-dips! Sebab Tembalang dan Semarang Panas (jawaban lucu only)
— BACA RULES!! (@undipmenfess) October 12, 2021
A Thread
Mengenal Kandungan dan Manfaat Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) Bagi Kesehatan
Campusnesia.co.id -- Tanaman Secang atau Caesalpinia sappan L. merupakan salah satu bahan yang dapat kita jumpai dalam wedang uwuh yang sudah banyak dikonsumsi masyarakat sebagai obat tradisional.
Secang dikenal di berbagai daerah di Indonesia dengan nama lokal yang berbeda-beda, seperti seupeng (Aceh); sepang (Gayo); sopang (Batak); cacang (Minangkabau); secang (Sunda); kayu secang, soga Jawa (Jawa); kaju secang (Madura); cang (Bali); sepang (Sasak); supa, suang (Bima); sepel (Timor); ; hong (Alor); kayu sema (Manado); dolo ; sapang (Makassar); seppang (Bugis); sefen (Halmahera Selatan); sawala, hiniaga, sinyiang, singiang (Halmahera Utara); sunyiha (Ternate); dan roro (Tidore) (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2008).
Kayu secang biasa tumbuh di daerah tropis umumnya di tempat terbuka sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut seperti di pegunungan namun tidak bersuhu terlalu dingin. Batang kayu secang berbentuk bulat, berwarna hijau kecokelatan memberikan warna merah bila serutan kayunya direbus (Padmaningrum dkk., 2012).
Bagian vegetatif tumbuhan secang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Bagian batang, kulit batang, dan polong dapat menghasilkan warna merah cerah dan ungu muda serta akar dapat menghasilkan warna kuning.
Daun secang mengandung minyak atsiri sekitar 0,20 % yang wangi dan tidak berwarna (Dianasari, 2009). Warna ekstrak yang disebabkan oleh brazilin dipengaruhi oleh kadar keasaman atau nilai pH (Rina dkk., 2012). Farhana dkk. (2015) mengemukakan bahwa kandungan brazilin yang terbaik dari ekstrak secang apabila direbus pada suhu 70°C selama 20 menit.
Kayu secang yang dijadikan serbuk atau larutan lalu disimpan pada berbagai suhu, akan mengalami perubahan kimiawi terutama senyawa-senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan.
Namun, semakin tinggi suhu dan semakin lama penyimpanan, ekstrak kayu secang dalam bentuk larutan atau serbuk, maka aktivitas antioksidan mengalami penurunan seiring dengan penurunan kadar fenolik, flavonoid dan vitamin C (Ernawati, 2013).
Pemanfaatan kayu secang ini dengan cara direbus yang bertujuan untuk melarutkan senyawa tanin dan brasilin yang terkandung didalamnya. Senyawa tanin dan brasilin merupakan senyawa kompleks dengan ukuran dan bentuk molekul yang memungkinkan kelarutannya dalam air.
Tanin dapat bersifat sebagai antibakteri dan astringen sedangkan brasilin mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan bakteriostatik (Kumala dkk, 2009).
Kandungan dan Manfaat Kayu Secang
Kayu secang sering digunakan sebagai pengobatan tradisioal karena mengandung asam galat, tanin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, antibakteri, oscimene, alkaloid, flavonoid, saponin, fenil propana, terpenoid, dan minyak atsiri (Hidayat dkk, 2015).
Mufidah dkk. (2012) mengemukakan bahwa ekstrak etanol kayu secang mampu menstimulasi sel osteoblast dan juga dapat menghambat pembentukan sel osteoclast. Ekstrak kayu secang juga bersifat antibakteri, yaitu dapat menghambat aktivitas bakteri dalam saluran pencernaan, karena diduga mengandung asam galat di dalam ekstrak kayu secang (Fazri, 2009).
Selanjutnya Sa’diah dkk. (2013) menyatakan bahwa ekstrak kayu secang yang mengandung brazilin > 200 mg/g yang diformulasi menjadi krim, dapat digunakan sebagai obat anti jerawat.
Kandungan brazilin pada kayu secang dapat menghambat protein inhibitor apoptosis survivin dan terlibat dalam aktivasi caspase 3 dan caspase 9, sehingga dapat mengobati penyakit kanker (Zhong dkk., 2009). Ekstrak metanol, n-butanol serta kloroform dari kayu secang dapat membunuh sel kanker.
Brazilin yang merupakan salah satu konstituen dari kayu Secang, diperkirakan merupakan komponen aktif yang memiliki aktivitas antikanker. Kayu Secang juga memiliki banyak kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang mempunyai sifat-sifat antioksidan.
Selain itu senyawa-senyawa aktif lain yang terkandung dalam kayu Secang seperti Sappanchalcone dan Caesalpin P, juga terbukti memiliki khasiat untuk terapi antiinflamasi, terapi diabetes dan terapi gout secara in vitro (Wicaksono, dkk, 2008).
Flavonoid yang terkandung dalam kayu secang berperan sebagai antikanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi. Saponin juga terkandung di dalam kayu secang yang berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, dan meningkatkan kekebalan tubuh (Yusriana dkk., 2014).
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Rahmi dkk. (2010) bahwa ekstrak etanolik kayu secang memiliki aktivitas antikanker dengan menurunkan viabilitas pada beberapa sel kanker payudara, kanker kolon, kanker serviks, namun tetap selektif terhadap sel normal.
Daftar Pustaka
Dianasari, N. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella dysentriae serta Bioautografinya. Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008. Caesalpinia sappan L. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Ernawati, A. 2013. Stabilitas antioksidan ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) selama penyimpanan. [Tesis]. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Universitas Gajahmada. Yogyakarta.
Farhana, H., Indra, T. M., dan Reza, A. K. 2015. Perbandingan pengaruh suhu dan waktu perebusan terhadap kandungan brazilin pada kayu secang (Caesalpinia sappan Linn.) Prosiding Penelitian Sivitas Akademika UNISBA, Farmasi Gelombang 2, Tahun Akademik 2014 - 2015.
Fazri, M. E. 2009. Uji efektivitas antibakteri ekstrak metanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Helicobacter pylori secara in vitro. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Hidayat, Syamsul, Rodame & Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Penerbit Agriflo. Jakarta.
Kumala Shirly, Yuliana, dan Tulus. 2009. Pengaruh Pemberian Rebusan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Mencit yang Diinfeksi Bakteri Escherchia coli. Jakarta: Universitas Pancasila. Jakarta.
Mufidah, Subehan, dan Yusnita, R. 2012. Karakterisasi dan uji antiosteoporosis ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan). Prosiding InSINas.
Padmaningrum, R. T., Siti, M., dan Antuni, W. 2012. Karakter ekstrak zat warna kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai indikator titrasi asam basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Ypgyakarta.
Rahmi, K., Erlina, R., dan Ika, N. 2010. Kajian komprehensif ekstrak etanolik kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai agen kemopreventif tertarget. Naskah Tidak Dipublikasikan.
Rina Oksilia, Chandra Utami, dan Ansori. 2012. Efektifitas Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L) sebagai Bahan Pengawet Daging. Fakultas Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Lampung. Lampung.
Sa’diah, S., Latifah, K. D., Wulan, T., dan Irmanida, B. 2013. Efektivitas krim anti jerawat kayu secang (Caesalpinia sappan) terhadap Propionibacterium acnes pada kulit kelinci. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 11 (2) : 175 - 181.
Wicaksono, Britanto Dani ; Arung, Enos Tangke ; Sandra, Ferry. 2008. Aktivitas Antikanker dari Kayu Secang. Article Journal - Ilmiah Nasional Cermin Dunia Kedokteran vol. 35 no. 3
Zhong, X., Wu, B., pan, Y. J., and Zheng, S. 2009. Brazilein inhibits survivin protein and mrna expression and induces apoptosis in hepatocellular carcinoma HepG2 cells. Neoplasma, 56 (5) : 87 - 92.
Mengenal Mocaf, Modifikasi Tepung Singkong beserta Kandungan Gizinya
Campusnesia.co.id -- Merupakan modifikasi dari tepung singkong, Mocaf memiliki kandungan yang berdeda karena proses fermentasi dalam pembuatannya.
Dengan demikian Mocaf dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti pengganti bahan pokok tepung terigu yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan tepung terigu.
Selain itu kandungan Mocaf yang bebas gluten dan tinggi serat dapat meningkatkan nilai gizi produk olahannya.
Pengertian MOCAF
MOCAF (Modified Cassava Flour) atau tepung singkong termodifikasi merupakan salah satu produk pati termodifikasi yang telah banyak dimanfaatkan pada berbagai produk pangan.
Menurut Subagyo, dkk. (2008), Mocaf merupakan tepung singkong yang diproduksi dengan memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Mikroba yang tumbuh selama fermentasi akan menghasilkan enzim pektinolitik dan selulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel singkong sedemikian rupa sehingga terjadi liberasi granula pati.
Proses ini akan menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut.
Modifikasi ini dapat diartikan sebagai perubahan struktur molekul yang dapat dilakukan dengan beberapa metode, baik secara fisik, kimia, maupun enzimatis (Koswara, 2013).
Proses modifikasi pada produksi Mocaf merupakan proses modifikasi secara biokimia, yaitu dengan menambahkan enzim atau mikroba penghasil enzim (Herawati, 2010).
Bakteri asam laktat (BAL) berperan penting dalam proses fermentasi, dimana aktivitasnya dapat menghasilkan enzim pektinolitik dan sellulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel ubi kayu, serta menghidrolisis pati menjadi asam-asam organik (Subagyo, dkk., 2008).
Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, Mocaf mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya.
Kandungan protein Mocaf lebih rendah dibandingkan tepung singkong, dimana senyawa ini dapat menyebabkan warna coklat ketika pengeringan atau pemanasan.
Dampaknya adalah warna Mocaf yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung singkong.
Cara Pembuatan Tepung MOCAF
Secara umum proses pembuatan tepung Mocaf meliputi tahap-tahap penimbangan, pengupasan, pemotongan, perendaman (fermentasi), dan pengeringan.
Menurut Subagyo (2006) proses pembuatan tepung Mocaf dengan penambahan enzim adalah sebagai berikut:
Singkong dibuang kulitnya, dikerok lendirnya, dicuci bersih dan dipotong tipis dengan ukuran tertentu, dan difermentasikan selama 12-72 jam dengan penambahan enzim selulitik.
Adapun metode pembuatan lain yang telah dilakukan adalah dengan penambahan biakan murni bakteri asam laktat selama proses fermentasi berlangsung.
Proses pembuatan tepung mocaf tanpa penambahan enzim atau dengan cara fermentasi alami menurut Wahyuningsih, dkk. (2009) sebagai berikut :
1. Singkong dikupas, kemudian dikerok lendirnya dan selanjutnya dicuci bersih.
2. Setelah itu dikecilkan ukurannya dan dilakukan fermentasi dalam tong secara kering atau dapat juga direndam dalam air kapur 10% pada hari pertama untuk mengurangi sebagian HCN yang terkandung didalam singkong dan air biasa pada hari kedua dan ketiga, dengan dilakukan pergantian air setiap harinya.
3. Setelah fermentasi selesai selanjutnya dilakukan pengeringan pada suhu 50 derajat Celsius selama 10 jam atau dikeringkan dengan sinar matahari selama 12 jam pada cuaca panas.
4. Setelah itu dilakukan penggilingan dan pengayakan pada ukuran 80 mesh.
Perbedaan dan Kandungan MOCAF dengan Tepung Jenis Lain
Meski sama-sama berasal dari singkong, tepung tapioka memiliki kandungan protein yang tinggi dibanding dengan tepung Mocaf. Tepung Mocaf merupakan pati dari singkong sehingga kandungan proteinnya sudah berkurang.
Perbedaan kandungan nutrisi yang mendasar adalah, bahwa tepung Mocaf tidak mengandung zat gluten, zat yang hanya ada pada terigu yang menentukan kekenyalan makanan.
Tepung Mocaf berbahan baku singkong memiliki sedikit protein sedangkan tepung terigu berbahan gandum kaya dengan protein. Tepung Mocaf lebih kaya karbohidrat dan memiliki gelasi yang lebih rendah dibandingkan tepung terigu.
Sedangkan dibandingkan dengan tepung singkong biasa atau tapioka, tepung Mocaf memiliki karakter derajat viskositas (daya rekat), kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut yang lebih baik. Tepung mocaf berwarna putih, lembut, dan tidak berbau singkong (Sudarminto, 2015).
Fermentasi secara nyata dapat meningkatkan kandungan protein, lemak, Zn serta menurunkan zat anti gizi pada tepung singkong. Jika dibandingkan dengan tepung singkong, Mocaf cenderung memiliki kadar protein yang lebih rendah namun memiliki kadar pati yang lebih tinggi (Oboh dan Elusiyan, 2007).
Selama fermentasi, granula pati akan mengalami hidrolisis yang menghasilkan monosakarida sebagai bahan baku untuk menghasilkan asam-asam organik.
Senyawa asam ini akan menghasilkan aroma dan citaras khas yang dapat menutupi aroma dan citarasa singkong yang cenderung tidak menyenangkan hingga 70%. Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, Mocaf mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya.
Selama proses fermentasi juga akan terjadi penghilangan komponen penimbul warna, seperti pigmen (pada ubi kuning), dan protein yang dapat menyebabkan warna coklat ketika pemanasan, sehingga warna tepung yang dihasilkan akan lebih putih (Subagio, 2006).
Mocaf dapat digunakan sebagai food ingredient dengan penggunaan yang sangat luas, salah satunya pada produk bakery.
Selain itu, Mocaf mempunyai beberapa aspek kesehatan yang cukup menonjol, seperti bebas gluten, kaya serat, dan mudah difortifikasi. Ketiadaan gluten menjadikan produk ini baik untuk penderita autis dan tidak menyebabkan alergi yang terkadang muncul sebagai akibat menkonsumsi gluten.
Mocaf juga kaya akan serat sehingga mempunyai efek sebagai prebiotik yang membantu perumbuhan mikroba menguntungkan dalam perut, dan cocok untuk penderita diabetes.
Bentuknya yang tepung dengan kandungan pati yang tinggi menjadikan Mocaf mudah untuk difortifikasi dengan zat-zat gizi yang lain, sesuai dengan kebutuhan dari produk.
Tepung Mocaf dapat digunakan sebagai substitusi tepung terigu untuk produk pangan dengan jumlah yang berbeda-beda.
Untuk pembuatan roti dan sejenisnya mocaf hanya bisa menggantikan tepung terigu maksimal 30 persen. Untuk produk mie sampai 40 persen, cake dan sejenisnya 50 persen, kue kering dan sejenisnya 50 persen (Wahyuningsih, dkk. 2009).
Bentuknya yang tepung dengan kandungan pati yang tinggi menjadikan Mocaf mudah untuk difortifikasi dengan zat-zat gizi yang lain, sesuai dengan kebutuhan dari produk. Tepung Mocaf merupakan tepung yang mempunyai protein cukup rendah yaitu sebesar 1,1 persen, sehingga perlu fortifikasi untuk meningkatkan protein.
Penulis: Ika Shintya
Daftar Pustaka
Herawati, H. 2010. Potensi pengembangan produk pati tahan cerna sebagai pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 30 (1): 2011.
Koswara. 2013. Teknologi Modifikasi Pati. EbookPangan.com.
Oboh, G., dan Elusiyan, C. A. 2007. Changes in the nutrient and antinutrient content of micro-fungi fermented cassava flour produced from low- and medium cyanide variety of cassava tuber. African Journal of Biotechnology, 6 (18): 2150-2157.
Subagio, A. 2006. Ubi Kayu Substitusi Berbagai Tepung-tepungan. Food Review, 1 (3): 18-22.
. Pengembangan Tepung Ubi kayu sebagai Bahan Industri Pangan. Seminar Rusnas Diversifikasi Pangan Pokok Industrialisasi Diversifikasi Pangan Berbasis Potensi pangan Lokal. Kementrian Ristek dan Seafast Center. IPB. Serpong.
Subagio, A., Windrati, W. S., Witono, Y., dan Fahmi, F. 2008. Produksi Operasi Standar (POS): Produksi Mocal Berbasis Klaster. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Jember. Jember.
Sudarminto, S. Yuwono. 2015. Tepung Mocaf. Universitas Brawijaya. Malang.
Wahyuningsih, S B. , MP, Ir. Bambang Kunarto, MP, Ir. Adi Sampurno, Msi. 2009. Kajian Mutu Tepung Mocaf (modified cassava flour) yang Dibuat dengan Berbagai Metode, Aplikasinya untuk Mie Kering dan Analisis Ekonominya. Laporan Akhir Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Riset Unggulan Daerah Tahun 2009. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Semarang.
Kuliah Tatap Muka, Win Win Solution kah?
Kreatif, 3 Mahasiswi UNNES Olah Daun Kelor Jadi Pasta Gigi Herbal
Mengenal Lebih Detail Vaksin Moderna dan Pengalaman Mengikuti Vaksin Dosis Pertama
Campusnesia.co.id -- Vaksin Moderna, disebut menimbulkan efek samping yang lebih sakit dari jenis vaksin lain, sehingga masyarakat menjadi takut untuk vaksinasasi. Apakah Sobat juga termasuk? Bagi Sobat yang masih ragu melakukan vaksin, yuk simak penjelasan berikut.
Vaksin Moderna menjadi jenis vaksin yang
banyak didistribusikan belakangan ini. Meski dikenal memiliki efek samping yang
lebih terasa, namun menurut BPOM, vaksin ini memiliki efikasi hingga 94,1 persen dan aman untuk kelompok
populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.
Vaksin Moderna merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. Vaksin COVID-19 yang banyak digunakan dan paling tidak 50% efektif dapat membantu mengendalikan pandemi.
Efek samping paling umum, seperti: nyeri, bengkak, atau kemerahan di bekas suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, panas dingin, mual dan muntah, bengkak bawah lengan, dan demam.
Bulan Agustus lalu Poltekkes Semarang kembali mengadakan vaksinasi tanpa syarat domisili, pelayanan vaksin ini dilaksanakan pada tanggal 12,13,16, 18 dan 19 Agustus dengan kuota harian terbatas. Pendaftarannya dibuka pada pukul 08.00 WIB sehari sebelum vaksinasi dilaksanakan.
Mendapat info dari teman kos, saya mencoba ikut mengisi form yang dibuka pada pukul 08.00 WIB. Untuk percobaan pertama di tanggal 17 Agustus, saya gagal bergabung karena kuota telah penuh, padahal saya mencoba submit form pada 08.04, bisa dilihat banyaknya masyarakat yang ikut mendaftar untuk program vaksin ini.
Syukurnya di kesempatan kedua pendaftaran saya berhasil. Selanjutnya panitia akan mengirim pesan blast melalui WA, berisi jadwal lengkap sekaligus bukti ketika registrasi.
Vaksinasi ini dibuka untuk peserta baru yang
akan menerima vaksin dosis pertama, dan vaksin dosis kedua untuk peserta lama
yang telah dijadwalkan untuk menerima vaksin dosis selanjutnya.
Vaksinasi dilaksanakan pukul 08.00-13.00, dimana peserta perlu mengambil nomor antrian dan form yang telah disediakan, sewaktu pengambilan antrian perlu menunjukkan bukti pesan WA tadi.
Setelahnya peserta dapat menunggu disekitar auditorium, di kursi yang telah disediakan. Karena tidak hanya peserta vaksin dosis pertama, peserta yang mengantri cukup banyak. Pemanggilan nomor urut juga digilir antara vaksin pertama dan kedua.
Jadi Sobat
perlu bersabar menunggu antrian hingga nomor urut dipanggil. Sebenarnya proses
vaksinasi secara keseluruhannya tidak terlalu lama, membutuhkan waktu sekitar
20-30 menit karena beberapa tahap dengan antrian di dalam ruangan.
Proses pertama yang dilakukan setelah mendapat giliran adalah cek tekanan darah. Pengecekan tensi dilakukan sebagai syarat pertama apakah kondisi tubuh Sobat memenuhi kriteria mendapat vaksin.
Kemudian Sobat akan diarahkan ke bagian input data, KTP asli perlu ditunjukkan untuk pencatatan data diri oleh petugas. Setelahnya Sobat dapat melakukan pengecekan kesehatan atau screning dengan dokter yang bertugas.
Sebelumnya pada
form yang telah Sobat isi, pertanyaan serupa akan ditanyakan kembali untuk
verifikasi dan akan dijelaskan secara singkat mengenai vaksin yang akan didapat
dan kemungkinan efek samping yang akan dirasakan.
Setelah mendapat suntikan vaksin, Sobat akan
diminta menyerahkan form tadi kebagian input data final. Setelah menunggu
antrian dan dipanggil, petugas akan memberikan kertas yang berisi pernyataan
telah melakukan vaksin pertama dan mendapat jadwal vaksin selanjutnya, juga obat
(paracetamol) sebagai antisipasi efek samping yang mungkin terjadi.
Berdasarkan pengalaman saya, efek yang saya rasakan adalah sedikit bengkak dan nyeri di bekas suntikan dan sedikit demam yang teratasi dengan minum paracetamol yang diberikan tadi.
Untuk rasa nyeri
yang cukup parah, Sobat dapat memakai obat luar untuk mengatasi masalah otot
agar sakitnya lebih berkurang. Kurang lebih nyeri di bekas suntikan akan hilang dalam 3-5 hari.
Penjelasan Ahli
Dilansir dari Kompas.com, Menurut seorang ahli patologi klinis di UNS, Tonang Dwi Ardyanto yang memberikan penjelasan terkait efek samping Moderna, berkata “Setelah vaksin mRNA seperti Moderna disuntikkan, respons pertama yang diberikan tubuh adalah segera menangkap vaksin dengan menggunakan sel-sel otot.
Oleh sel otot, vaksin diubah menjadi protein S (spike), kemudian dikeluarkan dari sel otot. Sel dendritik sendiri dapat juga langsung menangkap vaksin, memproduksi protein S di dalamnya. Selanjutnya sel dendritik membawanya ke limfonodi. K
arena adanya produksi protein S oleh sel otot ini, aktivitas sel-sel fagosit menjadi terpicu. Akibatnya, makin banyak sel-sel imunitas bawaan ke lokasi penyuntikan. Terjadilah pembengkakan, kemerahan, dan nyeri.
Ia mengatakan, efek samping tersebut seharusnya hanya berlangsung sementara. Sebab, setelah protein S terbawa ke limfonodi, kondisi akan berangsur pulih.
Setelah itu, tubuh akan memulai proses
pembentukan antibodi. Untuk itu bagi masyarakat umum yang mendapatkan
vaksinasi Moderna, merupakan hal wajar bila hampir semua merasakan peradangan,
bengkak, dan nyeri di tempat suntikan ini.
Penulis: Ika Shintya
Vaksin Menjadi Syarat Wajib Tes SKD CPNS 2021, Yuk Lebih Mengenal Vaksin Covid-19
Campusnesia.co.id -- Mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat akan vaksin Covid-19, karena kurangnya pengetahuan tentang vaksinasi sendiri, masih banyak yang merasa takut karena efek samping yang “katanya” sakit ini. Padahal saat ini vaksin dari pemerintah yang telah didistribusikan bersifat gratis.
Ikut menggalakan program pemerintah tentang himbauan vaksin, Deputi pun akhirnya mewajibkan vaksinasi sebagai syarat tes SKD CPNS 2021, sekaligus sebagai upaya mencegah munculnya klaster baru dalam proses seleksi yang diikuti hingga 4 juta warga ini.
Syarat wajib vaksin ini diberlakukan untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali, dan penyesuaian dengan kondisi terkini untuk wilayah lain.
Vaksinasi
Vaksinasi merupakan tindakan medis yang bertujuan mencegah penyakit, bukan mengobati. Karena itulah vaksin sangat penting diberikan pada setiap orang sebelum terinfeksi penyakit tertentu. Vaksin menjadi senjata biologis yang digunakan untuk membantu sistem imun manusia melawan penyakit.
Cara kerja vaksin adalah dengan meniru terjadinya infeksi penyakit itu sendiri. Ketika vaksin disuntikkan atau diteteskan, sistem imun akan menganggap vaksin sebagai organisme asing yang akan menyerang tubuh.
Sistem imun akan mengirimkan sel khusus untuk memberantas vaksin. Dari sinilah, sistem imun kita akan mengingat atau membentuk memori atas kejadian tersebut. Hasilnya, sistem imun akan selalu bersiap atas serangan penyakit sebenarnya karena sudah mengingat organisme mana yang berbahaya dan perlu diberantas. Pemberian vaksin akan menurunkan risiko orang-orang terserang penyakit.
Jenis vaksin Covid-19 yang telah tersedia di Indonesia:
Sinovac
Vaksin dari perusahaan Tiongkok ini merupakan yang paling pertama tersedia di Indonesia dan telah diberikan dalam berbagai program vaksinasi pertama yang digulirkan Pemerintah.
Vaksin ini mengandung virus SARS-CoV-2 yang telah dimatikan dan telah melewati uji klinis fase III. Vaksin ini juga dinyatakan aman untuk anak-anak khususnya usia 12 sampai 18 tahun.
Dosis yang dianjurkan untuk pemberian vaksin jenis ini yaitu 2 dosis sebanyak 0.5 mililiter (ml) per dosisnya dengan jarak pemberian 14 hingga 28 hari. Di Indonesia efikasi untuk vaksin ini sebesar 65,3%.
Efek samping yang disebabkan oleh vaksin ini tergolong ringan. Contohnya, nyeri pada area yang telah disuntik, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, ada juga yang merasakan lelah, mual, sampai muntah.
AstraZeneca
Jenis vaksin covid berikutnya yaitu AstraZeneca yang merupakan vaksin dari Inggris. Vaksin ini diketahui mengandung virus hasil rekayasa genetika dan virus flu yang tidak berbahaya.
Berdasarkan hasil pengujian, vasin ini memiliki efikasi mencapai 76% dalam satu kali suntikan. Untuk dosis yang dianjurkan dalam pemberian vaksin ini yaitu dua dosis sebanyak 0.5 ml per dosis dengan jarak empat sampai 12 minggu. Vaksin ini cocok diberikan untuk rentang usia di atas 18 tahun hingga diatas 55 tahun.
Vaksin Astrazeneca telah mendapatkan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA2158100143A1. Selain itu, jenis ini juga diklaim ampuh melawan virus Corona varian Delta dan Kappa.
Efek samping yang biasanya dirasakan yaitu nyeri otot, kemerahan, gatal, bengkak pada tempat yang disuntik, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, radang tenggorokan, flu dan batuk.
Kurang dari 1% penerimanya merasakan pusing, nafsu makan berkurang, sakit perut, pembengkakan kelenjar getah bening, produksi kulit berlebih, kulit terasa gatal, dan munculnya ruam.
Sinopharm
Sinopharm juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk dipakai di Indonesia. Vaksin ini produksi perusahaan farmasi Tiongkok dengan karakter yang mirip dengan Sinovac, dan juga memiliki kandungan virus corona yang sudah dimatikan.
Untuk penggunaannya, dua dosis dengan jumlah sebanyak 0.5 ml per dosis yang diberikan dengan jarak 21 hari. Di Uni Emirat Arab efikasi vaksin ini sudah mencapai angka 79,34%. Vaksin covid yang bagus ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 85 tahun.
Sejauh ini diketahui pemberian vaksin ini aman dengan efek samping yang cukup ringan, seperti rasa sakit pada area yang disuntik, ruam, pusing, tegang otot, demam, mual, dan muntah-muntah. Vaksin ini sudah masuk ke Indonesia sejak akhir April 2021.
Moderna
Moderna adalah vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) yang pertama kali dipakai di Indonesia. Jenis vaksin ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan, melainkan memanfaatkan komponen materi genetik yang direkayasa.
Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation AS, diklaim ampuh melawan varian Delta, Kappa dan Gamma. Vaksin ini sudah mendapatkan izin darurat penggunaan dari Amerika Serikat dan telah selesai melewati uji klinis fase III. Sebanyak tiga juta dosis bantuan dari Amerika Serikat telah tiba di Indonesia pada 11 Juli lalu.
Moderna diketahui bisa diberikan untuk usia lebih dari 18 tahun sampai di atas 55 tahun, dengan dosis pemberian sama dengan vaksin lainnya yakni dua dosis sebanyak 0.5 ml per dosis dan jarak pemberian 28 hari. Selain itu, vaksin ini dinilai aman untuk orang dengan komorbid alias penyekit penyerta.
Efek samping yang dirasakan setelah menggunakan vaksin ini diantaranya rasa lelah, sakit kepala, nyeri oto dan sendi. Namun, efek samping tersebut akan segera hilang maksimal 2 hari. Ada juga efek samping lain seperti nyeri pada bagian yang disuntik, bengkak, dan kemerahan.
Pfizer
Pfizer adalah vaksin berbasis RNA (RNA) dan paling banyak dipakai di AS serta Eropa. Efektivitasnya dinilai sangat tinggi sehingga sempat amat diminati oleh berbagai negara di dunia.
Vaksin ini diketahui bisa diberikan untuk mereka yang berusia diatas 16 sampai diatas 55 tahun sebanyak dua dosis dengan jumlah 0.3 ml per dosis dan jarak 3 minggu. Efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin ini sama dengan vaksin Moderna.
Novavax
Novavax adalah vaksin berbasis protein sub-unit buatan perusahaan kesehatan di AS. Vaksin ini mengandung antigen protein yang dimurnikan dan tidak dapat bereplikasi, serta tidak bisa menyebabkan infeksi Covid-19.
Vaksin ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 59 tahun dengan dua dosis yang berjumlah 0.5 ml per dosis dan berjarak 21 hari.
Pada uji klinis pertama dan kedua diketahui efek samping yang ditimbulkan yaitu sakit pada bagian yang disuntik, ruam, pusing, tegang oto, demam, mual, dan muntah.
Mengenal Qusthul Hindi, Benarkah Ampuh Obati Covid-19?
Secara ilmiah, beberapa studi terkait Qusthul Hindi masih dilakukan dengan menggunakan pendekatan otomatisasi di acara komputerisasi menggunakan Meta-Deep Artificial Intelligence (AI) dengan memanfaatkan meta-heuristic-based teknik pencarian yang cermat dengan Particle Swarm Algoritma optimasi (PSO) (Cholissodin dkk, 2020). Jadi hingga saat ini belum ada bukti kedokteran bahwasannya kayu India tersebut dapat mengobati covid-19.
Meski kayu ranting India secara medis dinyatakan tidak dapat mengobati covid-19. Berdasarkan skema tabel untuk dataset Kerangka Perancangan sebagai Prototipe Mesin Pengobatan Islami Terhadap Penyakit Apapun Khususnya untuk Covid-19 Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist Menggunakan Meta-Deep AI dan Particle Swarm Optimization Universitas Brawijaya herbal tersebut dapat digunakan sebagai obat gangguan sistem pernapasan, masalah tenggorokan, pneumonia, dekongestan, bekas luka, luka bakar, insomnia, sembelit, ginjal, masalah kontrol gula darah, stres, asma, gastritis kronis, hati, sakit maag, radang usus besar, rematik, tumor, menghentikan penyebaran kanker, obat anti mabuk, mual dan muntah, malaria, kelumpuhan, rematik, sakit perut, bisul, disentri, demam, masalah kulit dan pencernaan, arthritis (peradangan pada sendi), kolesterol, jantung, dan lain-lain.
Dari sudut pandang Islam, Qusthul Hindi sendiri telah disebutkan dalam hadits yakni berupa cabang gaharu india:
“Sedekah bin Al-Fadl memberitahu kami bahwa Ibn'Uyainah berkata: Saya mendengar Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Ummu Qais binti Mihshan berkata: Aku mendengar Nabi Muhammad berkata: “Gunakan cabang gaharu India karena di dalamnya ada 7 macam healer dan bisa menghilangkan penyakit (racun), salah satunya adalah radang penyakit paru-paru.”
Terlepas dari benar tidaknya rempah tersebut dapat digunakan sebagai pengobatan covid-19 atau tidak. Qusthul Hindi memang sangat kaya akan manfaat sehingga memang tidak ada salahnya untuk dikonsumsi baik sebagai obat maupun peningkatan daya tahan tubuh bila perlu. Pemerintah sendiri telah menghimbau kepada masyarakatnya agar berhati-hati dalam memilih obat dan alangkah baiknya apabila mengambil langkah bijak dengan mengkonsumsi obat yang telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sumber:
Design Framework as a Prototype of Islamic Medicine Engine to any Disease Especially for Covid-19 Based Al-Qur'an and Hadith Using Meta-Deep AI and Particle Swarm Optimization. Imam Cholissodin, Arief Andy Soebroto, Mohammad Muallif, Aurick Yudha Nagara, Renny Nova, Tamara Gusti Ebtavanny. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 529 Proceedings of the International Conference on Engineering, Technology and Social Science (ICONETOS 2020) Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia. Atlantis Press
Syariah Shohih Bukhari Kitab: Bab Perawatan: Assa'uth dengan qusthul hindi dan qusthul bahri No. Hadis: 5368 juz 10P. 156.
** Artikel ini merupakan bagian dari program Magang Online Campusnesia season 2
Daftar Klinik dan Dokter Gigi Terdekat Sekitar Tembalang Semarang
Info Herbal: Kandungan dan Manfaat Semanggi Air Marsilea crenata Presl Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Campusnesia.co.id -- Semanggi pasti menjadi salah satu nama tanaman yang tidak asing di telingga kita, namun apakah Sobat tahu apa sih kandungan dan manfaat tanaman ini? Yuk simak penjelasan berikut.
Semanggi air atau bisa disebut Marsilea crenata Presl. merupakan jenis tumbuhan paku-pakuan yang tumbuh di daerah danau, rawa dan sawah. Tanaman semanggi ini memiliki morfologi daun yang sangat khas yaitu bentuk daun yang meyerupai payung yang tersusun dari empat kelopak anak daun yang berhadapan.
Kandungan mineral pada daun dan tangkai semanggi air adalah kalium, fosfor, besi, natrium, kalsium, seng, dan tembaga. Semanggi juga memiliki kandungan fitokimia seperti alkaloid, steroid, flavonoid, karbohidrat, gula pereduksi, dan asam amino. Kandungan mineral dan fitokimia yang berfungsi sebagai melarutkan kristal kalsium oksalat (CaOx) adalah kalium dan flavonoid (4).
Semanggi air (Marsilea crenata Presl.) berpotensi untuk diolah menjadi produk obat herbal karena khasiat yang dimilikinya. Beberapa manfaat Marsilea crenata Presl. antara lain sebagai peluruh air seni, ekspektoran, analgesik, mengobati kusta, demam, keracunan pada darah dan terapi untuk penyakit hepar (6).
Ekstrak semanggi juga dapat menurunkan kadar trigliserida (3). Tanaman semanggi juga memiliki kandungan fitoestrogen. Aktivitas estrogenik dari fitoestrogen didukung karena terdapatnya gugus -OH pada struktur kimia penyusunnya seperti yang terdapat pada hormon estradiol (1).
Daun tanaman semanggi berfungsi menurunkan panas (antipiretik), menetralisir racun, antibioti, anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah, stomakikum, dan diuretik, juga dalpat megobati demam dan flu (7).
Semanggi mengandung minyak atsiri, saponin, dan zat samak, dan secara turun temurun telah digunakan sebagai obat penyakit asma, batu empedu, batu ginjal, batuk, busung perut, hati membesar, infeksi saluran kemih, radang amandel, radang kerongkongan, sakit kuning, selesma, dan centengan (8).
Tanaman semanggi air (Marsilea crenata Presl.) memiliki kemampuan fitoremediasi atau kemampuan menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik (5).
Namun karenanya berdampak pada penimbunan logam berat pada tanaman semanggi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga menurunkan kualitas tanaman semanggi. Penggunaan tanaman semanggi yang memiliki kadar logam berat yang tinggi tidak direkomendasikan karena berbahaya untuk kesehatan tubuh (2).
Daftar Pustaka
1. Affiyati, A.N, Ciptono, dan Nurcahyo, H., 2018. Pengaruh Ekstrak Semanggi Air (Marsilea crenata) Terhadap Jumlah Kelenjar Endometrium dan Ketebalan Lapisan Endometrium Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus, L.). Jurnal Prodi Biologi, Vol. 7 No. 1.
2. Agil, M., Kusumawati, I, dan Neny P. N., 2017. Phenotypic Variation Profile of Marsilea crenata Presl. Cultivated in Water and in the Soil. Hindawi Journal of Botany. Volume 2017.
3. Hayudanti D, Wirjatmadi B., dan Adriani M., 2018. Effect Of Water Clover (Marsilea Crenata) Extract on Triglicerydes of The Hypertriglycerides Rats. International Journal of Public Health and Clinical Sciences e-ISSN: 2289-7577. Vol. 5: No. 6.
4. Nurjanah, A.A. dan Abdullah, A. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Semanggi Air (Marsilea crenata). Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 1 : 152-158.
5. Purakayastha T.J. dan Chonkar P.K. 2010. Phytoremediation of Heavy Metal Contaminated Soils. Springer. Berlin Heidelberg.
6. Puspitasari, Y, Suciati, dan Agil, M., 2015. Isolasi Senyawa Terpenoid Dari Fraksi N- Heksana Daun Marsilea crenata Presl. Pada Hasil Kcv Fraksi No.2. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.2 No.1.
7. Redaksi AgroMedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
8. Sari. W, Lili S., dan Oei D. 2008. Care Yourself, Hepatitis. Penebar Plus. Jakarta.