat, khususnya ibu hamil, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Pre-eklampsia.



Editor:
Achmad Munandar

Kreatif dan Sehat! Mahasiswa KKN Ajak Kader Ciptakan Media Promosi Kesehatan

0


Campusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen (29/07/2024) Media promosi Kesehatan memainkan peran dalam meningkatkan kesadaran Masyarakat terkait pentingnya hidup sehat. Penggunaan media promosi Kesehatan dapat memanfaatkan berbagai media seperti poster, media sosial, ataupun berupa video. Adanya media promosi Kesehatan akan membuat pesan ataupun informasi Kesehatan dapat tersampaikan ke Masyarakat luas. 

Sebelumnya para kader Kesehatan Desa Bendo belum pernah mendapatkan pelatihan terkait pembuatan media promosi Kesehatan. Dalam Upaya meningkatkan efektivitas promosi Kesehatan di Tingkat desa, Mahasiswa KKN Yolanda Nabila Azzura dari Fakultas Kesehatan Masyrakat dibawah bimbingan Bu Riza Susanti, S.T., M.T. menyelenggarakan “Pelatihan Pembuatan Media Promosi Kesehatan” bagi para kader. Pelatihan tersebut dihadiri sebanyak 15 peserta dan dilakukan pada Senin 29 Juli 2024 yang dilaksanakan di Aula Balai Desa Bendo. Tema Kesehatan yang diangkat yaitu konsep isi piringku. 


Selama pelatihan, para kader diperkenalkan terkait media yang dapat digunakan untuk promosi Kesehatan. Kemudian para kader diberikan kesempatan untuk mempraktikan langsung pembuatan media promosi Kesehatan dengan menggunakan berbagai alat yang telah disediakan. Para kader begitu antusias untuk mengkreasikan poster semenarik mungkin. Hasil karya poster tersebut nantinya dapat dipajang saat terdapat kegiatan posyandu sehingga para orang tua dapat selalu mengingat konsep isi piringku. 

“Kami senang dengan pemaparan materi yang sangat bermanfaat dan harapannya nanti kami bisa menyampaikan pengalaman yang telah kami dapatkan ini ke warga Desa Bendo lainnya”  ujar salah satu peserta. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan media promosi Kesehatan diharapkan para kader Desa Bendo Sragen kini memiliki kemampuan baru dalam menyampaikan pesan-pesan Kesehatan kepada Masyarakat dan dapat menciptakan media promosi yang kreatif dan inovatif. 



Editor:
Achmad Munandar

Berkebun Sederhana dan Tanpa Ribet, Mahasiswi KKN Undip Ajarkan Konsep Urban Farming dari Botol Bekas

0


Campusnesia.co.id - Huwaida Khansa Fikriana, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Bendo, Sragen telah menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan botol air mineral bekas untuk penerapan urban farming di bawah bimbingan Ibu Riza Susanti, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing lapangan. Acara ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Bendo pada Senin, 29 Juli 2024 dan dihadiri oleh anggota PKK setempat.

Urban farming merupakan konsep bertani modern dengan penggunaan lahan yang tidak luas sehingga dapat diterapkan di pekarangan, dinding, hingga atap rumah. Melalui langkah pembuatan dan perawatan yang sederhana serta pemanfaatan lahan yang minimal, maka dipilihlah progam kerja ini. Selain itu, kegiatan ini juga memanfaatkan kembali botol bekas air mineral sebagai pot tanaman sehingga penerapannya dapat berkontribusi pada kegiatan pengelolaan sampah secara mandiri.
 

Dalam pelatihan ini, para anggota PKK diajarkan dan didemontstrasikan cara membuat pot dari botol bekas, teknik memanam benih dengan media tanam yang sesuai, serta teknik perawatan yang tepat. Pemilihan botol bekas sebagai pot tamanan, memberikan contoh nyata bahwa berkebun dapat dilakukan oleh siapa saja dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang mudah ditemukan. Terlebih juga, dengan konsep bercocok tanan ini, tanaman tidak perlu disiram setiap hari sehingga perawatannya relatif mudah.

Program kerja yang dilaksanakan mendapatkan respon positif dari anggota PKK yang hadir, “Konsep urban farming ini menarik, membuat saya ingin mencoba di rumah nanti, sepertinya pembuatannya juga mudah karena bahan – bahan yang ada sudah tersedia,” ujar Ibu Sumini, salah satu peserta yang hadir, dalam wawancara yang dilakukan setelah pelaksanaan program kerja ini. 

Kegiatan ditutup oleh dokumentasi dengan peserta yang hadir. Agar lebih memperdalam pemahaman, peserta yang hadir juga leaflet panduan pelaksanaan urban farming. Program edukasi urban farming ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Desa Bendo untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Selain itu, kegiatan ini juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan hidup melalui pengolahan sampah plastik dan pemanfaatan lahan kosong.




Editor:
Achmad Munandar

Anti Bakar Sampah Lagi, Mahasiswi KKN Undip Ajarkan Cara Pembuatan Komposter dari Galon Bekas

0


Campusnesia.co.id - Huwaida Khansa Fikriana, mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Bendo, Sragen telah menyelenggarakan pelatihan pembuatan komposter sederhana dari galon air mineral bekas di bawah bimbingan Ibu Riza Susanti, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing lapangan. Acara ini dilaksanakan di Aula Balai Desa Bendo pada Senin, 29 Juli 2024 dan dihadiri oleh anggota PKK setempat. 

Sebagian besar masyarakat Desa Bendo mengelola sampah domestik, terutama sampah organik melalui pembakaran, yang dilakukan saat pagi hari atau sore hari. Kegiatan pembakaran sampah ini dapat menimbulkan pencemaran udara melalui emisi yang dihasilkan dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik Lingkungan Undip ini, mencetuskan program kerja yang mengedukasi warga untuk mengelola sampah dengan baik melalui pengomposan sederhana dari komposter galon bekas. 
 

Pada acara ini, anggota PKK diedukasi mengenai akibat dari pembakaran sampah dan disampaikan cara yang efektif untuk mengelola sampah, terutama sampah organik yaitu melalui pengomposan. Pemaparan materi juga dilengkapi dengan pendemonstrasian langkah-langkah pembuatan komposter, mulai dari jenis sampah yang sesuai, proses pembuatan, hingga cara penggunaan yang tepat. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan. Dengan menggunakan galon bekas sebagai bahan utama, komposter sederhana ini dinilai efektif dan ekonomis untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos dan pupuk organik cair. Kompos dan pupuk organik cair yang dihasilkan nanti, dapat dimanfaatkan untuk bertani atau berkebun.

Peserta yang hadir menilai materi yang dipaparkan menarik dan menambah pengetahuan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangganya, seperti yang dituturkan oleh Ibu Padmi dalam wawancara setelah pelaksanaan program kerja, “Kegiatan yang diselenggarakan bagus, nantinya akan saya praktikkan di rumah dan semoga juga bisa dipraktikan oleh warga Desa Bendo lainnya,” ujar beliau.

Kegiatan ditutup oleh dokumentasi dengan peserta yang hadir. Agar lebih memperdalam pemahaman, peserta yang hadir diberi leaflet panduan pembuatan komposter ini. Melalui pembuatan komposter yang cukup sederhana, diharapkan masyarakat dapat mulai menerapkannya sehingga sampah dapat terkelola dari sumbernya tanpa melalui pembakaran.  Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.




Editor:
Achmad Munandar

Bermedia Sosial dengan Bijak, Pahami UU ITE : Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi pada Remaja di Desa Pojok

0
Gambar 1. Penyerahan Modul kepada Perwakilan Remaja di Desa Pojok


Campusnesia.co.id - Dukuh Jetis, Desa Pojok - 25 Juli 2024. Media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tak bisa dipungkiri, media sosial telah terintegrasi dengan kuat ke dalam kehidupan tanpa terkecuali bagi masyarakat Indonesia, baik itu anak-anak, remaja, orang dewasa, dan bahkan lansia. Setiap orang dapat menggunakan ponsel mereka untuk mengakses media sosial. Namun, dibalik itu semua media sosial memiliki dampak negatif apabila tidak digunakan secara bijak.

Pada hari Kamis tanggal 25 Juli tahun 2024, Muhammad Gisthano Arifin, Mahasiswa KKN Reguler Tim II Tahun 2024 di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kanipaten Sukoharjo melaksanakan program monodisipilin yang berjudul “Pendampingan mengenai Penggunaan Media Sosial secara Bijak Ditinjau dari Aspek Hukum”. Ia yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial dengan baik serta mengenalkan dampak apa saja yang sekiranya akan timbul apabila media sosial tidak digunakan secara bijak. 

Pelaksanaan program diawali dengan pengenalan tentang media sosial itu sendiri kemudian penyampaian etika dalam bermedia sosial serta memberikan pandangan dari segi hukum apa yang akan terjadi jika tidak bijak dalam bermedia sosial. Tidak hanya itu, juga disampaikan bagaimana cara penyelesaian sengketa apabila terjadi sengketa dalam bermedia sosial. 

Para remaja Desa Pojok sangat antusias mendengarkan penyampaian serta menerima dengan baik materi yang dibawakan. Hal ini dikarenakan di tengah hiruk pikuk permasalahan di media sosial, alangkah baiknya, remaja-remaja sebagai pengguna terbanyak dari media sosial itu sendiri mengerti bagaimana etika dalam bermedia sosial, hal-hal apa saja yang sekiranya dapat dikategorikan sebagai cyberbullying, dan mengerti apa yang harus dilakukan jika cyberbullying itu terjadi pada dirinya sendiri atau bahkan keluarganya. Peserta kegiatan ini juga diberikan modul yang dapat dibaca serta dipelajari kembali oleh para remaja yang ada di Desa Pojok. 
 

 
Gambar 2. Foto Bersama setelah Penyampaian Materi


 
Gambar 3. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan 
tentang Penggunaan Media Sosial secara Bijak 
ditinjau dari Aspek Hukum. 

Gisthano menjelaskan latar belakang dari media sosial, pengertian media sosial. Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan jenis media sosial beserta fungsi dan tujuannya. Tidak hanya itu, ada juga memaparkan poin penting dalam bermedia sosial, yaitu tata cara beretika dan bermoral ketika menggunakan media sosial. Ia menjelaskan dari perspektif Undang-undang ITE yang telah direvisi sebanyak dua kali. Gisthano memberikan edukasi tentang sanksi pidana yang akan didapatkan apabila tidak bermedia sosial dengan bijak. 

Program “Pendampingan mengenai Penggunaan Media Sosial secara Bijak” ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Pojok serta dapat diserap ilmunya dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari serta bergna untuk turut ikut serta bermedia sosial secara bijak. 



Editor:
Achmad Munandar