Mahasiswi Keperawatan Undip Bentuk 40 Kader Kesehatan di Sekolah Dasar



Campusnesia.co.id -- 5 mahasiswi jurusan keperawatan Fakultas Kedokteran Undip mengadakan pengabdian berupa pemeriksaan kesehatan oleh siswa di SD Negeri Pudakpayung 02, Jalan Payung Asri, RT 02 RW 01, Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kab. Semarang, Sabtu (13/5).

Hanifah Dian Anugraheni (Keperawatan 2014) selaku ketua tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) mengatakan jika pengabdian yang dilakukan merupakan hal yang baru dalam dunia pengabdian. “Bagaimana tidak? Selama ini telah kita ketahui bersama kalau pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit, tapi hal tersebut kini bisa di lakukan oleh siswa sekolah dasar”, ungkapnya. KAMUS SADAR SEHAT singkatan dari Kader Mungil Sekolah Dasar Sehat bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa. 



Kader mungil sejumlah 40 anak yang terdiri dari siswa kelas 3 dan 4 telah diberikan pelatihan sebanyak 4x setiap hari Sabtu dengan materi pelatihan meliputi kesehatan tangan, gigi, telinga dan mata. pembelajaran yang berlangsung menggunakan metode fun learning, pemberian motivasi, dan demonstrasi. Alat bantu (media) yang digunakan meliputi modul dalam bentuk komik, slide power point tiap materi, dan alat peraga untuk membuat kader mudah dalam memahami pelajaran Setelah pelatihan, kader mungil melaksanakna pemeriksaan kepada siswa yang ada di SD Negeri Pudakpayung 02. Pemeriksaan rutin yang dilaksanakan oleh kader mungil pada tanggal 29 April 2017  kelas 1a, 1b, 2b; 6 Mei 2017 kelas 2a, 3a, 3b; 13 Mei 2017 kelas 6 dan 23 Mei 2017 kelas 4, 5. 



Gabby (9), salah satu kader mungil mengaku senang dengan kegiatan yang diadakan oleh kakak-kakak dari Keperawatan Undip.“ Kak sekarang aku bisa meriksa teman – teman ku dan bisa menjelaskan cara cuci tangan yang benar.”



sumber: Pers Rilis Tim PKM-M Kamus Sadar Sehat
foto      : Dokumentasi pribadi Tim PKM-M  Kamus Sadar Sehat

Kajian Islam Pelajar Kota Semarang-Kepompong Ramadhan


💦💦💦💦💦💦💦💦💦
 Belasan Ramadhan telah kulalui, namun tak kudapat jua apa yang sebenarnya dicari... ☔

😱 H-13 Ramadhan,
Let's Prepare Gaess.. 🏃🏽🏃

Ingin Ramadhanmu lebih bermakna ?? 😃
Bukan sekedar Hampa & lapar dahaga ??
😎 Capcuz, simak dech..
   ❄ KIPAS ❄
(Kajian Islam Pelajar Kota Semarang)

┏🍃🐚●●━━━━━━━━━━━━┓
 Kepompong Ramadhan
┗━━━━━━━━━━━━●●🐚?🍃┛

"Mengubah dirimu menjadi Pribadi yang lebih Tangguh"

Bareng "Pembicara Istimiwir" kita
🎩 Kak Imron Hamzah
*Owner "Khatulistiwa" Tour, Travel & Rent Car
*Ketua Rohis Insani Undip 2008
*Ketua Divisi Jaringan JPRMI Kota Semarang

Kapan nih ??
🗓Besok Minggu, 21 Mei 2017
🕰Jam 08.30 - 11.30.
🕌 Masjid Al Kusuf
(Balaikota Semarang
Jalan Pemuda Nomer 148, Kota Semarang)

💸 GRATIS ! Free !
Fasilitas :
📝 Psikotes Adversity Quotient
🎁 Doorprize Buku "Diary Ramadhan"
💰Diskon khusus Buku "Diary Ramadhan" di acara ini

🕹 Yuk buruan
DAFTAR SMS / WA Ketik
KIPAS_Nama Lengkap_Asal Sekolah/ Kampus/ Masjid
📬 Kirim ke 085695582699 (Alfian)

#Presented by :
_JPRMI (Jaringan Pemuda & Remaja Masjid Indonesia)
#Support by :
_Cakep (Cita Rasa Kebaikan Pelajar) Semarang
_KREND (Pemuda Kreatif & Mandiri Indonesia)
#Media Partner :

📲 Fanpage Facebook
JPRMI Kota Semarang

Nyok, kuyy rame2 makin seruuu.. 😇👬👬👬👬👬👬😎

Review Accepted Film tentang Konsep Merdeka dalam Belajar dan Mensikapi Kegagalan Masuk PTN




Campusnesia.co.id - Hello sobat campusnesia, kita kembali ke kolom review film, di tengah hypenya film marvel Guardian of The Galaxy III, jangan harap reviewnya seputar film terbaru ha ha biar anti mainstream. Nah kemarin lagi rame-rame pengumunan hasil SNMPTN ya buat adek-adek SMA? kalau jamanku dulu namanya PMDK intine seleksi masuk perguruan tinggi memlaui jalur prestasi raport lah nya. 

Kamu gagal? haha dibuat selow aja, saya juga pernah gagal masuk PTN lewat jalur PMDK tapi tenang saja masih ada jalur SBMPTN atau jaman dahulu namanya UPTN.

Kita punya rekomendasi film komedi yang menarik tentang gagal masuk dan esensi belajar di Perguruan tinggi. judule Accepted, film tahun 2006 yang dibintangi Justin Long, kalau kamu merasa gak asing dengan wajahnya karena aktor ini pernah main di film Herbie: Fully Loaded (2005) dan Die Hard 4 (2007).

Siswa yang kreatif tapi nakal
Film dibuka dengan adegan kreatfitas si tokoh utama Bartleby Gaines, yang sedang membuat KTP palsu untuk teman-temannya dan euforia teman-teman sekelasnya yang diterima di PTN favorit, sayangnya dia tidak diterima dan di rumahpun ayah ibunya kecewa. Sebenarnya dia tidak begitu tertarik kuliah tapi ya tahulah orang tua mana di dunia ini yang tidak ingin anaknya kuliah apalagi secara finansial mampu.

Berbohong
Dari kekecewaan orang tuanya, Bartleby kemudian mengajak 2 temanya yang lain membuat surat dan website palsu universitas baru yang namanya mirip universitas ternama, dan memberi tahu ortunya kalau dia akhirnya diterima disebuah universitas.

Kacau
Idenya berhasil membuat orangtuanya peraya, tapi celakanya ortunya ingin datang ke kampus anaknya. Ini sisi negatif sebuah kebohongan, kamu hanya bisa menutupi sebuah kebohongan dengan kebohongan lain. Cerita berlanjut Bartleby dan teman-temanya mencari sebuah banguna bekas RSJ dan menyulapnya layaknya sebuah kampus kecil lengkap dengan asrama.

Balau
Kekauan tambah besar ketika merekan lupa mematikan website pendaftaran masuk PTN nya, wal hasil ratusan orang datang ke kampus palsu itu karena telah mendaftar dan di Terima (Accepted) nah sekarang tahukan asal muasal judul filmnya.

Kepalang Tanggung
Ketika sudah basah ya mandi sekalian, pepatah itu agaknya cocok mengammbarkan cerita selanjutnya, bartleby dengan 4 orang temanya dan 1 orang melanjutkan kampus palsu itu dan memulai kegaiatan perkuliahan. Nah bagian ini menarik menurut penulis, tokoh utama yang bahkan tidak pernah tahu kuliah itu sperti apa diam-diam studi banding ke kampus pacarnya dan memperhatikan seperti apa jalanya perkuliahan. 


Kemudian dia aplikaskan untuk mahasiwa di kampus palsunya, menariknya fakultas, jurusan dan mata kuliahnya ditentunkan oleh mahasiswanya sendiri dan ada fasilitator. Tapi yo jangan bayangkan jurusan yg keren-keren yang ada banyak ngaconya namanya juga fil komedi.

Pelajaran
Point inspiratifnya menurut penulis adalah bahwa ditolak di PTN bukan sebuah bencana atau berarti hidupmu berkahir, masih bnyak tempat untuk mencari ilmu.

Seharusnya di kampus idealnya dalam hal belajar apa adalah seperti di film ini, mahasiswanya ingin belajar apa dan apa yang ia butuhkan untuk masa depanya? atau apa potensi seorang mahasiswa itulah yang seharusnya diasah oleh kampus. Bukan sebaliknya dicekoking hal-hal yang kadang useless ketika sudah lulus. Istilahnya kampus merdeka, konsep merdeka dalam belajar sudah diterapkan di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah yang ada di kalibening salatiga.

Realita
Adakah hal yang setidaknya mirip di film ini di dunia nyata, menururt penulis dalam hal pendidikan yang berfokus pada potensi dan kebutuhan mahaiswa atau siswa ada 2 di dunia nyata, yaitu Komunitas Belajar Khoiratul Toyyibah di Jawa Tengah mirip dengan film ini dan DOES University nya mas Erik Soekamti. dan jangan lupa isu mahalnya biaya pendidikan.

Ending
Akhirnya tipu daya film ini diketahui oleh orang tua dan masyarakat dan tentu saja dicemooh, tapi menariknya adalah apa yang dilakukan Bartleby tidak dianggap sebuah kesalahan dan harus dibubarkan begitu saja, tetapi dipandang sebagai sesuatu yang belum tahu saja dan dibibing untuk engikuti semaca akredistasi agar bisa jadi univeristas beneran.


Kutipan adegan terakhir film yang inspiratif



Penulis: Nandar

Festival Anak Sholeh Meramaikan Israj Mi'raj di Tembalang

Campusnesia.co.id - Dalam rangka menyemarakan Peringatan Israj mi'raj hari ini senin 24 april 2017 FIM (Forum Indonesia Muda) Semarang berkerjasama dengan Pondok Pesantren Saubari Bening Hati Meteseh Tembalang mengadakan Festival Anak Sholeh yang dimulai dari Pagi hingga siang tadi.

Dari hasil wawancara redaksi dengan koordinator FIM Semarang, Istata Luqman setidaknya 37 anak hadir mengikuti acara ini dan berkompetisi untuk memperebutkan juara lomba-lomba yang di adakan. Ada 6 karegori lomba yang dikuti oleh para peserta diantaranya Lomba Mewarnai untuk TK, lomba Da'i Kecil,  lomba peragaan sholat, lomba Adzan, lomba hafalan surat pendek dan surat panjang serta Lomba Tilwah Qur'an.


Dalam sambutanya Ustad Genry selaku pimpinan pondok pesantren Saubari Bening Hati berpesan Mental anak perlu dilatih sejak dini untuk menjadi generasi tangguh dimasa mendatang, salah satunya dengan kegiatan-kegiatan positif seperti ini.


Sementara itu ketika ditanya tujuan dari acara Festival Anak Sholeh ini, istata menjelaskan Tujuan acara ini untuk memperingati isra mihraj dan menumbuhkan mental kompetisi dan berprestasi pada anak.

Acara ini juga dipsonsori oleh Loetju.com umkm dibidang industri kreatif asli tembalang. 

Berikut daftar para pemenang Lomba Festival Anak Sholeh 2017 FIM Semarang dan Pondok Pesantren Saubari bening Hati:

A. Lomba Adzan
Juara 1 : Fadil
Juara 2 : Faldi
Juara 3 : Janna

B. Lomba Peragaan Sholat
Juara 1 : Aisha
Juara 2 : Sahal
Juara 3 : Faldi

C. Lomba Hafalan Surat Pendek
Juara 1 : Halwa
Juara 2 : Zahra
Juara 3 :Abdurrahman
 
D. Lomba Hafalan Surat An-Naba-Al-Layl
Juara 1 : Nashila
Juara 2 : Guntari
Juara 3 : Syakila

E. Lomba Mewarnai
Juara 1 : Kalila
Juara 2 : Kinanti
Juara 3 :Aisyah


Penulis : Nandar
Foto     : Dokumentasi Panitia

Para Pemberdaya Passion



Lama saya mencari istilah ini dan baru ketemu ketika belakangan ini mengikuti #DOES 
video seri aktitas keseharian bassis & vokalis band punk Endank Soekamti. 
Saya tahu band ini karena pernah ngerjain sticker & kaos kamtis family (nama fans club) tembalang. Lagu Favorit saya “Terlatih Patah Hati” ha ha. Salah satu aktifitas positif beliau adalah mendirikan Does university, kuliah gratis jadi animator, inspiratif.

Dalam tulisan kali ini saya akan berbagi tentang perjalanan saya menemukan, mengasah dan menekuni passion say dalam desain grafis serta orang-orang yang berperan besar dalam menemukan, mengasah dan mengembangkan passion tersebut, yang saya sebut sebagai para Pemberdaya Passion. 
Pak Budi & pelajran jadi expert - Ketika masuk sma saya masih menyakini bahwa potensi terbesar saya adalah dibidang akademis hingga semester I di kelas X bisa rangking satu, prestisius mengingat saya berasal dari smp yg ndeso & persaingan yang ketat di SMA N 2 Pati. Hingga hati ini mulai jatuh cinta pd pelajaran seni rupa yg diajar oleh pak budi, sejak kelas pertama dlm hati sy berkata "ini dunia saya". Pak budi tdk hanya mengajarkan teori seni rupa tp jg keterampilan & kewirausahaan puncaknya adlh lahirnya ekskul seni rupa di sma n 2 pati, galeri & unit usaha seni lukis, sablon serta dekorasi event yg dikerjakan oleh temen2 ekskul seni rupa. 
Dua pelajaran yg sy petik dr beliau adlah tentang kreatifitas & expert. Beliau selalu menanamkan mindset kreatif (kere+aktif) bgmna dlm keterbatasan ttp mnghasilkan karya. sy masih ingat ketika seleksi wakil untuk lomba poster tingakat kabupaten ketika temen2 yg lain mmbuat dgn media crayon, cat minyak & air justru yg diilih asalah karya saya yg sy buat dgn bahan baku kertas majalah+koran bekas. 
Waktu itu sy berfikir mungkin tujuan beliau agar anak2 ekskul seni rupa dpt tambahan uang saku terutama siswa miskin sperti sy. Baru dikemudian hari ketika sdh lulus, sy silatutahmi & bercerita ttg usaha yg skrg masih di dunia seni rupa beliau bercerita ttg treatment itu. bahwa dlm satu kelas tdk semua siswa suka punya passion dlm seni rupa tp mereka hrs paham teori, bisa mengrjakan ulangan & nilainya bagus. sebaliknya ada beberpa siswa yg memang punya pasaion dlm seni rupa yg hrs diasah lebih dr yg lain. Oleh karena itu dibuat treatment sperti diatas. benar saja dengan mengerjakan satu tugas yg sama berulang kali maka bisa dipastikan sy & teman2 eksul seni rupa akan jd mahir. Ini teori dasar jadi expert dlm suatu bidang yaitu mengerjakan sesuatu berulang kali. its work!
Pelajar ke dua adlh ttg menjadi expert dlm suatu bidang. Ada treatment unik dlm cara beliau mengajar seni rupa yaitu ketika memberikan PR beliau punya peraturan bahwa PR harus bagus hasilnya minimal dpt nilai 8 tetapi boleh tdk dikerjakan sendiri dgn catatan ketika ujian ttp hrs bisa mengerjakan soal. Yg trjadi adlh temen2 sekelas akan meninta bayuan yg dianggap pinter dlm seni rupa & itu berati akan ada bbrpa siswa dlm kelas yg akan mengerjakan lebih dari satu karya. Dahulu sy pasang tarif cowok 10.000 cewek antra 5.000-hratis tergantung cakep apa enggak ha ha. 
Yang menarik ktika pd kondisi yg demikian ada 2 org yg "seolah" tdk melihat kegagalan itu pak agus & mas pman, justru beliau mendorong bbrpa ide yg muncul kala itu yg bisa dibilang nyaris tak ada hubungannya dgn akademis. Misalnya ide mmbuat sebuah organisasi intra semacam bem, ide2 pengabdian masyarakat di tembalang yg kala itu dinaungi oleh kampung cerdas, aksi2 simpatik ttg UN, membentuk relawann tanggap bencana hingga puncaknya lahirnya partai mahasiswa sbg ajang aktualisasi & pembelajaran dlm bidang kepemimpina & politik. Serta yg pasti ttg passion desain grafis dan wirausaha, hingga lahir yg namanya Nandarart Kios Grafis-souvenir . Walau dikemudian hari banngkrut tp pelajaranya adalah jadikan passionmu sumber penghasilanmu. dan pengalaman mensirikan nandarart menjadi point plus ktika masuk Loetju Semarang
Tidak ada manusia gagal selama masih punya pitensi kebaikan - bicara kegalan dalam hidup sy pernah mengalaminya dimana merasa diri ini sudah gagal dlm hidup, tak punya tujuan dan semangat untuk bangkit. Ironinya hal ini terjadi ketika dlm fase kehidupan yg diimpikan banyakk orang. Oleh karena itu sy tdk pernah menyalahkan mereka yg melabeli sy sbg mannusia gagal, dzalim & tdk bertanggung jawab. Kalau saja sampe trfikir untuk menyerah sperti kasus live di fb belakangan maka mungkin mayoritas orang akan berkata "o pantes lah dia melakaukan itu". Berkontribusi dgn passion - tatkala sudah mampu menemukan passion, mengasahnya hingga mahir dan bisa hidup dr pasaion itu, level berikutnya adalah berkontribusilah dgn passion yang kamu miliki. Orang yg telaten dgn hal yg satu ini adlah mas imron, senior serta guru ngaji bagi saya. Ketika sbg santri sy gak naik2 level he he, jd pengusaha juga omsetnya gitu2 saja. Gagal dlm dunia akedemis serta menjomblo berkelamaan ha ha beliau selalu telaten untuk ttp merangkul, kadang ini yg sy syukuri & rindukan.mungkin klo dilepas sdh jd liar sekarang. 
Tdk sampai sisitu beliau kembali mengulik kira2 stelah pelatihan & para peserta bisa desain grafis apa yg bisa berdayakan hingga muncul ide ttg komunitas desainer, komunitas yg ketika dibutuhkan akan mmbuat desain2 positif mengajak kebaikan pada masyarakat serta potensi pemberdayaan ekonomi dgn mmbuat market place desainer grafis yg bisa jd sumber pengashilan alumni pelatihan. Wow luar biasa.
Dalam bbrpa pertemuan mentoring spiritual akhir2 ini bahasan beliau jd lbh menarik selain materi2 wajib beliau membuka wawasan dgn diskusi pd skala lbh luas pada level lbh tinggi ttg kontribusi. Beliau menyarankan dgn potensi yg sya miliki sy bisan jadi lbh beranfaat bagi sesama dgn membagi skill, ilmu & pengalaman dlm dunia desain khusus corel draw. Beliau mmberi ide bgmna dgn aktifitas memberi pelatihan secara berkelanjutn & berjenjang ttg desain grafis kpd para remaja ditembalang n semarang. Ini menarik bagi sy & mmbuat gairah baru dlm menjalani hidup. Kemudian beliau mendorong sya untuk meuliskan ide itu dlm bentuk proposal. Mulai dr tema besar, latar belakang & tujuan. Tanpa sadar beliau jg mendorong sy untuk mendefinikasn & merusmuskan sebuah metodologi pelatihan yg disarikan dr pengalamn sy hampir 9 tahun bergelut dlm desain grafis. Lalu ketemulah benang merah pengalaman saya dengan orang2 yg telaten memprkenalkan saya dgn dunia kretifitas, mengarahkn & mendorong sy hingga pd capaian ini, dan judul diatas akan relevan untuk beliau2 yang sy sebut sbg Pemberdaya Passion. Org2 yg dgn telaten penuh kesabaran membantu menemukan potensi sesorang, mengasah & mendorong sampai pd titik diatas rata2 manusia pd umumnya bahkan expert pd bidangnya. Semoag Allah SWT membalas amal baliau2 dgn sebaik2 balasan.amin Dan sdh semestinya pd anda yg hari ini baru pd tahap menikmati passion untuk hiburan & mendpt pengahasilan cobalah berkontribusi dgn passion yg kalian miliki. 
semoga bermanfaat, Sampai jumpa

Pasang Surut Flip, Startup yang Sempat Ditutup oleh Bank Indonesia


Sobat Campusnesia, pernah males harus transfer uang beda rekening karena beban biaya transfer? di post kali ini redaksi hadirkan kisah perjuangan yang inspiratif dari StartUp anak bangsa yang mengahadirkan solusi biaya 0 rupiah ketika transfer uang antar bank? bagaimna kisahnya, yuk simak artikel yang kami kutip dari laman id.techinasia.com


Sempat tersesat selama beberapa saat, saya akhirnya sampai di depan sebuah rumah bertingkat dua yang berada di daerah Depok, Jawa Barat. Rumah tersebut terlihat sangat sederhana, jauh berbeda dengan kantor startup besar seperti Tokopedia dan Lazada yang penuh dengan pernak-pernik menarik.

Siapa sangka kalau rumah tersebut merupakan kantor dari sebuah startup yang memfasilitasi transaksi senilai belasan miliar rupiah dalam sebulan.

Setelah menunggu beberapa saat, saya pun disambut oleh Rafi Putra Arriyan (Ari), CEO dari Flip. Ia menjelaskan kalau terdapat tiga kamar di dalam rumah tersebut, yang masing-masing diisi oleh tiga startup berbeda, yaitu Flip, TemanJalan, dan Cozora.

Flip sendiri merupakan sebuah layanan yang memungkinkan kamu untuk melakukan transfer antarbank tanpa harus membayar biaya administrasi sekitar Rp6.500. Untuk menghadirkan layanan tersebut, Flip pun membuat rekening dan menyimpan sejumlah uang di setiap bank.

Sebagai contoh ketika kamu akan mengirimkan uang dari BCA ke Bank Mandiri, maka kamu hanya perlu mentransfer ke rekening milik Flip yang ada di BCA. Setelah itu, Flip akan melakukan transfer dengan nominal yang sama dari rekening Bank Mandiri mereka ke rekening penerima. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk biaya transfer.

Sayangnya, perjalanan Flip tidak selalu berjalan mulus. Mereka sempat mengalami beberapa kendala seperti kekurangan uang untuk dikirim ke rekening bank tertentu, hingga dipaksa menutup layanan oleh Bank Indonesia di saat layanan mereka sebenarnya tengah digandrungi oleh para pengguna.

Lalu bagaimana Ari, sebagai sang Founder, bisa mengatasi semua masalah tersebut di usianya yang masih begitu muda?

Membuat layanan awal dengan Google Forms


Menurut Ari, semuanya bermula dari persahabatan yang ia jalin dengan dua Co-Founder lain dari Flip, yaitu Ginanjar Ibnu Solikhin (Anjar) dan Luqman Sungkar (Luqman). “Sebagai sesama mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, kami sering mengerjakan berbagai proyek bersama-sama. Dan sejak saat itu, kami pun menjadi tim yang klop,” jelas Ari.

Perjalanan membangun startup bahkan telah mereka mulai sebelum lulus sebagai sarjana pada bulan Agustus 2015. Meski masih berstatus mahasiswa, mereka telah berhasil membuat sebuah aplikasi pemberian donasi dengan metode potong pulsa yang bernama Pushla. Sempat cukup terkenal karena publikasi dari berbagai media, tak lama kemudian aplikasi tersebut pun kehilangan pengguna.

“Kami akhirnya sadar kalau tidak banyak orang yang mau memberikan donasi dengan pulsa.”

Setelah wisuda, barulah tiga sahabat tersebut mulai menjalankan ide pembuatan layanan transfer antar bank. Ide tersebut mereka dapat dari masalah yang sering mereka alami saat masih menjadi mahasiswa. Saat itu, mereka sering merasa rugi harus membayar biaya transfer Rp6.500 hanya untuk membayar utang dengan nominal yang sebenarnya tidak seberapa.

Ari dan rekan-rekannya pun memulai Flip dengan memanfaatkan sistem penerimaan uang yang telah mereka buat ketika membangun Pushla. Sebagai modal, mereka memanfaatkan dana pribadi yang didapat dari berbagai proyek pembuatan software yang pernah mereka kerjakan.

Di awal kemunculannya, Flip hadir dengan layanan yang sangat sederhana. Jika membuka situs mereka (Goflip.me) pada saat itu, maka kamu akan diarahkan ke sebuah formulir Google Forms. Setelah kamu mengisi formulir tersebut dan melakukan transfer, Flip akan meneruskan uang tersebut ke rekening yang dituju secara manual, dengan memanfaatkan internet banking.

Untuk meneruskan uang tersebut, mereka pun masih menggunakan rekening dengan nama pribadi. Namun tak disangka, layanan yang masih sangat konvensional tersebut justru menjadi sangat terkenal di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia.

Setiap harinya, Flip bisa menerima sekitar tiga puluh permintaan transfer. Dengan jumlah tim yang hanya tiga orang, mereka pun harus pintar-pintar membagi waktu antara menjalankan transaksi, membalas email pengguna, serta melanjutkan pengembangan web.

“Pada hari keempat, kami tidak sanggup lagi melayani semua permintaan transfer. Kami pun menutup layanan untuk sementara dengan alasan harus melakukan maintenance.” Ari kemudian memutuskan untuk merekrut beberapa orang tim operasional, agar ia dan para founder lain bisa fokus mengembangkan situs mereka.


Mereka akhirnya berhasil meluncurkan situs baru pada awal November 2015. Berbeda dengan situs mereka sebelumnya, kali ini Flip telah bisa memproses transfer dana secara otomatis. Mereka hanya perlu melakukan satu kali otorisasi di akhir demi memastikan kalau semua transaksi berjalan sesuai permintaan.

Bermodal promosi lewat email dan WhatsApp, Flip pun menjadi viral. “Kami pun terpaksa membuat waiting list dan memasukkan para calon pengguna secara bertahap, agar semua permintaan bisa kami layani dengan kemampuan kami pada saat itu.”

Flip baru bisa menghilangkan sistem waiting list tersebut pada bulan Februari 2016. Mereka pun terus berkembang, hingga jumlah transaksi yang berjalan di platform mereka pada bulan Juni 2016 mencapai angka tiga belas miliar rupiah, dengan jumlah pengguna yang mencapai puluhan ribu.

Namun prestasi tersebut berhasil mereka capai dengan proses yang tidak mudah. Mereka pernah kehabisan uang di salah satu rekening bank, sehingga harus meminjam uang kepada rekan mereka di startup lain. Namun hal ini membuat para remaja yang sebenarnya tidak mempunyai latar belakang di bidang keuangan tersebut, akhirnya bisa terus belajar.

“Saat ini, kami telah bisa memperhitungkan bagaimana seharusnya komposisi saldo di setiap rekening yang kami miliki di awal hari, agar kejadian tersebut tidak berulang.”

Perintah untuk menutup layanan dari Bank Indonesia

Rafi Putra Arriyan, Founder Flip

Kian terkenalnya layanan Flip, membuat mereka akhirnya mendapat perhatian dari Bank Indonesia (BI). Pada bulan Juli 2016, mereka pun mendapat telepon dari bank sentral di tanah air tersebut, dan diminta untuk datang ke kantor BI guna mempresentasikan layanan mereka.

“Sebelum menerima telepon tersebut, kami sebenarnya telah mencoba datang ke BI untuk melakukan konsultasi. Namun mungkin saat itu mereka menganggap kami sebagai layanan baru yang belum berkembang, sehingga cukup lama kami tidak menerima tanggapan.”

Setelah hari raya Idul Fitri tahun 2016, Ari dan rekan-rekannya pun memenuhi panggilan BI. Di sana, mereka membeberkan mekanisme layanan yang mereka hadirkan, serta jumlah transaksi yang mereka layani hingga saat ini.

“Mereka kaget transaksi kami sudah sebesar itu. Karena layanan pengiriman uang seperti ini harus mempunyai izin, mereka pun meminta kami untuk langsung menutup layanan saat itu juga, dan mulai mengurus izin ke Direktorat Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP).”

Menurut Ari, pengalaman tersebut benar-benar membuatnya down, hingga ia sempat berpikir untuk tidak lagi melanjutkan Flip. Namun ia akhirnya mengabaikan pikiran tersebut, dan memutuskan untuk mengikuti prosedur yang diminta BI. Untungnya, BI memberikan seorang pendamping yang bisa mereka beri pertanyaan setiap saat.

Setelah melalui proses yang berliku, Flip akhirnya mendapat izin resmi dari BI sepuluh minggu kemudian. Menurut Ari, proses tersebut terhitung cepat, karena sebelumnya pernah ada sebuah layanan pengiriman uang internasional yang telah menghabiskan biaya miliaran rupiah untuk jasa konsultan, namun baru mengantongi izin BI setahun setelah mengajukan izin.

Setelah mendapat izin, masalah Flip ternyata belum juga selesai. Demi memenuhi aturan BI, Flip harus melakukan verifikasi tatap muka kepada setiap pengguna mereka. Hal ini menjadi kendala karena pengguna Flip berada di lokasi yang berbeda-beda, sedangkan jumlah karyawan Flip hingga saat ini bahkan tidak mencapai sepuluh orang.

Flip pernah coba meminta izin untuk melakukan verifikasi dengan video call, namun BI menolak mentah-mentah ide tersebut.

Suasana aktivitas verifikasi tatap muka Flip

Ari akhirnya mendapat sebuah ide yang cemerlang. Ia berusaha mengirim email kepada para pengguna Flip yang telah mendaftar sebelum layanan mereka ditutup oleh BI, dan meminta mereka untuk hadir di lokasi-lokasi tertentu, seperti stasiun kereta, demi melakukan verifikasi.

Dalam proses verifikasi, mereka hanya perlu menemui pegawai Flip yang hadir di tempat tersebut, menunjukkan KTP asli, dan setelah itu akun Flip mereka pun akan langsung aktif. Untuk para pengguna yang lokasinya jauh dengan stasiun kereta, Flip membuatkan sebuah grup WhatsApp agar mereka dan para pengguna lain yang lokasinya dekat dengan mereka bisa menentukan tempat untuk melakukan verifikasi.

“Kami awalnya mengira kalau setelah verifikasi para pengguna tersebut akan langsung pergi. Namun mereka ternyata justru memilih untuk tetap berkumpul, sehingga proses verifikasi tersebut berubah menjadi seperti aktivitas gathering.”

Ari mengakui kalau proses verifikasi tatap muka ini masih menyulitkan untuk beberapa pengguna. Itulah mengapa dari puluhan ribu pengguna yang ia miliki sebelum ditutup oleh BI, sejauh ini ia baru bisa mengaktifkan sekitar tujuh ribu akun pengguna. Ke depannya, Ari bertekad untuk menghadirkan proses verifikasi yang jauh lebih mudah.

Para pengguna yang menjadi sumber semangat


Seiring berjalannya waktu, Ari melihat kalau mayoritas penggunanya menggunakan layanan tersebut dengan perangkat mobile. Hal tersebut kemudian mendorongnya untuk mulai membuat aplikasi mobile pada bulan Desember 2016. Langkah tersebut terbukti sukses karena Flip kemudian sempat menempati posisi teratas di Google Play, melampaui aplikasi Jenius milik BTPN.

Menurut Ari, Flip telah mendapat pendanaan tahap awal (seed funding) dari seorang angel investor pada bulan Desember 2015. Dan hingga saat ini, uang tersebut masih cukup untuk membiayai operasional Flip dalam waktu yang cukup lama. Meski begitu, ia tetap berniat untuk segera melakukan monetisasi demi menjaga keberlangsungan bisnis Flip.

“Ada dua metode monetisasi yang kami rencanakan. Yang pertama adalah dengan membebankan biaya transfer antar bank yang lebih murah bagi perusahaan yang sering melakukan transaksi. Dan yang kedua adalah membebankan biaya untuk pengguna yang ingin melakukan transfer dengan nominal lebih dari batas maksimal Rp5 juta yang saat ini kami tetapkan.”

Di Indonesia sebenarnya telah ada Shivapp, layanan transfer antar bank bebas biaya dengan mekanisme yang serupa dengan Flip. Namun menurut Ari, hingga saat ini baru startup miliknya yang telah mendapat izin resmi dari BI.

Telah lebih dari setahun menjalankan Flip, Ari mengaku kalau ia berkali-kali merasa khawatir kalau startup yang ia pimpin akan mengalami kegagalan. Ketika Flip ditutup oleh BI, ia sempat berpikir kalau ia tidak akan pernah mendapat izin, dan harus beralih ke ide bisnis lain.

“Namun ketika saya melihat begitu banyak orang yang masih menggunakan layanan ini, dan merasakan manfaatnya, saya pun berusaha untuk tetap bertahan,” pungkas Ari.