Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kkn. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri kkn. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

UNDIP TERJUNKAN 3668 MAHASISWA KKN


Rektor Universitas Dipongoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH, M.Hum, melepas 3668 Mahasiswa KKN Undip Tim I Tahun 2016/2017 yang akan di terjunkan pada 8 wilayah Kabupaten, yang terdiri dari Kab. Jepara, Pati, temanggung, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan dan Pemalang, Senin, 9/1 di lapangan Widya Puraya, Kampus Undip Tembalang.

Kegiatan ini melibatkan 102 orang dosen pembimbing dab 8 orang Dosen Koordinator. Pelaksanaan KKN di Undip merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat diluar kampus secara langsung dan mengidentifikasi masalah-masalah serta membantu menangani permasalahn yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan wilayah di lokasi KKN.

Menurut Kepala P2KKN, Ir. Edy Prasetyo MS menyampaikan bahwa KKN ini akan dilaksanakan selama 42 hari, terhitung sejak 9 januari 2017 s/d 21 Februari 2017 yang mana pada minggu pertama akan dimanfaatkan oleh Mahasiswa untuk survey/ Observasi lapangan.

“KKN Tim I ini esesnsinya tetap yaitu pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dengan imbangan program multidisiplin : monodisiplin adalah 2:2” katanya. “ yang artinya setiap Tim mahasiswa KKN dalam satu desa wajib mengerjakan 2 program multidisipliner dan masing masing mahasiswa juga wajib membuat 2 program nonodisipliner sesuai dengan kompetensi keilmuannya” jelasnya.

“Program multidisipliner yang diwajibkan bati tiap kelompok mahasiswa KKN pada setiap desa adalah pendataan dan analisi UMKM, sedangkan program multidisipliner alternative lainya antara lain adalah, Pendampingan Pengembangan Kawasan Pemukiman (Bangkim), dan Sistem Penyedia Air Minum (Spam) dalam rangka mendukung infrastruktur pemukiman (kerjasama dengan Dit Jend Cipta Karya Kementrian PU dan Perumahan Rakyat. Selain itu Pembentukan dan Penguatan Posdaya (Kerjasama dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri) serta program program pilihan lain yang relevan” tutur Edy dalam laporannya saat upacara pelepasan.

Selain Program mulitidisipliner dan monodisipliner, mahasiswa sebagai peserta KKN juga sangat dimungkinkan melaksanakan program-program bersifat social kemasyarakatan yang ragamnya tergantung dari situasi dan kondisi desa/kecamatan masing masing.

Pelaksanaan Pemberangkatan maupun Penarikan KKN kali ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Mahasiswa kali ini di fasilitasi oleh Universitas Bus untuk mengantar para Mahasiswa sampai ke tempat KKN serta Truk untuk mengangkut motor para mahasiswa. “Hal tersebut diberikan karena untuk meminimalisir terjadinya kecelakan, sepertinya pernah dialami pada kegiatan KKN sebelumnya” ujar Edy.

Rektor pun, menghimbau kepada segenap mahasiswa untuk bisa selalu membawa diri, selalu berhati-hati, menjaga nama baik institusi dalam menjalankan program KKN ini. “Semoga sekembalinya dari kegiatan KKN akan memberikan wawasan yang lebih serta kepedulian yang tinggi dalam membangun negeri dan menjadikan mahasiswa yang bijaksana “ pesannya.Ir

sumber: http://www.undip.ac.id/?p=4862&lang=id

Kembangkan Elisitor Biosaka, Mahasiswa UNDIP Berharap Dapat Menjadi Inovasi Dalam Pertanian Berkelanjutan Di Desa Kataan

0
 
Tim KKN-T Desa Kataan menunjukkan hasil elisitor biosaka 
yang berhasil mereka kembangkan


Campusnesia.co.idTemanggung (02/11/2023) - Dampak positif yang signifikan dalam dunia pertanian telah dilakukan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Mereka berhasil mengembangkan Elisitor Biosaka, sebuah produk inovatif. Produk ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian di daerah tersebut dan mendukung pertanian berkelanjutan di masa depan.

Elisitor Biosaka dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN-T di Desa Kataan bersama UMKM Ngudi Makmur I. Produk ini meningkatkan produktivitas pertanian dengan bertindak sebagai elisitor alami yang menstimulasi sistem pertahanan tanaman. Produk ini memberikan alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

Pengembangan elisitor biosaka terinspirasi dari kebutuhan para petani di Desa Kataan. Para petani ini menghadapi tantangan dalam menghadapi penyakit dan hama yang dapat merusak tanaman mereka. Untuk mengidentifikasi masalah yang ada tersebut dan mengembangkan solusi yang tepat, tim mahasiswa KKN-T bekerja sama dengan UMKM Ngudi Makmur I.

“Untuk para petani di Desa Kataan, kami ingin memberikan solusi yang praktis dan efektif. Elisitor Biosaka adalah jawaban atas tantangan yang mereka hadapi. Kami berharap dapat berkontribusi pada pertanian berkelanjutan di sini.”  Frisca, salah satu anggota tim mahasiswa KKN-T Desa Kataan 2023

Produk ini menggunakan bahan-bahan alami yang telah dipilih dengan cermat untuk meningkatkan efisiensi fotosintesis tanaman. Contoh tanaman yang bisa digunakan adalah daun mangga muda, daun suren, daun krokot, bunga pagoda dan bunga terisi. Produk ini juga meningkatkan sistem pertahanan alami tanaman. Hasil uji coba awal menunjukkan bahwa penggunaan pestisida kimia, yang berpotensi berbahaya bagi lingkungan, dapat dikurangi dan peningkatan produktivitas tanaman yang signifikan dapat dicapai.

Selain mengembangkan elisitor biosaka, mahasiswa juga memberikan sosialisasi kepada petani setempat dalam hal ini adalah UMKM Ngudi Makmur I tentang pengembangan, penggunaan dan praktik pertanian berkelanjutan. Mereka juga melakukan kampanye sosialisasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan penggunaan pestisida yang bijaksana.

Tim KKN-T melakukan sosialisasi terkait elisitor biosaka


Sekarang, tim mahasiswa KKN-T bergerak ke pengujian lanjutan dan berharap dapat membantu petani UMKM Ngudi Makmur I untuk mengkomersialkan Biosaka Elisitor. Mereka berharap Biosaka Elisitor akan segera tersedia untuk masyarakat umum.

“Kami sangat berterima kasih kepada para mahasiswa KKN-T Desa Kataan yang telah membantu dan berinovasi. Biosaka Elisitor adalah contoh nyata bagaimana kerja sama antara universitas dan masyarakat setempat dapat memberikan hasil yang nyata dan positif.” - Agus Mawardi, Ketua UMKM Kelompok Tani Ngudi Makmur I Desa Kataan saat mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi mahasiswa UNDIP tersebut.

Menyusul keberhasilan pengembangan Biosaka Elisitor oleh mahasiswa Universitas Diponegoro selama KKN-T di Desa Kataan, inovasi semacam ini diharapkan dapat menginspirasi upaya-upaya serupa. Produk semacam ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi dampak lingkungan. Hal ini membuat pertanian berkelanjutan menjadi tujuan yang lebih mudah dicapai.



Penulis:
1. Tegar Pratama Kayong Wardana, S1 Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Tim KKN-T Desa Kataan Undip.
2. Myra Ivana Yuliani Jaya, S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Tim KKN-T Desa Kataan Undip.
3. Frisca Arfieta, S1 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Tim KKN-T Desa Kataan Undip.

Lokasi KKN: Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
Dosen Pembimbing: Dr. Dra. Susiana Purwantisari, M. Si.

Mahasiswa KKN Undip Gelar Edukasi Penerapan AKB dan Pembuatan Hand Sanitizer di Kelurahan Lamper Tengah

0



Campusnesia.co.id - Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Mahasiswa. Universitas Diponegoro melaksanakan KKN pulang kampung yang dilaksanakan di wilayah masing-masing mahasiswa serta dilakukan secara mandiri. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan mulai tanggal 4 Februari 2021 sampai dengan 16 Februari 2021. Di masa pandemi ini perlu penyesuaian bentuk kegiatan KKN dengan mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam pelaksanaan.

Pemberdayaan di Tengah Pandemi Covid-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) merupakan tema yang di usung KKN Tim 1 Periode 2021. Kegiatan KKN ini dilaksanakan 2 program  dengan sub tema pencegahan Covid-19 dan SDGs. Program ini disesuaikan latar belakang lokasi wilayah KKN serta kebutuhan masyarakat.

Covid-19 atau Coronavirus begitu meresahkan masyarakat Indonesia sehingga pandemi yang terjadi menimbulkan banyak perubahan. Adanya perubahan tatanan terdapat kebijakan pemerintah dalam melakukan kegiatan berbagai sektor budaya,ekonomi,sosial guna menyeimbangi aktivitas,kebutuhan hidup,dan menjaga kesehatan dengan menerapkan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru). 

Adaptasi Kebiasaan Baru adalah penerapan dimana masyarakat selama pandemi boleh melakukan aktivitas namun harus melaksanakan dengan protokol kesehatan dimanapun kapanpun. Namun,masih banyak masyarakat menyalah artikan istilah Adaptasi Kebiasaan Baru ini dengan melupakan protokol kesehatan.

Mahasiswa UNDIP bernama Nuke Nurvianasari yang bertempat tinggal wilayah Kelurahan Lamper Tengah RT 06 RW 07, Kecamatan Semarang Selatan membuat program Pemberian Edukasi dalam Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru berkaitan dengan protokol kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 dengan sasarannya ibu PKK RT 06 Kelurahan Lamper Tengah yang dilaksanakan secara online dan offline yang diarahkan oleh Laura Andri Retno Martini, SS, MA sebagai Dosen Pembimbing KKN. 

Pelaksaanaan Kegiatan KKN ini menggunakan media berupa poster supaya bisa disebarluaskan ke masyarkat lain. Namun, adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kegiatan hanya diwakilkan pengurus PKK yakni Ketua PKK, Ketua Dawis, Pokja 2 dan Pokja 4. Program yang dilaksanakan online melalui Grup whatsapp dengan membagikan poster dan juga dilakukan secara offline seperti memberikan pengetahuan dalam bentuk edukasi protokol kesehatan.

Dalam melakukan pelaksanaan program ini saat sosialisasi terkait program KKN didukung oleh Ketua PKK “ Ya nuke dengan adanya program ini menambah pengetahuan” ujar Bu Noviani. Adapun pada pelaksanaan ibu-ibu PKK merespon dengan baik dan memberikan masukan terkait materi yang saya berikan dan sampaikan.

Program selanjutnya yakni Pendampingan Pembuatan Hand Sanitizer. Selama pandemi Peraturan dari pemerintah yang menganjurkan masyarakat tetap menjaga kesehatan serta melakukan pola hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan baik dan benar, menggunakan masker. 

Namun, ada saat dimana kita sedang beraktivitas di luar rumah mengalami kesulitan mencari tempat untuk mencuci tangan sehingga penggunaan Hand Sanitizer dapat menjadi solusi untuk membersihkan tangan dari kuman. 

Hal ini membuat saya untuk melaksanakan program pendampingan pembuatan Hand sanitizer dalam memberdayakan ibu-ibu PPK RT 06 supaya dapat memproduksi secara mandiri dalam rumah tangga. Hand Sanitizer pun berasal dari bahan Alami yang memanfaatkan tanaman di lingkungan sekitar seperti Daun Sirih yang dicampurkan dengan jeruk nipis. 

Karena tidak boleh ada kerumunan sehingga pelaksanaan program hanya dapat diwakilkan sama seperti program sebelumnya. Adapula pendukung media supaya dapat disebarluaskan berupa brosur. Ibu-ibu PKK pun mempratekkan pembuatan hand sanitizer .

Selama Pelaksanaan Kegiatan KKN yang dilakukan secara offine tidak lupa kami tetap mematuhi protokol Kesehatan . Adapun saat melaksanakan program, ibu-ibu PKK ikut berperan aktif dalam menanyakan dan memberi masukan. Adapun di akhir sesi kegiatan “Terimakasih nuke sudah memberikan ilmu ke pada kami semoga bermanfaat untuk masyarakat” Bu Noviani selaku Ketua PKK.

Reportase KKN: Mahasiswa KKN UNDIP Edukasi Sistem Pengelolaan Air Bersih Berkelanjutan

0
 


Campusnesia.co.idBatang (04/02/2023) Air merupakan salah satu kebutuhan yang paling mendasar untuk menunjang kehidupan masyarakat. Akses terhadap air dan sanitasi bahkan diakui PBB sebagai hak asasi manusia, yang mencerminkan pentingnya peran air dalam kehidupan manusia. 

Namun, umat manusia menghadapi beberapa tantangan disebabkan sumber dan ketersediaan air menjadi masalah mendesak yang perlu ditangani. Masalah air bersih merupakan hal yang sangat penting dan masih menjadi permasalahan besar di sebagian wilayah pedesaan di Indonesia. 

Desa Sigayam merupakan bagian dari Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang yang memiliki permasalahan buruknya kualitas air  yang dapat  memperhambat  kesejahteraan  warga desa. 

Hal ini dapat sangat menghalang aktivitas warga desa setempat lantaran air merupakan salah satu sarana pokok yang dibutuhkan warga, yakni untuk minum, memasak, mandi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, TIM KKN UNDIP 2022/2023 berupaya mengusung tema Edukasi Terkait Rencana Desain dan Kriteria Sistem Pengelolaan Air Bersih  Berkelanjutan  di  Desa  Sigayam.
 

Buruknya kualitas air yang ada di Desa Sigayam terjadi saat musim hujan dan distribusi prasarana air bersih yang belum secara menyeluruh dapat diakses oleh masyarakat Desa Sigayam.  

Permasalahan paling menonjol Desa Sigayam masih direpotkan mengenai pengolahan dan sistem distribusi air bersih yang kurang memadai, dikarenakan air yang disalurkan ke rumah-rumah warga setempat  seringkali terkontaminasi kotoran seperti lumpur maupun tanah yang dapat mengganggu kesehatan warga desa yang menggunakan air tersebut. 

Sumber air bersih masyarakat Desa Sigayam berasal dari mata air terbuka yang tidak memiliki sarana prasarana pendukung serta tidak adanya sistem drainase. Keadaan  tersebut  akan berpengaruh terhadap tingkat  sanitasi warga. Selain itu juga menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti diare, kolera, disentri, demam tifoid dan polio akibat  kekurangan air bersih untuk menjaga kebersihan diri.  

Terkait  permasalahan di atas, mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP 2022/2023  berinisiatif melaksanakan kegiatan edukasi kepada masyarakat sebagai sasaran penting untuk mengatasi permasalahan air bersih mengenai rencana desain pembuatan tandon air untuk menampung air bersih sebelum disalurkan kepada warga terutama saat musim hujan sehingga kuantitas air yang dibutuhkan warga dapat terpenuhi. 
 
Kegiatan program multidisiplin bertemakan Edukasi Terkait Rencana Desain dan Kriteria Sistem Pengelolaan Air Bersih  Berkelanjutan  di  Desa  Sigayam dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2023 dengan sasaran Ibu-ibu PKK dan perangkat Desa Sigayam. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa melalui power point presentasi. Ibu-ibu PKK menyambut dengan antusias pemaparan mahasiswa terkait program Edukasi  Rencana  Desain dan Kriteria Sistem Pengelolaan  Air Bersih ini, karena sangat dibutuhkan bagi masyarakat Desa Sigayam untuk mengatasi permasalahan air bersih. 

Antusiasme ibu-ibu PKK dan perangkat  desa terhadap program yang diusung oleh mahasiswa KKN Undip membuktikan bahwa program Edukasi  Rencana  Desain dan Kriteria Sistem Pengelolaan Air Bersih ini tepat guna dan dapat menyelesaikan permasalahan  yang ada di masyarakat. 

Harapan dari dilakukannya kegiatan ini adalah masyarakat dapat mengembangkan  gambaran terkait contoh dan desain dari sistem pengolahan air yang baik, barangkali rencana desain tersebut diharapkan mampu ditindaklanjuti masyarakat desa kedepannya. 



===

Promo Paid Publikasi Reportase KKN Undip:
Untuk sobat Campusnesia yang ingin reportase KKN nya dimuat di media online Campusnesia.co.id bisa mengiriman rilisnya ke alamat email: Campusnesia@gmail.com dengan subjek Reportase KKN, jangan lupa sertakan Body Email yang terdiri dari salam pembuka, perkenalan diri, maksud dan tujuan serta salam penutup.

Tarif publikasi reportase KKN tahun 2023 sebesar Rp 20.000 bisa dibayar Lewat transfer rekening bank atau Qris, info lebih lanjut tentang program paid publikasi reportase KKN bisa whatsapp ke nomer 085292613001 atau >> klik di sini <<

Jika ingin melihat dan membaca contoh reportase KKN yang sudah pernah dimuat bisa klik di sini >> Kumpulan Reportase KKN <<

Mahasiswa Tim I KKN Universitas Diponegoro Merancangkan Desain 3D Gedung Olahraga Untuk Meningkatkan Referensi Pengembangan Desa Bendo

0
 
Serah Terima Program Desain Dengan PLT Desa


Campusnesia.co.id - Pedan, Klaten (04/02/2024) KKN Tim I Undip telah dilaksanakan mulai 5 Januari 2024 lalu. Berbagai kegiatan sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan. Salah satunya adalah KKN yang dilaksanakan di Desa Bendo, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Program Mahasiswa KKN kali ini yaitu “Memberikan Solusi Perancangan 3D Gedung Olah Raga Desa Bendo”.

Sebagai rintisan upaya mendukung pengembangan masyarakat dan peningkatan infrastruktur, mahasiswa Tim KKN 1 Universitas Diponegoro telah meluncurkan terobosan desain 3 dimensi gedung olahraga di Desa Bendo. Proyek inovatif ini, yang bertujuan untuk memberikan referensi komprehensif kepada pemerintah desa untuk rencana pembangunan di masa depan, merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya menuju modernisasi dan kemajuan.

Didorong oleh semangat pengabdian dan komitmen terhadap keunggulan, anggota KKN Tim 1 bekerjasama erat dengan perangkat desa dan pakar arsitektur untuk mengkonsep dan merancang fasilitas olahraga mutakhir yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aspirasi warga Desa Bendo. 

Solusi desain 3D menawarkan visualisasi holistik dari gedung olahraga yang diusulkan, yang mencakup fitur-fitur utama seperti tata letak, estetika arsitektur, dan fasilitas fungsional. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan prinsip desain, tim KKN memastikan gedung olahraga tersebut tidak hanya memenuhi standar kualitas dan efisiensi tertinggi, namun juga mencerminkan identitas dan semangat unik Desa Bendo.

Profesor Thomas, dosen pembimbing yang membawahi program KKN, mengapresiasi dedikasi dan kecerdikan mahasiswa dalam mewujudkan proyek ambisius tersebut. “Pekerjaan yang dilakukan Tim KKN 1 merupakan contoh dampak transformatif yang dapat dihasilkan oleh kolaborasi antara akademisi dan komunitas. Melalui solusi desain 3D yang inovatif, mereka membantu membentuk masa depan Desa Bendo dan meningkatkan kualitas hidup warganya.”

Serah Terima Program Dengan Pemerintah Desa
 
Kegiatan serah terima program dilaksanakan pada hari Senin, 29 Januari 2024 di Balai Desa Bendo. PLT Desa Bapak Narsanto menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Tim KKN 1 Universitas Diponegoro, dengan menyatakan, “Kami berterima kasih atas keahlian dan kreatifitas yang ditunjukkan oleh para mahasiswa dalam merancang gedung olah raga untuk desa kami. referensi yang sangat berharga seiring kami melanjutkan rencana pengembangan kami, memastikan bahwa kami menciptakan fasilitas yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi komunitas kami."

Desain Gedung Olahraga

Ketika pemerintah Desa Bendo meninjau proposal desain 3D, antisipasi semakin meningkat terhadap realisasi proyek transformatif ini. Dengan semangat pelayanan dan komitmen terhadap keunggulan, anggota KKN Tim 1 terbukti menjadi katalisator perubahan positif, mendorong pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan di Desa Bendo dan sekitarnya.

Nantikan update selanjutnya mengenai kolaborasi inspiratif antara Tim KKN 1 Universitas Diponegoro dan Desa Bendo yang bersinergi membangun masa depan yang lebih cerah melalui desain inovatif dan pemberdayaan masyarakat.




Editor:
Achmad Munandar

TIM II KKN UNDIP Pedulikan Masyarakat Desa Kebondalem, Berikan Sosialisasi Stunting dan ODF

0
 


Campusnesia.co.idMinggu, 13 Agustus 2023. Batang- TIM II KKN UNDIP melaksanakan sosialisasi mengenai stunting dan ODF bagi warga di Desa Kebondalem, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. Kegiatan ini merupakan upaya mahasiswa untuk membantu pemecahan masalah yang tak kunjung usai di Desa Kebondalem yang menjadi desa paling tinggi angka stunting dan masih adanya ODF. 

Kegiatan sosialisasi mengenai stunting dan ODF ini diselenggarakan pada Kamis, 10 Agustus 2023 yang diikuti oleh puluhan warga dari berbagai dukuh di Desa Kebondalem. Dalam sesi sosialisasi, TIM II KKN UNDIP memaparkan materi mengenai stunting dan ODF, bahwa ternyata stunting dan ODF masih berkaitan. 

Perilaku ODF merupakan bentuk sanitasi yang buruk, yang menyebabkan peningkatan risiko terkena penyakit pada anak. Kondisi sakit ini memberikan dampak pada kebutuhan gizi anak dan jika perbaikan gizi ini tidak terpenuhi secara optimal maka akan menyebabkan stunting. 

Selain itu, TIM II KKN UNDIP juga memberikan berbagai solusi untuk mengatasi 2 kasus ini yang dibawakan secara rinci dan mudah dipahami oleh warga. Salah satu solusi yang populer untuk pencegahan stunting adalah adanya rekomendasi menu asupan gizi yang bisa dikatakan murah, jadi pemenuhan gizi pada anak belum tentu mahal tetapi juga ada menu-menu yang murah namun mencukupi kebutuhan gizi pada anak. TIM II KKN UNDIP juga membagikan beberapa susu untuk anak yang terkena stunting di Desa Kebondalem. 

Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon positif dari para warga Desa Kebondalem, terutama dari ibu-ibu yang memberikan apresiasi kepada TIM II KKN UNDIP atas upaya memberikan sosialisasi dan menanamkan kesadaran warga. TIM II KKN UNDIP juga bekerja sama dengan perangkat desa dan para tokoh masyarakat guna merealisasikan apa yang telah disosialisasikan. 

Hal ini menunjukkan bahwa TIM II KKN UNDIP berusaha berperan penting dalam membantu masyarakat mengatasi permasalahan yang berada di Desa Kebondalem dengan menyalurkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan.

“Kami akan berusaha seoptimal mungkin demi melancarkan acara dan merealisaskan sosialisasi yang kami bawakan kepada masyarakat setempat, kami berupaya agar menemukan solusi-solusi yang membantu masyarakat mencetak generasi muda yang menjaga lingkungan dan kesehatan di Desa Kebondalem ini.” Ujar Ulfah Nur Azizah sebagai ketua KKN. 

Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi stunting dan ODF yang diselenggarakan oleh TIM II KKN UNDIP di Desa Kebondalem pada Kamis, 10 Agustus 2023 berjalan dengan lancar dan antusias warga sesuai dengan harapan. TIM II KKN UNDIP membuktikan bahwa ilmu dan kepedulian yang diperoleh di universitas dapat digunakan dan bermanfaat guna membantu memberikan solusi di Desa Kebondalem yang lebih baik kedepannya. 


Oleh: TIM II KKN UNDIP

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023 Gencarkan Sosialisasi Pencegahan Stunting Dan Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pada Balita Dengan Bahan Lokal

0

Dokumentasi mahasiswa KKN Tim II Undip 
bersama ibu- ibu PKK Desa Gemuh di Balai Desa Gemuh


Campusnesia.co.id GEMUH – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip) menunjukkan komitmen yang tinggi dalam upaya melawan masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan balita di Desa Gemuh, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang. 

Dengan semangat membara, mereka melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menggunakan hasil bumi berbasis bahan lokal, dalam rangka untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran gizi serta memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat dalam memanfaatkan hasil bumi lokal untuk kesejahteraan balita.

Pada tanggal 13 Juli – 14 Juli 2023, Tim II KKN Undip memulai kegiatan sosialisi pencegahan stunting  yang bertempatkan di Posyandu Dukuh Gemuh dan Dukuh Endrokilo. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu – ibu yang memiliki anak balita, kader posyandu dukuh beserta tim kesehatan setempat. 

Mahasiswa KKN Tim II Undip memaparkan informasi penting tentang penyebab stunting, dampak buruknya, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh masyarakat. Mereka juga menjelaskan pentingnya pola makan yang seimbang dan gizi yang mencukupi dalam pertumbuhan balita.

Live Cooking Pembuatan Makanan Tambahan (PMT) 
di Balai Desa Gemuh kepada ibu-ibu PKK Desa Gemuh


Selain itu, KKN Tim II Undip juga memberikan pelatihan praktis mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2023 yang bertempatkan di Balai Desa Gemuh. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Gemuh. Pembuatan PMT ini memanfaatkan hasil bumi dari bahan lokal yang mudah didapatkan dan tersedia di Desa Gemuh. 

Mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan leaflet yang berisikan resep makanan tambahan untuk balita yang berbahan dasar dari bahan-bahan lokal, seperti pisang dan bahan sari nabati yakni santan kelapa dengan melakukan Live Cooking pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bergagaskan “Pisang Anting” atau Pisang Anti Stunting. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu para ibu dalam menyajikan makanan yang sehat dan bergizi untuk pertumbuhan balita mereka.

Dalam menyukseskan program mahasiswa peduli stunting yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mahasiswa KKN Tim II Undip juga berkolaborasi dengan tenaga kesehatan setempat untuk memberikan informasi kesehatan yang akurat tentang stunting dan gizi anak. Hal ini tentunya melibatkan bidan, ahli gizi, dokter anak, dan petugas kesehatan lainnya untuk memberikan edukasi dan panduan kepada ibu-ibu Desa Gemuh. 

Masyarakat sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam seluruh rangkaian acara. Mereka menunjukkan minat besar dalam memahami dampak stunting dan upaya pencegahannya, serta tekun dalam mengikuti pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita. Ibu-ibu juga berkesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada mahasiswa KKN Tim II Undip dan tenaga kesehatan.

Pak Panji Nugroho selaku Kepala Desa Gemuh, memberikan apresiasi mendalam kepada mahasiswa KKN Tim II Undip atas usaha mereka dalam memberikan edukasi dan pelatihan yang sangat berharga bagi masyarakat Desa Gemuh. Beliau berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan memiliki dampak positif dalam jangka panjang.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa KKN Tim II Undip berperan aktif dalam membantu masyarakat, khususnya dalam hal pencegahan stunting dan peningkatan gizi pada balita. Melalui pendekatan edukatif dan keterlibatan langsung dengan masyarakat, tim mahasiswa KKN Undip berhasil memberikan manfaat nyata dan mendorong perubahan positif dalam pola makan dan kesehatan masyarakat desa.

Resensi KKN di Desa Penari Novel Horor Adaptasi Thread Viral Twitter tentang Kisah KKN Mahasiswa Berujung Petaka

0



Campusnesia.co.id - Lewat tulisan resensi kali ini, saya akan mengupas sebuah buku novel berjudul KKN di Desa Penari dengan sudut pandang Widya. Sebuah novel hasil adaptasi thread viral di sosmed Twitter dari akun @simpleman.

Part dalam kisah KKN Mahasiswa ini berawal dari sudut pandang Widya, tetapi pada bagian akhir berubah menjadi point of view dari Nur. 

Dari kedua sudut pandang ini akan memberikan kesan detail dari setiap kejadian serta pembaca lebih mudah memahami setiap peristiwa di novel ini karena ada beberapa bagian yang masih janggal pada saat sudut pandnag Widya maka akan dijelaskan pada sudut pandang Nur, sehingga pembaca tidak bingung dan plot twist.

Diceritakan KKN mahasiswa ini dilakukan pada tahun 2009, tepatnya bulan Desember. Kisah dalam buku ini langsung pada penampilan inti masalah yakni penentuan tempat KKN yang akan Widya dan kawan-kawannya kunjungi.

Cara penulis menampilkan pokok masalah tentang tempat KKN di awal cerita sempat membuat beberapa pembaca mempertanyakan bagaimana keseharian Widya dan kawan-kawan saat di kampus, karena hanya dimunculkan satu atau dua halaman seputar  bagaimana watak widya dan teman-temannya. 

Tetapi, tak sedikit juga pembaca merasa terbantu dengan adanya pemunculan inti masalah langsung di awal kisah, sehingga pembaca langsung dapat mendalami peristiwa selanjutnya tanpa bertele-tele.

Setelah tempat KKN disetujui oleh pengawas lapangan, Widya mengumpulkan teman yang bersedia bergabung dalam kelompoknya. Lewat diskusi akhirnya didapat nama-nama kelompok KKN, yaitu Bima, Anton, Wahyu, Nur, Ayu, dan Widya sendiri.

Kejadian mulai terasa aneh saat mereka berenam sedang melakukan perjalanan ke tempat tersebut. Suasana desa di sini diceritakan dengan ringan dan disampaikan dengan pilihan kata yang mudah dimengerti. 

Kejanggalan pertama diawali dengan perjalanan terasa sangat lama, padahal disampaikan bahwa jarak gapura selatan atau jalan besar menuju ke dalam desa hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit, akan tetapi Widya merasa sangat lama. 

Keanehan selanjutnya yang mereka rasakan ialah Widya mendengar sayup-sayup suara gong, dan ramai. Widya semakin dibuat tercengang ketika ia melihat sosok manusia tengah menelungkup seakan memasang pose sedang menari, berlenggak-lenggok sesuai irama. 

Penceritaan kejadian mistis nan horror pada kisah ini berhasil membuat pembaca bergidik ngeri, permainan kata dan olahan kalimat yang padu sehingga membuat pembaca dapat merasakan atmosfir yang sama seperti Widya rasakan.

Kejadian janggal satu persatu terlihat baik oleh Wiya maupun Nur, pada bagian awal ini menggunkan sudut pandang Widya. Tak heran beberapa kali Widya mengamati ada yang aneh dari Nur. 

Pertama saat melakukan observasi di desa ini agar mengetahui proyek apa sajakah yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat. Gelagat aneh yang Widya rasakan kepada Nur pertama kali ketika Pak Prabu, sebagai kepala desa sedang menjelaskan mengapa nisan di beberapa makam-makam dililit menggunakan kain hitam, tetapi Widya memilih diam.

Sesuai perkiraan Widya, tak selang beberapa lama, Nur terhuyung dan hamper jatuh, untung saja Anton sigap menahan tubuh Nur. Setelah kejadian tersebut ada peristiwa yang lebih membuat bulu kuduk pembaca berdiri dan tak terasa detak jantung berdegup lebih cepat daripada ritme sebelumnya. Kejadian ini ketika Widya hendak mandi sore bersama Nur. 

Nur awalnya tidak bersedia, akan tetapi bujuk rayu Widya dapat eruntuhkan rasa malas Nur, tetapi dengan syarat yang mandi terlebih dahulu adalah Nur baru setelahnya Widya. Setelah menyepakati perjanjian tersebut mereka berdua bergegas ke kamar mandi umum. 

Sebelumnya kamar mandi ini adalah MCK satu-satuya di desa ini, karena kebanyakan aktifitas MCK masyarakat dilakukan di sungai dan sekitarnya, jadi tak heran bahwa rumah-rumah warga tidak ditemui kamar mandi.


Setibanya disana, langit mulai kemerahan menandakan malam akan segera tiba, dengan segera Nur mulai membasuh badan dan melaksanakan ritual mandi pada ummnya, di sisi lain, Widya dan pikirannya berkecamuk dibalik bilik kecil itu, segala pemikiran yang awal ia rasakan di sini sangat kuat tertuju pada sinden yang tak jauh dari tempatnya berdiri, ia merasakan ada yang mengamatinya dan menyuruh ia ke sinden.

Pikiran Widya buyar ketika ia mendengar dari dalam kamar mandi suara kidung. Ia bingung apakah selama ini Nur bisa bersenandung kidung. 

Sampai pada bab ini, pembaca disuguhkan kejadian yang membuat pembaca ingin terus dan terus membaca, dan bertanya-tanya bagaimana kejadian selanjutnya, siapakah yang akan seamat, dan siapakah yang akan mati, karena penampilan suasa mistis dan gangguan supranatural semakin ditonjolkan.

Suasana semakin mencekam setelah Widya tidak mendengar gemiricik air dari Nur, Widya panic dan menggebrak-gebrak pintu bilik itu, “NUR, BUKA NUR!” teriak Widya tak henti-henti hingga Nur muncul dari balik pintu dan melihat wajah Widya yang pucat, terlihat juga jiwa Nur yang terguncang. 

Pada bagian ini pembaca dibawa perasaan dan merasa seperti diposisi Widya ketika panic dan seperti ada yang melihat.

Tetapi penggambaran Nur saat dikamar mandi ketika memanggil Widya tidak dimunculkan, sehingga perasaan terguncang dari Nur karena apa tidak dijelaskan pada kejadian ini.

Kejadian yang tak kalah meningkatkan hormone adrenalin ialah kejadian saat malam hari, ketika semua tertidur, tengah malam Nur terjaga dan pergi ke tengah lapang, lalu tanpa sepengetahuannya, Widya mengikuti, ia melihat Nur menari bak penari professional di tengah tanah lapang itu. 

Namun, semakin lama gerakan tarian Nur semakin menggila, sehingga Widya berusaha menghentikan Nur, akan tetapi saat melihat kedua mata Nur hanya warna putih, tidak ada pupilnya, saat itu juga ia tahu bahwa yang di depannya ini bukanlah Nur, tetapi orang lain. Namun, kejadian mendebarkan terjadi, ketika Wahyu tiba dan menarik lengan Widya. 

Dari sudut pandang Wahyu, ia melihat Widya menari dengan handalnya. Dilain sisi, Widya sangat yakin bahwa yang menari adalah Nur. Pada peristiwa ini penggambaran setting waktu, suasana membuat pembaca ikut serta ke dalam cerita ini. 

Tak kalah mengerikan, inti dari cerita ini ialah ketika ternyata Bima diam-diam menyukai Widya. Namun, Bima ditipu daya oleh jin, yakni dengan menjelma sebagai mimpi buruk Bima, dimana Widya terjebak di tapak tilas dengan banyak ular dan jin yang mengelilinginya tapak tilas merupakan tempat terlarang karena tempat itu adalah perbatasan antara manusia dan penunggu hutan di sana, Bima harus memberikan mahkota lengan penari ( kawaturih) kepada Widya untuk membebaskannya dan agar membuat Widya menyukai Bima. 

Dia meminta tolong Ayu agar memberikan kawaturih itu kepada Widya, Namun Ayu tidak memberikannya dengan alasan hilang. Hingga tiba disuatu malam, Widya mengikuti Bima pergi ke tempat terlarang itu “tapak tilas” sesampainya di sana Widya mendengar suara tangisan, orang tersebut ialah Ayu. Atensi Widya beralih ke gubug kayu jati, ia mengintip melalui celah kecil. 

Widya terkejut melihat Bima sedang berendam di sinden bersama seekor ular besar. Melihat kejadian itu Widya lari ketakutan. Para makhluk mengerikan itu menari dengan seorang penari ditengahnya, yaitu Ayu, Sehingga Ayu dan Bima terjebak pada perjanjian dengan jin yang berujung melakukan hubungan badan dan berimbas pada meninggalnya Ayu dan Bima. 

Cerita yang kompleks dikupas dari penampilan inti masalah diawal halaman buku ini memang sukses membuat pembaca bersiap dengan segala kemungkinan terjadi, dari hal yang awalnya membuat hah, apa, kok bisa, berakhir akhir yang diluar perkiraan. 

Akan tetapi dibalik kelebihannya itu terdapat beberapa kekurangan yakni mengenai segi penokohan, akibat dari pemunculan inti masalah secara langsung sehingga pembaca belum begitu mendalami karakter setiap tokoh, apalagi beberapa tokoh perannya beberapa. 

Dan juga, karena cerita ini berasal dari pulau jawa, penggunaan Bahasa daerah kurang diperdalam di buku ini, sehingga tidak menunjukkan secara real apa yang terjadi. 


Film KKN di Desa Penari
Novel ini juga diangkat ke layar lebar, digarap oleh sutradara Awi Suryadi, KKN di Desa Penari akan menjadi film genre horor Indonesia dan untuk produksi oleh MD Pictures.

Film ini dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha, dan Kiki Narendra. Film ini ditayangkan di bioskop pada 24 Februari 2022.

Sebelum akhirnya benar-benar diproduksi, terdapat selentingan yang menyebut film ini akan diperankan oleh Chelsea Islan sebagai Widya dan Laudya Chintya Bella sebagai Nur serta disutradarai Joko Anwar.

Pada 22 September 2019, akun Twitter Flick Magazine mengunggah status yang menyebutkan MD Pictures akan memproduksi film ini dan kemudian dibenarkan oleh Manoj Punjabi. 

Dari 7 sutradara yang menyatakan minatnya untuk menyutradarai film ini, akhirnya Awi Suryadi diumumkan sebagai sutradara pada 8 Desember 2019. Pada saat yang sama, keempat pemain film yaitu Tissa Biani, Aghniny Haque, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara juga diumumkan.

Pada 25 Desember 2021, MD Pictures mengumumkan film horor yang berjudul KKN di Desa Penari resmi tayang di bioskop pada 24 Februari 2022. Tanggal rilis tersebut muncul setelah film ini tertunda perilisannya selama nyaris dua tahun akibat pandemi. Awalnya, film ini dijadwalkan rilis pada 19 Maret 2020. Namun pandemi Covid-19 yang muncul pada awal Maret 2020 memaksa film ini terus menunda perilisan.

Daftar Lengkap Pemeran Film KKN di Desa Penari
Tissa Biani sebagai Nur
Adinda Thomas sebagai Widya
Achmad Megantara sebagai Bima
Aghniny Haque sebagai Ayu
Calvin Jeremy sebagai Anton
Fajar Nugraha sebagai Wahyu
Kiki Narendra sebagai Pak Prabu
Aulia Sarah sebagai Badarawuhi
Andri Mashadi sebagai Mas Ilham
Aty Cancer sebagai Bu Sundari
Diding Boneng sebagai Mbah Buyut


Poster Film KKN di Desa Penari


Trailer Film KKN di Desa Penari


Buat yang bertanya Font KKN Desa Penari, jenis nama Font buku dan film KKN di Desa Penari namanya Another Danger, bisa didownload di situs dafont.com klik di sini.



Penulis:
Putri Chindy Prastiwi
Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang


***
Kolom Opini merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi sobat Campusnesia menulis seputar tips trik belajar dan kuliah, kewirausahaan dan hiburan. 



===
Baca juga:

Sosialisasi dan Edukasi di Tengah Pandemi dan PPKM, Mahasiswa KKN Undip Optimalkan Media Whatsapp

0
 

 
 
Campusnesia.co.id - Hingga saat ini virus corona telah merebak dan menjalar hingga ke seluruh penjuru negeri. Sejak diberitakan pada Maret 2020, kasus virus corona di Indonesia telah mengalami pasang surut sehingga mengakibatkan banyak bidang-bidang yang terdampak salah satunya pada sektor Ekonomi akibat berlakunya pembatasan kegiatan masyarakat dan kebijakan #DiRumahSaja oleh pemerintah setempat, guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sehingga, untuk memenuhi kewajiban mahasiswa dalam program pengabdian yang dikenal dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Universitas Diponegoro akhirnya memutuskan untuk mengambil langkah baru dalam pelaksanaan program tersebut. Dengan mengusung tema besar yakni “KKN Pulang Kampung”, mahasiswa cukup melaksanakan KKN di daerah masing-masing dengan ketentuan menciptakan 2 program besar yang merujuk pada “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Guna Menuju Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.

Mahasiswa Undip menciptakan inovasi sosialisasi baru dengan edukasi melalui WhatsApp Group dan membuat media infografis berupa poster sebagai sarana sosialisasi yang dapat menarik perhatian masyarakat. Edukasi seperti ini diyakini dapat mengurangi interaksi langsung dengan warga, sehingga sosialisasi dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni jaga jarak. Selain itu, dilaksanakan pula kegiatan sosial dengan membagikan masker untuk warga dan mengedukasi mereka tentang cara penggunaan masker yang baik dan benar. 

Rabu (30/6) LPPM melalui P2KKN Undip, secara resmi menerjunkan mahasiswa KKN Tim II tahun 2021. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, adanya wabah pandemi Covid-19 maka pelaksanaan KKN dilakukan di kampung halaman masing-masing. Mahasiswa menyambut dengan antusias kegiatan ini terutama Tim Jawa Tengah II kelompok wilayah Kabupaten Semarang. Meskipun sempat kebingungan dengan sistem KKN yang baru, tetapi mahasiswa tetap berusaha untuk menciptakan dan mengerjakan program dengan sebaik mungkin.
 

Pada minggu pertama KKN, kegiatan dimulai dengan observasi melalui pemantauan langsung, yang kemudian dijadikan sebagai bahan utama pembuatan proposal atau Rencana Program Kerja. Penulisan proposal juga merupakan hasil bahasan konsultasi dengan perangkat desa setempat dan dosen pembimbing lapangan. Tujuan dibuatnya proposal adalah sebagai bentuk perkenalan diri dan perizinan mahasiswa untuk melakukan kegiatan KKN di lingkungan Dusun Jangglengan, Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Edukasi dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) pada hari Sabtu (17/07/2021) dengan target perangkat dusun serta warga Dusun Jangglengan, Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. 
 
Dibawah arahan Ibu Naintina Lisnawati., S.KM., M.Gizi selaku dosen pembimbing lapangan, edukasi dengan perangkat dusun dilakukan secara offline yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi warga dusun dalam GEMAR IKAN (Gerakan Makan Ikan) dan Pemanfaatan Limbah Sampah Plastik Menjadi Ecobrick, sedangkan edukasi secara online di berikan kepada warga dusun melalui aplikasi Whatsapp. 
 
Edukasi secara offline dilakukan dengan melakukan edukasi secara langsung terhadap perangkat desa di lokasi posko KKN Jangglengan dengan memperhatikan protokol Kesehatan. 
 
Edukasi dimulai dengan pemaparan materi tentang pentingnya menjaga kesehatan dan imunitas tubuh serta pentingnya mengonsumsi ikan dikala pandemi dan memanfaatkan sampah plastik disekitar menjadi Ecobrick. Selama pemaparan peserta diberikan textbook agar lebih mudah memahami materi. 
 
Kemudian, edukasi dilakukan secara online dengan menyebarluaskan materi dan textbook kepada warga dusun dibantu oleh perangkat dusun setempat. Kemudian kegiatan diakhiri dengan membagikan link post test kepada warga dusun sebagai bentuk monitoring program agar diketahui respon serta pengetahuan warga setelah mendapatkan edukasi.

Warga Dusun Jangglengan sangat antusias dan memberikan respon yang sangat baik dengan adanya program KKN ini. “Terimakasih atas edukasinya, dengan adanya program ini kami jadi tahu bahwa menjaga kesehatan bisa dimulai dari makan ikan setiap hari dan termotivasi dalam menjaga lingkungan sekitar”, ujar Bapak Kasyadi selaku Kepala Dusun Jangglengan.

Dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Dusun Jangglengan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan imunitas tubuh melalui mengonsumsi makanan yang bergizi yaitu ikan sebagai salah satunya serta menjaga lingkungan sekitar dari limbah khususnya sampah plastik dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
 

Penulis: Alvin Nanda Aprianto

 

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Berhasil Lakukan Pemetaan Dan Pendataan Open Defecation Free (ODF) Di Desa Gemuh

0


Dokumentasi mahasiswa KKN Tim II Undip 
bersama salah satu perangkat desa penanggung jawab ODF di Desa Gemuh



Campusnesia.co.id Gemuh - Dalam rangka meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro (Undip) telah melaksanakan kegiatan pemetaan dan pendataan Open Defecation Free (ODF) di Desa Gemuh. 

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan latar belakang belum meratanya masyarakat yang sudah memiliki jamban dan septictank di dalam rumahnya, sehingga masih ditemukan masyarakat yang masih buang air besar sembarangan di sungai.

Open Defecation Free (ODF) merupakan status suatu wilayah yang sudah bebas dari praktek buang air besar sembarangan. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang layak terhadap fasilitas sanitasi dan menciptakan lingkungan yang bersih serta sehat. Di Indonesia, upaya untuk mencapai status ODF telah menjadi prioritas dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat pedesaan.
 
Dokumentasi Mahasiswa KKN Tim II Undip 
bersama Ketua RT. 07 Dukuh Tempel, Desa Gemuh.


Tim mahasiswa KKN II Undip yang terdiri dari beberapa mahasiswa lintas disiplin ilmu  telah bekerja sama dengan pemerintah desa setempat selama satu minggu terhitung sejak tanggal 31 Juli sampai dengan 5 Agutus 2023 dalam mewujudkan tujuan kegiatan ini. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan teknologi pemetaan digital dan teknik survei lapangan. 

Pemetaan dan pendataan ini dilakukan di seluruh dukuh yang ada di Desa Gemuh, dengan total 21 RT dalam desa tersebut. Mahasiswa KKN Tim II berhasil mengidentifikasi area-area yang masih terdampak praktik buang air besar sembarangan di Desa Gemuh, dan mencatat data terkait fasilitas sanitasi yang ada di setiap rumah.
 
Hasil pemetaan dan pendataan dari salah satu RT yang ada di Desa Gemuh, 
yakni RT. 21 Dukuh Ampel Gading, Desa Gemuh.


Langkah berikutnya adalah mengolah data yang telah terkumpul dari pendataan untuk pemetaan Open Defecation Free (ODF). Mahasiswa KKN Tim II Undip berkomitmen untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam upaya Desa Gemuh menjadi desa Open Defecation Free (ODF).

Salah satu anggota KKN Tim II Undip, Devi Okataviani, menyatakan, "Kami sangat bersemangat dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kami berharap melalui upaya dari teman-teman KKN Tim II Undip, Desa Gemuh dapat segera mencapai status ODF dan memberikan lingkungan yang lebih sehat bagi warganya."

Kepala Desa Gemuh, Panji Nugroho, menyambut baik partisipasi dari KKN Tim Undip dan mengapresiasi upaya mereka dalam membantu mewujudkan status ODF. Ia mengungkapkan, "Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Gemuh. Kami sangat menghargai kontribusi dari mahasiswa Undip dan berharap kerja sama ini dapat berlanjut untuk pembangunan lebih lanjut di Desa Gemuh."

Diharapkan melalui upaya KKN Tim II Undip yang telah bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat, Desa Gemuh dapat segera menjadi Desa Open Defecation Free (ODF) yang dapat memberikan dampak positif untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup warga Desa Gemuh.

Cegah Stunting di Desa Pecalungan, Mahasiswa Tim II KKN Undip Perkenalkan Olahan Daun Kelor sebagai Sumber Nutrisi

0
 
Sosialisasi Pencegah Stunting 
oleh Mahasiswa KKN Undip di Desa Pecalungan


Campusnesia.co.idSalah satu isu prioritas nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia adalah permasalahan mengenai stunting. Stunting merupakan suatu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan yang buruk. Penyebab utama yang sering disoroti adalah gizi buruk pada ibu hamil, bayi, dan balita. Umumnya stunting ditandai dengan anak gagal tumbuh ke tinggi badan yang sesuai untuk usianya. 

Problematika ini terbilang mendesak karena stunting menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat diperbaiki pada anak-anak. Tidak sekadar urusan tinggi badan, stunting terbukti nantinya berdampak pada rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan munculnya penyakit-penyakit kronis saat anak sudah bertumbuh dewasa. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.

Bekerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Diponegoro turut serta berkontribusi dalam usaha pencegahan stunting melalui program MAHASISWA PENTING (Mahasiswa Peduli Stunting). 

Sebagai salah satu wilayah yang angka stuntingnya terbilang tinggi, mahasiswa-mahasiswa KKN di Desa Pecalungan, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pun tidak terkecuali. Memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah di Desa Pecalungan, para mahasiswa ini melakukan penyuluhan pemberantasan stunting dengan topik utama pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan balita.

Pada hari Sabtu, 15 Juli 2023 di Balai Desa Pecalungan, dengan dihadiri ibu-ibu PKK Desa Pecalungan, mahasiswa KKN Tim II Undip mengadakan sosialisasi mengenai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. Kedatangan mahasiswa di Balai Desa Pecalungan disambut dengan antusias oleh ibu-ibu PKK. 

Dalam sosialisasi ini, para mahasiswa memaparkan mengenai pemanfaatan daun kelor sebagai salah satu sumber nutrisi yang murah dan mudah didapatkan untuk pemenuhan kebutuhan gizi. Kelor, yang sering dianggap sebagai sayuran pahit dan kerap dikaitkan dengan hal mistis, nyatanya dapat diubah menjadi produk yang lebih ramah dan berguna untuk dikonsumsi ibu hamil serta balita. 

Produk yang digagas oleh mahasiswa-mahasiswi KKN Undip sendiri dalam bentuk teh daun kelor dan suplemen. Daun kelor dikeringkan menjadi bubuk-bubuk yang selain dapat diseduh menjadi teh, juga dapat dicampur ke dalam makanan yang dikonsumsi ibu hamil serta balita. Tidak hanya menjelaskan cara pembuatan produk berbahan daun kelor, mahasiswa KKN melanjutkan dengan penjelasan mengenai cara budidaya tumbuhan kelor itu sendiri agar nantinya warga desa dapat memproduksi olahan kelor secara mandiri.

Tidak sedikit pertanyaan mengenai efektivitas tanaman kelor dalam pemenuhan gizi yang muncul dari ibu-ibu peserta sosialisasi. Disini, mahasiswa KKN Undip menjelaskan mengenai nutrisi dari kelor itu sendiri yakni dari daunnya yang kecil terdapat kandungan protein dan kandungan zat besi. 

Mahasiswa KKN juga memberikan cara yang tepat untuk meningkatkan nafsu makan balita yang seringnya enggan untuk mengkonsumsi sayur seperti kelor. Selain dicampurkan ke dalam makanan sehari-hari, penambahan madu ke dalam teh kelor juga menjadi solusi yang tepat untuk menyamarkan rasa pahit dari daun kelor.

Teh Kelor

Dengan diadakannya sosialisasi ini, para mahasiswa KKN Undip berharap agar pengetahuan para ibu-ibu PKK mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang sangat penting untuk pencegahan stunting meningkat. Gizi yang buruk seringkali dikaitkan oleh ketidakmampuan orang tua dalam menyediakan makanan yang layak bagi anak-anaknya dikarenakan berbagai faktor seperti kemiskinan. 

Dalam sosialisasi pemanfaatan tanaman kelor sebagai upaya stunting, mahasiswa KKN Undip menunjukkan bahwa makanan bergizi tidak selalu makanan yang mahal, dibuktikan dengan olahan kelor yang dapat dengan mudah didapatkan dan dibudidayakan, serta telah terbukti menjadi salah satu makanan yang dapat mencegah stunting pada anak.