Review Film 1987 When the Days Comes, Mahasiswa Harus Nonton





Campusnesia.co.id -- Baru-baru ini penulis menonton film korea yang berlatar sejarah dan kisah nyata. Film ini berjudul 1987:When The Days Comes. Bercerita era presiden Chun-Doo-Hwan dengan rezim militernya.

Pemeran Film Film 1987: When the Days Comes
Kim Yoon-seok sebagai Komisaris Park Cheo-won, seorang pemburu "komunis" yang tidak bermoral dan tanpa ikatan. Ha Jung-woo sebagai Jaksa Choi Hwan, yang menolak untuk tunduk atau diintimidasi oleh korupsi pemerintah.

Yoo Hae-jin sebagai penjaga penjara Han Byung-yong, seorang aktivis demokrasi yang berdedikasi dan berani. Kim Tae-ri sebagai Yeon-hee, keponakannya yang membantunya menyampaikan pesan ketika tidak sibuk dengan kuliah dan bekerja.

Park Hee-soon sebagai Letnan Jo Han Kyung, salah satu dari dua pembunuh kejam yang bersalah di antara LIMA dari mereka. Lee Hee-joon sebagai Reporter Yoon Sang-sam, anjing pemburu ulet yang mengejek pedoman sensor.

Trailer Film Film 1987: When the Days Comes



Review
Film diawali dengan adegan penyelamatan seorang mahasiswa yang sedang sekarat. Ternyata mahasiswa ini adalah aktivis pro-demokrasi yang dituduh terlibat jaringan komunis. Setelah disiksa oleh para oknum aparat akhirnya meninggal.

Kemudian adegan berganti dengan latar kejaksaan, para oknum aparat meminta surat agar jenazah segera dikremasi dan keterangan penyebab kematian adalah serangan jantung. Jaksa muda Choi yang diperankan oleh Ha Jung-Woo. Jaksa menolak bahkan setelah mendapat tekanan dan intimidasi dari senior bahkan kantor kepresidenan, justru ia mengeluarkan surat perintah outopsi.

Kematian mahasiswa Park Jong-chul  ini akan jadi cikal bakal demo besar-besaran menentang rezim otoriter dan mendukung agar korea selatan menjadi negara demokrasi. 


Peran Pers, Mahasiswa dan para aktivis kental sekali. Kalian juga kan disajikan bagaimna sikap arogansi kekuasaan dan kasarnya militer. Penculikan, penangkapan, Kekerasan dan suap serta korupsi.

Karena ini berlatar sejarah maka endingnya jelas bisa ditebak, tetapi cara sutradara bertutur melalui sinematografinya sangat memukau sepanjang film yang berdurasi dua jam.

Ngomong-ngomong kalian merasa familair gak dengan cerita besarnya? yup peristiwa serupa pernah terjadi di negeri kita saat Reformasi tahun 1998. Bagaimana masyarakat, pers, mahasiswa dan aktivis memperjuangkan demokrasi di indonesia dengan berbagai konsekuensi.

Kalian pasti tahu sebelum demo besar-besaran tahun 1998 juga diawali peristiwa meninggalkan mahaiswa trisakti yang kemudian menjadi triger aksi yang jauh lebih besar dan terjadi diseluruh indonesia.

Dan kita juga punya film serupa yang diperankan oleh chelsea iskan berjudul "dibalik 1998". Tetapi kalau bicara kualitas film jujur ini jauh lebih bagus.

Nah saran buat sobat campusnesia untuk menonton film ini. Kita bisa belajar tentang aktivisme. Selamat menonton dan sampai jumpa.

Penulis: Nandar 


6 Drama Korea ini Bertema Jurnalisme



Campusnesia.co.id -- Hai sobat campusnesia, kalian "ngeh gak?" ada tagline baru di bawah gambar judul posting kita tahun 2018 ini? yup ada kata edutainment kita coba lebih menghadirkan konten yang tidak hanya mendidik dan menginspirasi tetapi juga berusaha tetap menghibur, menyenangkan bukan?

Kali ini redaksi coba menghadirkan lagi konten yang akan membahas tontonan kesukaan sebagian dari kalian. Apalagi kalau bukan tentang drama korea. Yup bicara drama korea memang banyak temanya ya. Selain menghibur dan mengaduk emosi juga kita bisa belajar tentang tema-tema tertentu yang diangkat. Sebut saja kita pernah bahas drama korea yang bertema pendidikan, ada juga yang bertema dokter dan kesehatan.

Jurnalisme, bagaimana kalau kali ini kita coba bahas drama korea apa saja yang bertema tentang jurnalisme? penulis jadi tertarik dengan tema ini karena web ini juga masuk kategori jurnalisme walau tidak sesirius dikantor berita sungguhan.

Apa saja kira-kira drama korea yang bertema jurnalistik, yuk simak..

1. Pinocchio


Siapa yang nge-fan dengan Park Shin He yang pinter banget nangis dan Lee Jong Suk yang cute abis? di drama korea ini kalian akan menyaksikan keduanya berjuang menjadi reporter televisi berita.

Pelajaran yang bisa penulis ambil adalah tentang bagaimana mencari dan mengumpulkan berita. Kode etik dalam jurnalisme serta idealisme seorang wartawan. 

2. She Was Pretty

Kalau pinocchio bertema televisi berita, yang ini bertema tentang jurnalisme tulis. Tepatnya adalah majalah tentang dunia fashion. Unik ya bukannya tentang koran tetapi tentang majalah yang diangkat tentang fashion lagi.

Nah kalian akan menyaksikan akting dari Park Seo-Joon, Hwang Jung-Eum, Koh Joon-Hee dan si ganteng yang kocak Choi Si-Won.

Pelajaran yang penulis bisa ambil tentang bagaimana membuat konten yang menarik di sebuah media. Perjuangan mempertahankan rating demi oplah dan iklan yang jadi nyawa perusahaan. Menarik sih.

3. Argon

Bertema televisi seperti pinochio, Argon hadir dengan tema yang lebih serius. Ini bukan tentang tayangan berita reguler layaknya pinochio tetapi sesi khusus yang mendalami berita-berita tertentu. Kalau di indonesia macam mata najwa kali ya.

Siap-siap dengan akting dari Kim Ju-Hyeok, Park Won-Sang, Lee Seung-Joon dan lain-lain.

Pelajaran yang bisa diambil penulis tentang fakta sebuah berita, Berita harus berdasar fakta tidak boleh berupa opini dan karangan bebas. Fenomena semacam ini sedang banyak di negara kita. Apalagi berita yang bombastis "click bait" hanya demi klik, rating dan iklan.

4. Radio Romance

Yang satu ini masih on going, berbeda dengan 3 drama korea di atas, radio romance mengangkat tema jurnalisme Radio. Temanya tentang kisah-kisah kehidupan.

Menarik sekali di tengah era kecanggihan teknologi, ada sebagian orang yang masih serius dengan dunia radio dengan segala idealismenya.

Pelajaran yang bisa penulis petik tentang bagaimana proses pembuatan konten di radio, pembagian tim dan tugasnya, serta nampak perlatan radio yang canggih dan begitu serius.

Oh ya aktor dan aktrisnya Yoon Doo-Joon berperan sebagai Ji Soo-Ho, Kim So-Hyun berperan sebagai Song Geu-Rim, Yoon Park berperan sebagai Lee Gang, Yura berperan sebagai Jin Tae-Ri.


5. Hush!


Hush merupakan drama adaptasi novel dengan judul Silence Warning (2018) yang ditulis oleh Jung Jin Young, sedangkan naskah drama akan ditulis oleh Kim Jung Min dan disutradarai oleh Choi Kyu Shik. Drama ini dijadwalkan mulai tayang pada 11 Desember menggantikan More Than Friends, mengisi slot drama Jumat-Sabtu di saluran JTBC.
Hush menceritakan tentang Han Joon Hyuk (Hwang Jung Min) yang merupakan seorang reporter senior dengan keinginan membangun keadilan. Namun kini ia menghadapi konflik antara kenyataan dan idealisme karena masalah pribadinya sebagai ayah dan suami. 

Lee Ji Soo (Yoon A) merupakan seorang pegawai magang di perusahaan penerbitan surat kabar yang berani dan kompetitif. Ia mengalami berbagai proses pendewasaan diri dan dilema akan realitas dan idealisme selama menjalani karirnya. Ji Soo merupakan junior Joon Hyuk dan banyak belajar dari seniornya tersebut.

Masalah yang terjadi dalam drama ini menggambarkan bagaimana pekerja kantoran pada umumnya menjalani keseharian dan harus menjaga etika kerja.


6. Monthly Magazine Home

Bertema real-estate drama ini mengisahkan tentang Ja Sung yang merupakan seorang CEO sukses karena investasi real-estate yang ia mulai dari nol. Ia orang yang dingin dan kurang peduli pada lingkungannya, fokus utamanya adalah menghasilkan keuntungan dengan rumah. Sedangkan Young Won sejak pertama bertemu dengan Ja Sung memiliki hubungan yang kurang baik karena Ja Sung yang menjadi pemilik baru rumah sewanya menyuruh Young Won pindah dengan paksa. Namun tak disangka Young Won malah bergabung dengan penerbitan yang dipimpin Ja Sung, ia menjadi editor yang didekte untuk menulis artikel dengan tujuan untuk menjual barang klien mereka.


Nah sobat campusnesia, itu dia 6 drama korea yang bertema jurnalistik, dari sekian drama korea yang kami bahas, mana saja yang sudah kalian tonton dan mana favorit kalian? share di kolom komentar ya. Sampai jumpa.


Penulis
Nandar

Ingin Bisnis dari PKM-K dan PMW Berkembang? ini Tipsnya



Campusnesia.co.id -- Hai sobat Campusnesia, redaksi hadir kembali dengan tema kewirausahaan nih. Bicara merintis sebuah bisnis saat ini sedang tren tentang Start-Up yang secara umum bermakna bisnis rintisan, walau hari ini identik dengan bisnis yang berbau teknologi.

Bicara merintis sebuah bisnis, mayoritas orang ketika ditanya apa tantangan terbesar memulai sebuah bisnis adalah modal. Walau menurut penulis modal bukanlah satu-satunya tantangan terbesar memulai bisnis, hari ini banyak peluang untuk mendapat permodalan bisnis mulai dari modal sendiri ( bootstrap) mencari investor  personal (angel investor) menggalang dana dari masyarakat (crowfunding) atau ikut kompetisi macam PKM-K dan PMW dari Dikti yang setiap tahun diadakan.


Opsi PKM-K dan PMW ini lebih lunak dari sisi konsekuensi, karena penerima modal tidak ada kewajiban mengembalikan, walau itu tidak boleh digunakan sebagai alasan tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan bisnis. 

Bicara Bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW ada fakta menarik bahwa ternyata kurang dari 20% dari jebolanya berumur panjang, banyak yang gugur di tengah jalan bahkan saat program belum selesai. Sangat disayangkan ya, andai bisnis-bisnis ini bisa berkembang dan tetap jalan pasti akan menambah banyak entrepreneur yang lahir dari kampus, bukan hanya bisa mandiri tetapi bisa membuka lapangan pekerjaan.


Nah, Artikel kita kali akan coba membahas, sebenarnya apa penyebab bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW tidak berumur panjang dan bagaimana Tips menghadapinya, yuk mari..

1. Ide Bisnis
Dari pengalaman penulis mengamati rekan-rekan penerima pendanaan dari PKM-K dan PMW serta terlibat beberapa kali sebagai pembicara dalam sosialisasi dan pelatihan, banyak Ide Bisnis yang terlalu "Idealis" bukan sesuatu yang salah, tetapi ide yang baik harus bisa menjawab masalah di masyarakat dan bisa dijual.

Kadang yang terjadi adalah, produknya bagus dan idealis tetapi tidak banyak dibutuhkan bahkan belum dibutuhkan pasar, ini akan berdampak lebih susah dijual.

Tips dari penulis: ketika mencari ide, mulailah dari riset dan mengamati produk dan jasa yang dibutuhkan di masyarakat, ada nasehat bijak "cari produk yang dibutuhkan pasar-bukan mencari pasar untuk produk baru kita" ini untuk jangka pendek akan lebih mudah menghasilkan uang dari pada sebaliknya.

2. Dapur Ngebul
Keinginan agar bisnis menghasilkan uang dan laba kurang, Mungkin..mungkin ya.. karena para anggota masih mendapat support finansial dari orang tua atau beasiswa jadi mindsetnya bisnis belum menghasilkan laba tidak apa-apa. Akan beda cerita jika kondisi terdesak dimana kalau bisnis tidak menghasilkan uang maka tidak dapat uang.

Tips Kuncinya di selling (penjualan), harus ada prinsip "bagaimana agar dapur ngebul". Bicara pengembangan bisnis bisa sambil jalan. Akan lebih mudah mengembangkan dan ekspansi bisnis jika ada modal dari laba yang didapat.

Cashflow atau perputaran uang yang sehat juga penting, laba banyak jika dalam bentuk piutang akan menggangu perputaran uang untuk opersional. Maka cashflow harus diperhatikan.



3. Manajemen Keuangan
Setelah sampai tahap bisnis jalan dan menghasilkan laba, tantangan berikutnya menurut penulis adalah pengelolaan keuangan. Walau mungkin uangnya belum seberapa kalau tidak dikelola dengan baik maka akan berakibat menganggu opersional usaha. Maka dari awal harus benar-benar dipikirkan bagaimana mengelola uang yang ada.

Tips mulai dari pencatatan setiap uang yang keluar dan masuk. Kemudian menentukan pos dan pembagian keuangan, minimal ada alokasi untuk operasional, gaji, marketing dan tabungan atau investasi.

Membiasakan mengelola keuangan dengan baik sejak modal masih kecil akan menjadi kebiasaan baik saat bisnis makin besar dan uang yang dikeola semakin banyak.



4. Tim yang Solid dan Visioner
Tantangan berikut adalah bagaimana membentuk tim solid dan visioner, bisa lolos ditahun pertama tantangan berikutnya adalah ketika para anggota mulai pada Lulus, bagaimana kelanjutan bisnis? bagaimana pembagian keuntungan dll.

Dari sekian kelompok bisnis PKM-K dan PMW yang masih berjalan dan berkembang yang penulis temui, tidak ada yang utuh anggotanya, pasti ada beberapa bahkan semua keluar satu demi satu, mungkin tertinggal satu orang yang mengurusi.

Bisa dikatakan wajar sekaligus disayangkan, wajar karena setelah lulus pasti ada keinginan untuk berkarya di tempat lain. Apalagi jika saat lulus bisnis yang dirntis belum menghasilkan yang cukup.

Tips dibicarakan baik-baik dan kalaupun tidak semua bisa mengurusi kalau bisa tim tetap dipertahanakn dengan profesional. Bisa ditunjuk pengelola dan yang lain sebagai pemilik saham. 

5. Konsistensi dan Daya Tahan
Tantangan berikutnya menurut penulis adalah menjaga konsistensi dan daya tahan tidak mudah menjalani sesuatu dalam kurun waktu yang lama. 

Tips agar kosnisten harus disiplin, agar terjaga daya tahan milikilah motivasi selain materi agar ketika terjadi turbulensi tetap semangat dan termotivasi.



6. Pengembangan
Selanjutnya, ketika bisnis sudah jalan dan kosnsiten maka harus dipikirkan bagaimana mengambangkan bisnis.

Tips kembangkan bisnis dengan menari ceruk dalam bisnis, sederhanaya cari peluang yang biasa dikembangkan dan masih berhubungan dengan bisnis yang ada, tujuannya agar lebih mudah dipahami karena masih berhungungan.

serta milikilah prinsip agar selalu berkembang menjadi lebih baik walau sekecil apapun.

oke, demikian sobat campusnesia tips agar suskes mengembangkan bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW. Semoga bermanfaat dan apakah sobat punya bisnis yang lahir dari PKM-K dan PMW? share di kolom komentar ya. sampai jumpa



grafis: Achmad
penulis: Munandar

Merchandise KKN 2018 dari LOETJU



Campusnesia.co.id -- Semarang 3 Januari 2018, hari ini digelar upacara pelepasan TIM KKN Undip untuk periode januari-februari 2018. Selamat mengabdi untuk kakak-kakak semua, semoga dimudahkan selama proses KKN hingga selesai tanpa suatu halangan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya Loetju.com sebagai UKM merchandising membuat promo Merchandise KKN, untuk memenuhi kebutuhan kakak-kakak selama pengabdian. Apa saja item dan kegunaanya, yuk simak d bawah ini.

1. Plakat
di Loetju produk plakat banyak pilihanya dari Kayu, Marmer, Kaca hingga Akrilik. Plakat biasa digunakan sebagai kenang-kenangan dan simbol Ucapan Terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu selama proses KKN, dari Desa, Kelurahan, Pembiara atau tokoh masyarakat.

2. Jam Dinding
Sama dengan Plakat fungsinya, tapi Jam Dinding lebih menarik dari sisi Fungsi karena bisa sebagai penanda waktu. Sangat bermanfaat

3. PIN & Gantungan Kunci
merchandise ini selain sebagai kenangan saat program usai, juga bisa sebagai merchandise ketika sosialisasi program. Desain bisa custome dengan ajakan, himbauan atau campaign tentang program yang dijalankan. Bisa juga sebagai identiti anggota KKN.



4. Stiker & Poster
cocok sebagai media sosialisasi porgram dan juga sebagai kenang-kenangan yang bisa diberikan ke warga.

5. Spanduk Banner bahan MMT
yang paling sering sebagai penanda Posko, tapi juga bisa sebagai bacdrop acara, atau untuk membuat sign tertentu seperi papan informasi dan penanda lokasi tertentu untuk warga.


6. Mug & Gelas Sablon
kalau nyari kenang-kenangan yang fungsional dan terjangkau Mug dan Gelas Sablon bisa jad pilihan yang tepat.

7. Piala
biasanya kalau ngadai lomba atau KKN EXPO se-kecamatan piala pasti dibutuhkan.

Nah sobat, kira-kira KKN kali ini butuh merchandise apa? apapun erhandisenya hubungi aja Loetju.com di nomer 085-292-613-001 (wa). Sampai jumpa.

*advertorial adalah konten bersponsor


NAMA Foundation Beri Penghargaan Kepada Pemuda Penggerak Masyarakat



Campusnesia.co.id -- Jakarta - NAMA Foundation memberikan penghargaan kepada sepuluh orang pemuda Indonesia berprestasi di bidang pemberdayaan masyarakat. Penghargaan tersebut di berikan oleh Manajer Program NAMA Foundation Khalid Alwalid pada acara Closing Ceremony Community Leaders Program yang digelar di Hotel Aston Simatupang Jakarta Selatan, Kamis, ( 21/12).  Penghargaan berupa plakat, seritifikat, bingkisan dan dana untuk pengembangan program pemberdayaan.

Sepuluh  pemuda berprestasi tersebut terpilih  sebagai pemenang setelah menyisihkan 438 peserta lainnya dari seluruh Indonesia yang mendaftar sebagai calon peserta Community Leaders Program. Peserta berasal dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok, Bandung, Bali, Medan, Lampung, Sumatra, dan Sulawesi. Kegiatan yang telah berlangsung selama hampir dua tahun ini, terselenggara berkat kerja sama antara NAMA, Wafaa Indonesia dan Ghadan Foundation. 



Dalam sambutannya Khalid mengatakan untuk membangun suatu bangsa dibutuhkan banyak pemuda yang memiliki visi kedepan. Oleh karena itu, ia berharap kegiatan ini mampu mencetak para pemuda yang memiliki visi membangun peradaban. Lebih jauh lagi ia berharap, para peserta Community Leaders Program mampu melahirkan lebih banyak pemuda yang mampu membangun tim dan membangun masyarakatnya.

Senada dengan Khalid, Manager Program Ghadn Foundation Muayyid mengatakan, kondisi masyarakat di beberapa negara berkembang masih sangat memprihatinkan. Oleh kerena itu, mereka membutuhkan partisipasi dan uluran tangan para pemuda untuk hadir di masyarakat, membangun lingkungannya, dan memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat. 



Pada kesempatan yang sama, Direktur Yayasan Wafaa Indonesia Taufik Wijaya mengucapkan terima kasih kepada NAMA dan Ghadn yang telah memberikan kontribusi yang besar bagi program pemberdayaan masyarakat di Indonesia. “Kontribusi berupa pikiran dan dana bagi pengembangan masyarakat Indonesia merupakan aksi mulia yang patut menjadi panutan, karena banyak orang yang mampu secara financial dan pemikiran, namun hatinya belum tersentuh untuk menularkan kebaikan di masyarakat”, imbuhnya.

Taufik  juga mengucapkan terimakasih kepada para peserta Community Leaders Program yang telah meluangkan waktunya selama hampir dua tahun untuk meningkatkan kapasitas diri dan berperan sebagai penggerak masyarakat. Karena menurutnya, untuk menggerakkan masyarakat dibutuhkan para pemuda tangguh yang memiliki skill dan kemampuan khusus untuk menggerakkan masyarakat. “Negara Indonesia adalah negara yang besar yang memiliki jumlah kepulauan terbesar di dunia. Karenanya, dibutuhkan peran pemuda dan  kerjasama yang kuat  antar pemuda untuk membangun  masyarakatnya,” tegas Taufik.

Community Leaders Program adalah salah satu program NAMA  Foundation yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pemuda penggerak masyarakat. Setelah mengikuti program ini, para peserta diharapkan mampu mengelola masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka diharapkan mampu melihat berbagai macam permasalahan  sosial dan mampu memberikan solusi efektif dan berdampak besar bagi perkembangan masyarakat disekitarnya.

Pelaksanaan Community Leaders Program dibagi dalam beberapa tahap, yaitu rekrutmen, seleksi,  pelatihan,  presentrasi program dan pendampingan. Para peserta yang lulus seleksi mendapatkan pendampingan  intensif selama satu tahun. Dalam pendampingan tersebut, para peserta dibekali berbagai pengetahun, diantaranya: Leadership, Team building, Social intrepreneur, Design thinking, Mengenal struktur masyarakat,  Pemetaan Sosial, Merencanakan Perubahan Sosial dan Pembuatan model bisnis.

Beberapa program peserta yang telah berjalan diantaranya adalah program Ibu Bisa, Rumah Nyeni dan Teacher Academy.  Ibu Bisa adalah  program pembekalan dan peningkatan kapasitas ibu muda yang memiliki kondisi ekonomi lemah. Dengan adanya progam ini diharapkan para ibu muda memiliki pengetahuan dan skill di bidang industri kreatif bernilai  ekonomis, sehingga mampu meningkat derajat kehidupan para ibu.

Rumah Nyeni adalah program pemberdayaan pagi para warga kurang mampu di bilangan Depok dan sekitarnya. Sedangkan Teacher Academy adalah  program peningkatan kapasitas guru di Bekasi.

Kontributor: Benadin

Kami adalah Dhuafa sebelum jadi Apapun



Campusnesia.co.id -- "Nahnu Du’at qabla Kulli Syai in" prinsip tersebut saya pelajari ketika semasa mahasiswa bergabung dengan organisasi rohis di kampus, maknanya "kami adalah da'i sebelum jadi apapun" secara sederhana jadi apapun kelak di masa depan sebagai seorang da'i harus senantiasa menyeru, mengajak & memberi contoh dalam hal kebaikan.

Terinspirasi prinsip di atas saya jadi ingin menulis coretan ini dengan tema yang berbeda, saya persembahkan untuk alumni & etoser beastudi etos  semarang. Bahwa "kami adalah Dhuafa sebelum jadi apapun ". 

Suatu hari ketika menerima rombongan etoser baru yang silaturahim ke tempat saya, saya bertanya " _sebutkan persamaan diantara kita sehingga hari ini kita berkumpul bersama di sini?_ " Ada yg menjawab " _kita sama-sama muslim mas_ " ada pula yg menjawab " _kita sama2 orang pintar mas, karena bisa lolos beasiswa_ " dll. Saya bilang semua benar, tapi ada lagi yang paling mendasar, persamaan yang membuat hari ini kita bersama adalah " _kita sama-sama *Dhuafa*_ " beberapa tersenyum & yang lain bingung dengan istilah saya.

Syarat masuk beasiswa ini, selain pintar juga harus dari keluarga kurang mampu yg namanya Dhuafa, itu fakta bukan sesuatu yang memalukan & jika meminjam istilah pak Bambang Suherman dr Dompet Dhuafa, kondisi Dhuafa kita masuk kategori Dhuafa Berpotensi. Dengan investasi pendidikan ada peluang besar kelak dikemudian hari menjadi Muzakki. Dompet Dhuafa menyebutnya dengan istilah misi Memutus Rantai Kemiskinan.

Kita perlu bangga dengan status asal sebagai Dhuafa itu, era 2007 Ada Istilah *DUREN* (Dhuafa Keren) ada nilai-nilai positif yang bisa membentuk karakter seseorang selama ia menjadi dhuafa dan akan menjadi karakter unggulkan ketika kelak ia menjadi orang yang lebih sukses.

Bahasa saya, proses perjuangan hidup dari Mustahik menjadi Muzaki dari Dhuafa jadi manusia yang sukses & mandiri ibarat kawah candradimuka, kita jadi tahu bagaimana kurang beruntungnya hidup dalam keadaan dhuafa dalam banyak hal, kondisi ini akan memupuk beberapa karakter unggul misal, pantang menyerah, jujur, disiplin, kerja keras,  Tahan Banting, ke dekatan dengan Allah SWT (sholeh& sholehah) kepedulian terhadap sesama, Rendah hati, hidup sederhana dll.

Karakter ini diharapkan tetap ada bahkan ketika tak lagi menyandang gelar Dhuafa atau minimal sudah lebih sukses dari sebelumnya. 

Ini yang akan membedakan orang sukses kebanyakan dengan Dhuafa yang jadi orang sukses, jadi apapun mereka hari ini; Pengusaha, Politikus, Pejabat, Abdi Negara, Guru, Dosen, Peneliti, Kiyai, dll mereka akan jadi apapun dengan segala kebaikan pada diri seorang Dhuafa, tak ada bedanya dengan saat mereka masih berjuang menjadi orang sukses. 

Saya gak bilang sepenuhnya demikian, culture shock dari kehidupan yang serba terbatas, lalu tiba-tiba hidup dengan gaji & fasilitas yang mewah bisa saja mengubah karakter sesorang, oleh karena itu coretan ini merasa perlu saya tulis, sebagai pengingat pada diri sendiri dan semua rekan2. Bahwa *Kita adalah Dhuafa sebelum jadi Apapun*

penulis: Nandar

Akses Informasi Kini Lebih Mudah Dengan PLN Mobile




Campusnesia.co.id -- Semarang (11/12) – PT PLN Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola listrik ke seleruh pelosok negeri. Tahun ini, PLN meluncurkan inovasi baru untuk masyarakat yang bertujuan untuk memudahkan dalam mengawasi tagihan listrik dirumah dengan hanya menggunakan smartphone saja. Kini aplikasi PLN Mobile telah hadir di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Aplikasi PLN Mobile diluncurkan pada bulan Agustus lalu namun masih belum banyak diketahui dan diakses oleh pengguna listrik di Jawa Tengah khususnya Semarang. Oleh sebab itu, Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro beserta dengan PT PLN Persero bekerja sama untuk mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat di Kota Semarang dengan tujuan memperkenalkan aplikasi PLN Mobile.

Sosialisasi dan penyuluhan dilakukan di Car Free Day sekitar Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (10/12) dengan membagikan merchandise dan brosur serta mengedukasi masyarakat tentang kemudahan akses melalui PLN Mobile dan pengunduhan aplikasi tersebut lewat smartphone pengunjung. Peserta CFD tidak hanya diberi edukasi mengenai PLN Mobile namun juga diajak untuk bersama mengunduh dan menggunakan aplikasi PLN Mobile. Pengunjung yang hadir dan mengunduh aplikasi tersebut mendapatkan hadiah berupa tumbler cantik.

Tidak berhenti disitu saja, PT PLN Persero bersama dengan Mahasiswa Departemen Komunikasi juga memberikan penyuluhan dan menggelar pengajian bersama dengan ibu rumah tangga yang berada di Kedungmundu, Tembalang, Minggu (26/11) lalu. Pada kesempatan kali ini, para ibu rumah tangga mendapatkan pengetahuan mengenai cara mendaftar PLN Mobile serta kelebihan dari aplikasi PLN Mobile yang salah satunya dapat mengetahui sisa tagihan listrik dirumah sehingga para ibu rumah tangga diharapkan dapat ikut serta menghemat listrik dirumah. Tidak hanya mengetahui informasi token dan pembayarannya, pelanggan juga dapat melaporkan tentang masalah listrik yang terjadi di lingkungan atau rumah mereka.

Kontributor: Adrian

4 Alasan Mengapa Kita Wajib Menentang Klaim Amerika terhadap Yerusalem




Campusnesia.co.id -- Seminggu terakhir kita disajikan isu dunia tentang klaim amerika yang diumumkan oleh presiden Donald Trump bahwa mereka mengakui yerusalaem adalah ibu kota israel dan akan memindahan kedutaan amreika dari Tel Aviv ke sana.


Pernyataan donald trump ini sontak mendapat tanggapan dan keaman keras dari masyarakat dan pemimpin negara-negara di dunia baik yang muslim maupun yang lain.

Tetapi sudah pahamkah sobat campusnesia sebenarnya apa yang terjadi, sehingga masyarakat dunia begitu keras menentang klaim sepihak presiden Donald Trump dan amerika tentang Yerusalem sebagai ibu kota israel ini?

Berdasar data yang penulis kumpulkan maka setidaknya ada 4 Alasan, yaitu

1. Dokumen International yang dikangkangi oleh amerika
Pertama, hukum internasional, bahwa untuk memindahkan ibu kota dari suatu negara ke negara lain harus melalui kesepatakan unilateral dan seluruh dunia menyatakan yerusalem dibawah otoritas international. Yeruslaem barat milik israel dan yerusalem timur milik palestina. Yerusalem yang di dalamnya ada Al Quds adalah otoritas international. hingga perjanjian Oslo hasilnya diserahkan perundingan terakhir antara israel dan palestina, jadi harus melewati tahap-tahap yang rijid tidak bisa asal klaim sepihak.

Kedua, resolusi PBB sejak 1947 hingga hari ini di yerusalem yang di dalamnya ada Al Quds, ada tempat nabi Isa dilahirkan dan tembok ratapan bukan milik israel, tetapi dikembalikan kepada hukum international dan perundingan terkahir.

2. Melukai 4 Pihak
Klaim amerika bahwa yerusalem akan melukai 4 pihak yaitu, pertama umat islam karena di sana ada al quds dan masjidil al aqsha tempat yang disucikan dan dihormati  sebagai kiblat pertama umat islam. Kedua umat kristiani, di sana ada tempat nabi Isa dilahirkan yaitu Betlehem oleh karena itu sekitar 20 meter dari masjid al aqsha dibangun gereja, sebagai tempat memperingati kelahiran nabi Isa. Ketiga, bangsa Arab, karena bunyi resolusi PBB terkait yerusalem timur untuk bangsa arab. dan Keempat rakyat Palestina sebagai pemilik sah al quds dan masjidil al aqsha di yerusalem.

3. Melanggar Hak asasi manusia dan Melawan keputusan PBB
beberapa keputsan pb yang dilanggar, hukum humaniter protokol tambahan 1 tahun 1977 pasal 53 menegaskan "perlindungan terhadap obyek-obyek budaya dan tempat pemujaan" kita tahu pengakuan yerusalem sebagai ibu kota israel dan rencana pemindahannya melanggar hal tersebut.

pelanggaran resolusi PBB, setidak ada 3 resolusi, pertama resolusi dewan keamanan PBB  atas yerusalem nomer 252 tahun 1968 hingga resolusi dewan keamanan PBB nomer 2334 tahun 2016 menegaskan bahwa dewan keamanan tidak akan mengakui perubahan apapun atas garis batas yang telah ditetapkan sebelum perang tahun 1967 ini menegaskan bahwa batas-batas negara itu masih seperti yang terjadi sebelum tahun 1967.

Kedua, Resolusi Majelis Umum PBB nomer 2253 tahun 1967 hingga yang terakhir resolusi Majelis Umum PBB nomer 71 tahun 2016 yang pada pokoknya menegaskan perlindungan yerusalem terhadap Okupasi Israel.

Ketiga, Resolusi Unescco nomer 150 tahun 1996 yang menegaskan bahwa kota tua yerusalem sebagai warisan dunia yang terancam punah dan pembangunan terowongan di dekat masjid al aqsha oleh israel sebagai tindakan yang menyerang sentimen ke agamaan di dunia.

4. Bertentangan dengan Nilai-nilai Pancasila 
Sebagai warga masyarakat Indonesia kita juga berkewajiban menentang Klaim amerika atas yerusalem sebagai ibu kota israel, karena ini sama saja dengan penjajahan dan Indonesia sangat menentang penajahan yang termaktub dalam teks Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia alenia pertama.

Nah sobat Campusnesia, menururt penulis itulah alasana mengapa kita harus menetang Klaim sepihak amerika atas yerusalem sebagai ibukota israel. Tidak perlu menjadi Muslim untuk ikut prihatin dan menentang klaim sepihak ini, cukup dengan menjadi manusia yang peduli hak asasi sesama manusia dan cukup dengan menjadi warga negara Republik Indonesia yang menjungjung tingga semangat tentang kemenrdekaan dan anti penjajahans sesuai isi pembukaan Undang-undang dasar kita.

Yang bisa kita laukan hari ini, sampaikan pedapat kita, sampaikan dukungan dan simpati kita dan doa pastinya. semoga bermanfaat

penulis: Nandar