Pembekalan Sejak Dini Ibu Hamil di Desa Kedungbanjar



Campusnesia.co.id -- PEMALANG - Pengetahuan ibu hamil mengenai hal-hal berkaitan dengan ibu dan anak perlu diketahui sejak dini. Dengan begitu, ibu hamil dapat mempersiapkan yang terbaik untuk ibu dan anaknya dikemudian hari. Dari hal tersebut, Rahmania Alikhlash, mahasiswa kedokteran gigi Universitas Diponegoro menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan gigi ibu hamil agar tidak berdampak buruk pada janin.

“Mual dan muntah merupakan suatu hal yang wajar terjadi pada masa kehamilan. Menurut data American Pregnancy Association >50% wanita hamil pasti mengalami mual dan muntah. Kejadiaan ini apabila tidak diiringi dengan rutin membersihkan gigi dapat berdampak pada janin yang dikandung karena akan banyak akumulasi bakteri yang dapat menyebar ke janin sehingga dapat menyebabkan kecacatan.” 

“Pada saat kehamilan, tubuh akan lebih rentan terserang penyakit. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh tidak hanya melindungi ibu melainkan janin juga. Maka dari itu, Ibu hamil sangat perlu memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya salah satunya dengan rutin untuk konsultasi ke dokter gigi minimal sekali dalam tiap trimester” Lanjutnya.
Bukan hanya mengenai kesehatan sebelum melahirkan, Cornelia Tasya dari Fakultas Psikologi memberikan pengetahuan mengenai baby blues atau fenomena yang banyak terjadi di kalangan ibu yang baru melahirkan. 

“Diperlukan pencegahan sejak dini agar baby blues tidak berkembang pada tahap selanjutnya yang lebih parah, yaitu postpartum depression. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan menceritakan keluh kesah kepada orang terdekat yang dipercaya. Dengan menceritakan apa yang dirasakan, beban pikiran seorang ibu akan sedikit berkurang sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya baby blues.” Jelas Cornelia kepada ibu-ibu hamil bertempat di Balai Desa Kedungbanjar, Pemalang. 

Tim II KKN Undip Beri Pelatihan Kepada Ibu-ibu Kader PKK Desa Kedungbanjar



Campusnesia.co.id -- PEMALANG - Acara Penyegaran Kader Puskesmas Kabunan Tahun 2019 yang berlangsung di Desa Kedungbanjar, Kec. Taman, Kab. Pemalang berlangsung lancar. Tak hanya pemateri dari pihak Puskesmas Kabunan mengenai pendataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat Desa Kedungbanjar, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro juga turut memberikan beberapa materi berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan.



Terdapat tiga pemateri dari mahasiswa yang berbeda fakultas, di antaranya yaitu Taufik Hidayat (Fakultas Hukum), Cornelia Tasya (Fakultas Psikologi), dan Wahyu Purnomo Adji (Fakultas Kedokteran). Materi yang diberikan pun beragam, mulai dari Peningkatan dan Pendampingan Menanggulangi Akan Bahaya Napza terhadap Masyarakat yang Berdampak Buruk terhadap Anak Dibawah Umur, Pelatihan Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental, dan Deteksi Dini, Stimulasi,  dan Intervensi Masalah Perkembangan Anak.

Dengan bermediakan poster dan booklet, mahasiswa menerangkan materinya dengan rinci. Taufik Hidayat selaku pemateri mengenai bahaya Napza menjelaskan pentingnya peran sekitar khususnya orang tua untuk menghindarkan anak dari Napza itu sendiri. 

“Pencegahan dini sangat dibutuhkan kerjasama antara orang tua, guru dan masyarakat. Orang tua sangat berperan penting karena pendidikan awal berasal dai dalam rumah. Orang tua mengarahkan dan membimbing anak-anaknya agar terbentuk karakter yang kritis dan cerdas.” Ujarnya
Setelahnya, Cornelia Tasya memaparkan tentang urgensi dari mengetahui kesadaran mental dari masyarakat. 

"Kondisi mental yang sehat pada tiap individu tidak disamaratakan. Inilah yang semakin membuat urgensi pembahasan kesehatan mental mengarah pada bagaimana memberdayakan individu, keluarga, maupun komunitas." Jelas mahasiwi dari Fakultas Psikologi tersebut.

Mengenai kesehatan anak, Wahyu Purnomo Adji, menjelaskan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang memiliki ciri khusus pada tiap kisaran umur, dengan mengetahui ciri-ciri khusus perkembangan yang terjadi pada tiap-tiap kisaran umur balita, petugas kesehatan/kader kesehatan dapat melakukan skrining untuk menilai tumbuh kembang anak.

“Pentingnya melakukan skrinning masalah tumbuh kembang anak adalah untuk melihat bagaimana kondisi pertumbuhan dan perkembangan pada anak, yang mana jika didapati adanya masalah tumbuh kembang pada anak sedini mungkin hal tersebut dapat dilakukan pemberian perawatan yang sesuai dengan kondisi anak.”

Penggunaan Gadget Anak Perlu Diawasi Sejak Dini



Campusnesia.co.id -- Tak dipungkiri, perkembangan teknologi terus maju. Penggunaan gadget saat ini tak terbatas untuk orang tua saja, anak-anak pun telah mahir memainkan gadget terutama ponsel. Gadget dapat dikatakan sebagai pedang bermata dua, ia memiliki manfaat bila digunakan dengan baik dan bijak. Namun, ia juga berdampak serius bila penggunaannya melebihi batas. Terlebih bila anak-anak yang memakainya, mereka belum dapat mengontrol penggunaannya. Bedasarkan keadaan di mana anak telah mengenal gadget sejak dini, Lisa Adelin dari tim II KKN Undip 2019 melaksanakan program “Pelatihan Mengawasi dan Mendampingi Penggunaan Gadget untuk Anak” yang dilaksanakan di PAUD Bintang Langit, Desa Kedungbanjar, Pemalang (2/8). 

Dalam pelatihan, orang tua murid diberikan pengertian mengenai bahaya kecanduan gadget bagi anak terlebih pada masa emas anak pada 0-5 tahun yang akan berdampak pada masa depannya. Tak hanya bahaya, namun orang tua juga diedukasi dengan solusi yang dapat diterapkan pada anak serta cara pencegahan sejak dini agar tidak terlambat untuk menanganinya. Bentuk pecegahan yang dilakukan salah satunya adalah dengan mengaktifkan mode pengawasan pada google search dan youtube yang diterapkan langsung pada handphone orang tua murid. 

Pelatihan yang dihadiri oleh 43 orang murid tersebut berlangsung interaktif dan dilanjutkan oleh berdiskusi oleh pemateri. Pada akhir program, dilaksanakan pembagian sticker untuk orang tua murid serta penyerahan x-banner dan poster infografis kepada kepala sekolah PAUD Bintang Langit. Dengan adanya media x-banner dan infografis yang diletakan di PAUD, orang tua yang menunggui anaknya dapat terpapar informasi lebih lagi mengenai penggunaan gadget bagi anak. 

E-Government Bisa Sampai Tingkat Pemerintah Desa



Campusnesia.co.id -- Pemalang (29/7), telah dilaksanakan program Pendampingan Penerapan E-Government bagi Pemerintah Desa Kedungbanjar. Bentuk kegiatan dari program tersebut adalah berupa pelatihan kepada perangkat desa untuk mengelola website desa sebagai platform penerapan e-government di tingkat pemerintah desa.

Karena zaman milenial saat ini telah mengharuskan intervensi teknologi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam tata kelola pemerintahan. E-Government menjadi penting karena sebagai peningkatan kualitas layanan public bagi pemerintah melalui pemanfaatan teknologi informasi. Penerapan e-government di tingkat desa juga menjadi penting agar desa menjadi melek tekonologi dan tidak ketinggalan arus perkembangan zaman.

Kegiatan pelatihan pengelolaan website ini ditujukan kepada Perangkat Desa sebanyak 7 orang. Harapan dari program ini adalah agar memiliki kemampuan untuk mengelola website untuk menerapkan e-government tingkat desa. E-Government bisa dilakukan dengan publikasi informasi, transparansi berkas peraturan desa dan keuangan desa, serta pelayanan-pelayanan laik yang dapat dilakukan melalui website desa.

Output dari program ini adalah modul pengoperasian website desa, agar setelah kegiatan KKN selesai, perangkat desa dapat terus menjalankan dan mengoperasikan website desa menjadi sarana e-government untuk meningkatkan pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).

Membangun Karakter Warga Desa Nyemoh dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental Bersama Tim KKN II UNDIP 2019



Campusnesia.co.id -- Krisis karakter bangsa masih menjadi polemik yang mengakar di Indonesia. Sadar bahwa pembangunan manusia begitu penting, partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat dan upaya membangun kesadaran bersama dinilai menjadi syarat mutlak sukses dan berlanjutnya gerakan perubahan sikap mental bangsa Indonesia ke arah lebih baik. 



Berkaca dari itu, pemerintah melalui Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (PMK) melahirkan terobosan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila. Gerakan Nasional Revolusi Mental juga melibatkan perguruan tinggi sebagai pencetak agen perubahan melalui salah satu butir Tridharma perguruan tinggi yaitu "pengabdian" yang dimanifestasikan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

Tim KKN II UNDIP 2019 yang ditempatkan di Desa Nyemoh, Kec. Bringin, Kab. Semarang berlangsung selama 44 hari bulan Juli - Agustus 2019 dan melaksanakan 7 program Gerakan Nasional Revolusi Mental. 

Pertama, yakni Bersih Desa. Berawal dari tempat pembuangan sampah yang minim hingga persepsi akan pengolahan sampah menggunakan cara dibakar, masyarakat Desa Nyemoh menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang lazim. Maka dari itu, Tim II KKN mengadakan kegiatan Bersih Desa. Kegiatan ini merupakan serangkaian kerja bakti secara bertahap selama 2 minggu sejak 27 Juli 2019 yang dilaksanakan di 5 dusun yakni Wonorejo, Tunggul, Nyemoh Timur, Nyemoh Barat, Kuncir. Bersih desa juga dijadikan momen khusus untuk menghias Desa Nyemoh mulai dari mengecat jalan hingga memasang umbul-umbul sebagai wujud kontribusi masyarakat untuk menyambut kemeriahan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2019 mendatang. Tak berhenti sampai disitu, TIM KKN II UNDIP 2019 juga memberikan 6 pasang tong sampah guna meminimalisir pembuangan sampah yang kurang terkoordinir dan mengubah kebiasaan warga Desa Nyemoh untuk menjaga lingkungan.


"Kami sadar bahwa di Desa Nyemoh ini kekurangan tong sampah dan tidak adanya TPA. Selama ini sampah hanya dengan dibakar, jadi kami sangat berterimakasih atas kenang-kenangan tong sampahnya. Semoga kami bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya." Ujar Bapak Joko, Ketua Dusun Tunggul.

Kedua, Optimalisasi Potensi Desa. Pencanangan potensi Desa Nyemoh menjadi 'Desa Toleran' tengah menjadi salah satu perhatian Tim KKN II UNDIP 2019 dalam aktifitas pengabdian masyarakat. Desa dengan luas wilayah 191. 210 m² ini dihuni oleh 1744 jiwa warga beragama muslim, 220 jiwa warga beragama kristen, dan 4 jiwa warga katolik. Ketiganya hidup berdampingan secara damai dan tentram. Berbeda dengan desa lain, Desa Nyemoh memfasilitasi tempat ibadah secara lengkap berupa 2 gereja dan 5 masjid agar warganya dapat beribadah dengan nyaman. Deklarasi potensi desa toleran ini dilaksanakan saat pengajian rutin dan kumpul RT di tiap dusun. 


"Saat ini yang sering terjadi adalah merosotnya rasa toleransi antar ras dan agama. Maka dari itu, ini merupakan sebuah potensi luar biasa yang perlu dikembangkan. Semoga seterusnya tidak pernah ada konflik antar umat di Desa Nyemoh." Ujar Naufal Yudistira selaku Koordinator Desa Nyemoh Tim KKN II UNDIP 2019.

Ketiga, Perancangan Sistem Informasi Desa. TIM KKN II UNDIP 2019 membantu publikasi ke duniar luar dengan terbentuknya website desa melalui domain www.Nyemoh-bringin.com. Sebelumnya, Desa Nyemoh tidak memiliki portal publikasi apapun. Website ini dilengkapi dengan menu beragam seperti beranda, profil desa, kelembagaan desa, statistik, potensi desa, dan berita desa. 


"Kami sangat menginginkan meningkatnya kesadaran warga bahwa UMKM juga harus dibareng oleh pendaftaran izin usaha pangan. Pasalnya, izin PIRT sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. Apalagi, produk yang dijual merupakan produk kemasan, sehingga harus mencantumkan label legalitas produk." Ujar Zidny Ilma Wahusna, mahasisa Akuntansi Universitas Diponegoro 2016.
Terakhir yakni Pembuatan Video dan Publikasi. Seluruh rangkaian kegiatan program Gerakan Nasional Revolusi Mental nantinya akan di publikasikan melalui video, media cetak dan online. Informasi ini nantinya akan disebarluaskan ke masyarakat umum agar ke depannya dapat bermanfaat bagi warga Desa Nyemoh, Universitas Diponegoro, dan semua kalangan

"Saya sangat mendukung segala program mas-mbak KKN selama itu positif dan memberikan dampak berkelanjutan bagi warga nyemoh. Apalagi, Gerakan Revolusi Mental ini melahirkan manusia unggulan yang berkarakter, jadi tentunya sangat membangun desa nyemoh ke arah yang lebih baik. Saya berharap program-program panjenengan dapat membuat Desa Nyemoh ini semakin maju." Ujar Ibu Siti Mariyah Ulfa, Kepala Desa Nyemoh.

sumber: Tim KKN Undip Desa Nyemoh

Nugget Bandeng, Sabun dan Masker Melati asal Limbangan tampil dalam Ajang KKN Expo Pemalang 2019



Campusnesia.co.id -- Rabu, 15/08/19 TIM II KKN Undip Kabupaten Pemalang melaksanakan Expo di Kecamatan Taman, Desa Penggarit, Benowo Park. Kegiatan Expo di hadiri oleh Bapak H.Junaedi, SH, MH selaku Bupati Kabupaten Pemalang dan rekan-rekannya, dan juga Rektor Undip Prof. Dr.Yos.Johan Utama,SH.,M.Hum serta  TIM II KKN yang melaksanakan KKN di wilayah Kabupaten Pemalang, salah satunya TIM II KKN Undip Desa Limbangan Kecamatan Ulujami.



“Ikan Bandeng dan Melati itu salah satu potensi di desa Limbangan sehingga TIM II KKN UNDIP 2019 memberikan inovasi untuk mengolahnya menjadi beberapa produk” ujar Ayyi, salah satu mahasiswa TIM II KKN Undip Desa Limbangan Kecamatan Ulujami. Beberapa produk unggulan yang dipamerkan pada Expo Pemalang tersebut adalah NIBAN (Nugget Ikan Bandeng), JASMINE (Sabun Melati), dan Jas Beauty (Face Mask).


Menurut Ayu dan Mercy, melati di Limbangan sangat banyak, melati yang digunakan UMKM di sana yang masih kuncup sedangkan melati yang sudah mekar dibuang begitu saja. Sehingga melati yang di buang atau tidak terpakai itu bisa digunakan untuk membuat sabun dan masker. Selain itu produk NIBBAN dibuat untuk menambahkan nilai gizi dan nilai jual ikan bandeng. 

Pembuatan sabun melati cukup mudah, hanya menambahkan minyak jelantah dan soda api pada melati yang sudah di rebus dan di blender. demikian juga dengan pembuatan masker, limbah melati dikeringkan, dihaluskan dan kemudian diberikan campuran oatmeal dan beras yang sudah dihaluskan. Sedangkan pembuatan NIBBAN dilakukan dengan menghaluskan ikan bandeng yang kemudian diberikan tepung panir. 

Pemanfaatan potensi desa tersebut diharapkan berguna untuk masyarakat desa, meningkatkan kreativitas dan jiwa wirausaha serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

sumber: Tim KKN Undip Kab. Pemalang
editor: Nandar


Tim KKN Undip Desa Sendangmulyo Gelar Pelatihan Pembuatan Nugget Ikan dan Siomay Udang sebagai Diversifikasi Produk Olahan Laut




Campusnesia.co.id -- Desa Sendangmulyo, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang (26/07) – Mahasiswa KKN Tim II UNDIP melaksanakan pelatihan membuat olahan makanan berbahan dasar seafood. Kegiatan yang dilaksanakan disalah satu rumah ibu PKK di Desa Sendangmulyo diikuti oleh sekitar 20 ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). 

Pelatihan diisi oleh mahasiswa KKN yaitu Vinny Dwi Octaviati dan Fiska Irsina Nadhila dari Fakultas Peternakan dan Pertanian. Mereka memberikan penjelasan umum serta demo masak mengenai nugget ikan dan siomay serta mengenai perencanaan penjualan dan produksi produk tersebut. 


Program ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya hasil laut di desa tersebut dan masih sedikitnya produk olahan yang dihasilkan dari masyarakat Desa Sendangmulyo. Tujuan pelatihan ini untuk memberikan inovasi baru kepada warga agar dapat memiliki wawasan lebih tentang diversifikasi pangan dan kewirausahaan. 

Pelatihan yang diberikan mulai dari kandungan pada makanan, alasan memilik nugget ikan dan siomay sebagai produk kewirausahaan dan proses pembuatannya juga dijelaskan mengenai omzet yang didapat dari hasil penjualan produk. Sesusai penyampaian materi dan demo masak, ibu-ibu PKK juga ikut mempraktekkan pembuatan nugget ikan dan siomay. Kegiatan ini ditutup dengan makan nugget ikan dan siomay hasil demo masak bersama seluruh ibu-ibu PKK. Kegiatan ini juga mendapatkan antusiasme besar dari ibu-ibu PKK. Hal itu dapat dilihat dari keaktifan mereka bertanya. 

Sumber: Tim KKN Desa Sendangmulyo

Secercah Harapan di Kali Bening



Campusnesia.co.id -- Jepara – Minggu, 25 Juli 2019 Kali Bening terdiri dari dua kata yaitu kali yang artinya sungai dan bening yang memiliki makna jernih. Kali Bening secara harfiah bisa diartikan sebagai sungai dengan air yang sangat jernih. Sungai yang berada di Dukuh Ngerbu Desa Tanjung tersebut memang memiliki air sangat jernih. Bahkan, dasar sungai pun dapat dilihat dengan mudah menggunakan mata telanjang.

Kali Bening adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Desa Tanjung. Kali Bening menyimpan potensi yang sangat luar biasa. Selain airnya yang jernih, pemandangan di sekitar Kali Bening sangat eksotis. Di kanan-kiri sungai terdapat sawah milik warga dengan terasiring yang tak mungkin dapat ditemui di daerah perkotaan. Di sisi selatan Kali Bening terdapat curug yang di belakangnya ada gua sekaligus di lokasi tersebut terdapat wahana untuk berenang. Gunung Muria yang gagah menjadi latar belakang yang menambah indahnya pesona Kali Bening. Kali Bening memanjang sekira kurang-lebih 2 km, sepanjang sungai tersebut mengalir air yang jernih yang merupakan mata air dari Gunung Muria. Wisata Kali Bening saat ini dimanfaatkan untuk berenang, memancing ikan, atau sekadar bersantai-santai baik di pinggiran sungai atau di atas bebatuan yang ada.


Nur Sahid, pengelola Wisata Kali Bening, memaparkan bahwa Kali Bening mulai dikelola secara serius semenjak tahun 2017. Warga di sekitar sungai mempunyai inisiatif untuk mengembangkan Kali Bening menjadi wisata. Saat ini,Kali Bening cukup berkontribusi atas pemasukan finansial bagi Desa Tanjung pada umumnya dan masyarakat di sekitar Kali Bening pada khususnya. Kehadiran Tim KKN Undip Desa Tanjung diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan Kali Bening melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pengelola Kali Bening untuk mewujudkan Wisata Kali Bening yang selaras dengan pembangunan yang berkelanjutan.

Penulis : Iqbal Dewanto Abizars
Editor: Nandar
Foto : Alifa Azwadina

Sinopsis dan Review Serial Netflix Wu Assassins



Campusnesia.co.id -- Hari ini, 8 agustus 2019 netflix merilis sebuah serial baru dengan tema action, iya WU Assassins, dibintangi oleh sederet nama besar, dengan bintang utama Iko Uwais. Mark Dacassos yang terkahir kita lihat menjadi musuh john wick 3, ada pula Byron Mann yang sudah tidak asing di layar hollywood. Nah bagaimana review dan sinopsisnya? yuk simak

Episode 1
Di episode pertama diperlihatkan latar belakang Iko Uwais yang memerankan karakter Kai, seorang chef keturunan Indonesia-China. Ia sebenarnya adalah anak dari Bos Triad, sebutan geng dari China. Tapi ia tak pernah mau menjadi bagian dari geng itu.

Ujug-ujug seorang wanita mistis menemuinya, dan memberitahu ia dalah Wu Assassins, mendapat warisan dari 1.000 biksu di masa lalu untuk membunuh para penjahat yang akan menghancurkan bumi. 

Akibat sebuah insiden di sebuah restoran tempat Kai bekerja, ia duburu oleh sekelompok triad. dan Adegan perkelahianpun terjadi, 

Sepanjang 44 menit, banyak hal sudah diungkap di episode pertama ini, misalnya siapa musuh yang akan dihadapi, kenapa Kai yang terpilih dan apa kekuatanya. Dari sisi aksi, karena Iko juga jadi koreographer kita akan mendapati perkelahian khas iko uwais dengan silatnya, seru

Review Film Jepang Survival Family: Apa Jadinya jika Listrik Padam Ratusan Hari?




Campusnesia.co.id --- Minggu, 4 Agustus 2019, kita dihebohkan dengan berita padamnya listrik di sebagian besar wilayah jawa barat dan jakarta. Banyak berita yang beredar dan sosial mediapun ramai. Dari yang santai, bercanda hingga bicara kerugian dan kegeraman. Beberapa video dan foto beredar di lokasi-lokasi vital seperti kereta api listrik yang penumpangnya di evakuasi, salah satu komoditi yang laris lilin dan genset keperluan rumah dan kantor kecil. 

Beruntung menjelang malam secara berangsur listrik mulai menyala, dan kita perlu bersyukur akan kejadian yang menghebohkan di hari minggu kemarin. 

Bicara mati listrik, kami punya rekomendasi sebuah film Jepang yang rilis tahun 2016 berjudul "Survival Family" bercerita tentang apa yang terjadi jika listrik dan alat elektronik mati dalam hitungan ratusan hari, iya, ratusan hari. yuk simak reviewnya.

1. Jalan Cerita
Keluarga Suzuki menghadapi krisis! Saat terbangun di pagi hari, seluruh peralatan listrik tidak berfungsi. Tak hanya peralatan listrik, tetapi juga kereta, mobil, gas, dan sistem air. Tak ada telepon yang bisa digunakan dan tak ada kereta untuk berangkat kerja. Mereka pikir mereka bisa menghadapinya selama satu hari, hingga hari demi hari pun berganti. Akhirnya sang ayah, membuat keputusan seumur hidup: “Kita akan melarikan diri dari Tokyo!” Adakah masa depan untuk keluarga itu di dunia tanpa listrik?! Dapatkah seorang ayah yang dianggap gagal melindungi keluarganya?!

Hari pertama mereka masih optimis bahwa listrik akan segera menyala, sang ibu sebagai pengatur kebutuha keluarga segera berbelanja stok kebutuhan dasar, dan yang ia dapati semua supermarket kehabisan stok makanan dan minuman.

Hari kedua, uang mulai tak berharga, karena makanan dan air jauh lebih dibutuhkan. Keluarga ini mulai berfikir pindah ke pedesaan tempat kakek dan nenek anak-anak mereka.


Perjalanan panjang berartus-ratus hari dengan segala drama, khas film jepang jangan berharap banyak lagu dan musik selama film, yang ada suara asli alam, kadang hening. Mereka belajar bertahan hidup, dari keluarga cengeng dan kurang harmonis, keadaan memaksa untuk bekerja sama satu sama lain.

Pada akhirnya mmereka memang berhasil menuju desa yang di tuju, setelah perjalanan panjang yang nyaris gagal di tengah, twist tentu ada, misal scene yang paling tidak penonton harapkan sang ayah "mati" saat menyebrang sungai dan sang ibu yang kakinya patah akibat jatuh ke jurang, atau saat kritis hendak dimangsa anjing hutan.


Beberapa pelajaran yang bisa dambil dari film ini;
1. Begitu bergantungnya manusia dengan listrik dan teknologi, hingga nyaris bisa bertahan hidup tanpa keduanya di era modern.

2. Mitigasi dan kemampuan bertahan hidup dalam kondisi darurat itu penting.

3. Jelas pesan moral tentang kekeluargaan, saling memahami, saling membantu agar tercipta keluarga harmonis, tanpa perlu (amit-amit) masa sulit bersama.

4. Pantang menyerah jelas jadi sorotan, kentara sekali dalam film ini.

5. Tak ada jeleknya kembali mempelajari teknologi dan cara hidup kuno ala orang desa, sebagai bagian dari persiapan jika peristiwa BlackOut terjadi beneran.

Sebagai penutup, sebagai soerang muslim saya percaya tentang datangnya hari akhir, dalam berbagai riwayat disebutkan manusia akan kembali hidup dengan cara kuno, terbersit bagaimana hal itu bisa terjadi di jaman yang serba canggih? film ini sedikit banyak memberi gambaran, hal seperti bukanlah hal yang mustahil, wallahu'alam.

penulis: Nandar