Campusnesia.co.id - Klaten, 16/1/23 - Miris, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan. Mengacu pada hasil survei oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2019, minat baca masyarakat Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau berada di 10 negara terbawah.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah sebagai perumus kebijakan memiliki peran strategis untuk mengupayakan peningkatan minat literasi. Pemerintah semestinya menghadirkan buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Upaya untuk menanamkan minat baca tidak semudah membalikkan telapak tangan, melainkan perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak. Dalam hal, ini guru sebagai fasilitator berperan untuk mengedukasi, memotivasi, dan menanamkan kecintaan siswa terhadap buku. Selain itu, perpustakaan sebagai lembaga yang memberikan akses terhadap informasi semestinya mengakomodasi buku yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Pergeseran paradigma perpustakaan turut merubah stigma bahwa koleksi perpustakaan tidak terbatas pada koleksi tercetak, melainkan dapat berwujud koleksi digital. Urgensi untuk memfasilitasi bahan bacaan yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas, mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginisiasi terciptanya platform Buku Digital yang beralamat di https://budi.kemdikbud.go.id/ .
Namun demikian, eksistensi perpustakaan untuk mendukung terciptanya generasi melek literasi dirasa masih minim. Hal tersebut serupa dengan realitas yang terjadi di SDN 1 Soka. Perpustakaan yang semestinya menjadi wadah untuk menggali informasi baru dan mengeksplorasi diri melalui buku, tidak diimplementasikan secara optimal. Kegiatan kunjung perpustakaan yang memiliki alokasi waktu tersendiri setiap minggu dirasa kurang efektif lantaran koleksi yang dimiliki perpustakaan kurang memadai dan tidak update.
Kondisi tersebut melatarbelakangi mahasiswa Tim 1 KKN Undip Desa Soka atas pembimbingan dari dosen pembimbing lapangan Bapak Thomas, Bapak Fajrin dan Ibu Dina tercetus program kerja monodisiplin.
Era Valentina Damayanti Prodi Ilmu Perpustakaan dari Fakultas Ilmu Budaya merumuskan program berupa optimalisasi pemanfaatan buku digital dalam website (https://budi.kemdikbud.go.id/) sebagai alternatif bahan bacaan dalam format digital. Koleksi didalamnya meliputi buku digital, buku komik, buku audio, dan buku video. Program ini ditujukan kepada guru SDN 1 Soka sebagai solusi atas minimnya pemanfaatan sumber daya perpustakaan. Platform digital tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menunjang literasi anak didik.
Program berupa edukasi dan demonstrasi yang terlaksana pada tanggal 14 Januari 2023 tersebut mendapat respon positif. Guru SDN 1 Soka menjadi mengetahui keberadaan dan dapat memanfaatkan secara optimal website tersebut demi tercapainya peningkatan minat literasi melalui penyediaan buku digital yang dapat diakses secara gratis dan legal.
Output kegiatan berupa infografis diharapkan dapat menjadi pedoman untuk memanfaatkan website tersebut. Pak Wawan selaku guru olahraga sekolah tersebut menuturkan, “Program edukasi dan demonstrasi ini membawa angin segar bagi kemajuan dan perkembangan literasi di SDN 1 Soka, terlebih lagi keberadaan website tersebut membantu guru untuk memberikan bahan ajar yang baru dan menarik dalam bentuk digital”.
