Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan

Versi Lucu dan Ilmiah, Penyebab Tembalang dan Semarang Sekitarnya Panase Puoll

0
 



Campusnesia.co.id - Semarang selain dikenal dengan kota Lumpia dan Lawang Sewu belakangan punya julukan baru, "kota sembilan matahari" mengacu salah satu episode dalam serial Kera Sakti era 90an yang memperlihatkan rombongan sun go kong kepanasan saat melewati sebuah daerah dengan sembilan matahari.

Terdengar berlebihan tapi jangan dimasukan dalam hati ya, itu hanya berandaan versi netijen untuk mengeluhkan betapa akhir-akhir ini Tembalang khususnya dan semarang dan sekitarnya terasa panas sekali.

Dari Weather.com suhu hari ini 12 September 2021 menunjukkan angka 37°C dengan Presipitasi: 0%, Kelembapan: 34% dan Angin: 21 km/h.

Kalau tidak percaya, coba saja berkendara di siang bolong tanpa sarung tangan atau sepatu, pulang-pulang pasti dapat kenang-kenangan kulit belang.

Saat malam hari sumuk (gerah) banget, seorang netijen berkisah habis mandi lima menit kemudian sudah keringetan. 

Sebenarnya apa yang sedang terjadi di Semarang dan apa sebabnya kok panas pol? jawaban versi kocak kami dapat dari twitter berikut diantara celotehan lucu versi netijen.

1. @nandar_art "Mataharinya ada 9"

2. @IvanAdrianWija2 "Menurut tata surya, semarang diapit oleh matahari dan bumi."

3. @semarangmenfess2 "Matahari-Semarang-Bumi"

4.  @txtdaricacak "jujur semarang panas bgt. kayanya gue goreng telur di aspal mateng deh"

5.  @aselinaufal "Di Semarang, kita bisa merasakan kipas angin yang klo dinyalain kerasa yg keluar adalah hawa panas."


Agar lebih berimbang, kami coba hadirkan versi ilmiah sebab semarang, tembalang dan sekitarnya terasa begitu panas.

Kami kutip dari Kompas.com, cuaca panas tak hanya terjadi di Semarang. Kepala Pusat Informasi Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan mengatakan, semua kota di Jawa merasakan cuaca yang sangat panas. "Jadi semua kota di Jawa merasa saat ini panas," kata Dodo, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (19/9/2021).

Pak Dodo menjelaskan, suhu panas yang dirasakan oleh warga Semarang dan kota lain di Jawa karena pergerakan Matahari.

Pada September kemarin, Matahari bergerak ke arah selatan. Pada 21 September 2021, terjadi titik awal gerak semu Matahari persis melintas ekuator bergerak menuju selatan. 

Suhu panas ini akan terus mengalami fluktuasi sehingga kota mana saja bisa merasakan suhu panas, bukan hanya Semarang. "Fluktuasi tertinggi bisa bervariasi. Hari ini Semarang, besok mungkin kota lain. Variasi tingkat keawanan pada hari-hari di mana tercatat suhu tinggi bisa mempengaruhi," kata pak Dodo. 

Predikat kota terpanas akan selalu bervariasi. Menurut Beliau, sebuah kota tidak akan selalu bersuhu panas. "Seluruh kota di Indonesia suhu trennya cenderung terus meningkat," ujar beliau.

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang, pak Sutikno, menambahkan, tidak tepat jika Semarang disebut sebagai kota terpanas. Menurut beliau, suhu maksimum di suatu kota tidak bisa dijadikan patokan rata-rata suhu harian di kota tersebut.

Dari detik.com kami mendapatkan data bahwa suhu udara di Kota Semarang tahun ini tidak sepanas tahun 2019 lalu yang mencapai 39° Celcius. Tahun 2021 ini suhu terpanas terpantau terjadi pada 29 Agustus 2021 lalu sebesar 35,2°C.

Sejarah mencatat suhu tertinggi di Kota Semarang terjadi 12 Oktober 1972 dengan suhu 38,5 derajat Celcius, kemudian 13 Oktober 1972 setinggi 38,7 derajat Celcius, dan 18 Oktober 2002 setinggi 38,5 derajat Celcius.

Informasi tambahan kami dapatkan dari situs Lapan.go.id, dalam sebuah artikel berjudul "Matahari Di Atas Pulau Jawa Seminggu Ini", yaitu mulai tanggal 8 Oktober hingga 14 Oktober 2021 mendatang, matahari berada di atas pulau Jawa. 

Fenomena ini terjadi karena sumbu rotasi Bumi miring 66,6 derajat terhadap ekliptika, Hal ini membuat matahari tidak selalu berada di atas garis katulistiawa (lintang 0) melainkan berada di lintang 23,4 LU (garis balik utara) hingga 23,4 LS (garis balik selatan). 

Wilayah yang terletak diantara dua garis balik ini memungkinkan akan mengalamai matahari di atas tempat tersebut ketika tengan hari sebanyak dua kali setahun (kasus khusus, untuk wilayah sekitar garis katulistiwa akan mengalami mahatahi di atas garis katulistiwa ketika Ekuinoks Maret dan Ukuinoks September). 

Pulau jawa terletak diantara lintang 6-8 LS atau berada di sebelah selatan garis katulistiwa. Sehingga, matahari akan berada di pulau jawa bebrapa hari setelah Ukuinoks September dan beberapa hari sebelum Ekuinoks Maret.

Terjawab sudah ya guys sebab Tembalang dan Semarang umunya akhir-akhir ini terasa panas, buat sobat yang tingga di semarang jika berkendara di siang bolong pastikan mengenakan jaket, sarung tangan dan sepatu.

Banyak-banyakin minum air putih untuk penawar haus, ojo ngombe Es Terosss mengko pilek, kesehatanmu lho dek.

Bila belum ada AC, cukup sediakan kipas mini merk voltre atau kipasan pake sobekan kardus juga gak apa-apa, selow wae panase semarang ora sepiro tinimbang ndelok undangane mantan.

Tetap sehat, tetap semangat sampai ketemu di artikel lainnya jika sempat, semoga bermanfaat.



Penulis: Nandar



===
Baca juga:

Mengenal Kandungan dan Manfaat Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) Bagi Kesehatan

0


Campusnesia.co.id -- Tanaman Secang atau Caesalpinia sappan L. merupakan salah satu bahan yang dapat kita jumpai dalam wedang uwuh yang sudah banyak dikonsumsi masyarakat sebagai obat tradisional. 

Secang dikenal di berbagai daerah di Indonesia dengan nama lokal yang berbeda-beda, seperti seupeng (Aceh); sepang (Gayo); sopang (Batak); cacang (Minangkabau); secang (Sunda); kayu secang, soga Jawa (Jawa); kaju secang (Madura); cang (Bali); sepang (Sasak); supa, suang (Bima); sepel (Timor); ; hong (Alor); kayu sema (Manado); dolo ; sapang (Makassar); seppang (Bugis); sefen (Halmahera Selatan); sawala, hiniaga, sinyiang, singiang (Halmahera Utara); sunyiha (Ternate); dan roro (Tidore) (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2008).

Kayu secang biasa tumbuh di daerah tropis umumnya di tempat terbuka sampai ketinggian 1000 m di atas permukaan laut seperti di pegunungan namun tidak bersuhu terlalu dingin. Batang kayu secang berbentuk bulat, berwarna hijau kecokelatan memberikan warna merah bila serutan kayunya direbus (Padmaningrum dkk., 2012). 

Bagian vegetatif tumbuhan secang dapat digunakan sebagai pewarna alami. Bagian batang, kulit batang, dan polong dapat menghasilkan warna merah cerah dan ungu muda serta akar dapat menghasilkan warna kuning. 

Daun secang mengandung minyak atsiri sekitar 0,20 % yang wangi dan tidak berwarna (Dianasari, 2009). Warna ekstrak yang disebabkan oleh brazilin dipengaruhi oleh kadar keasaman atau nilai pH (Rina dkk., 2012). Farhana dkk. (2015) mengemukakan bahwa kandungan brazilin yang terbaik dari ekstrak secang apabila direbus pada suhu 70°C selama 20 menit.

Kayu secang yang dijadikan serbuk atau larutan lalu disimpan pada berbagai suhu, akan mengalami perubahan kimiawi terutama senyawa-senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. 

Namun, semakin tinggi suhu dan semakin lama penyimpanan, ekstrak kayu secang dalam bentuk larutan atau serbuk, maka aktivitas antioksidan mengalami penurunan seiring dengan penurunan kadar fenolik, flavonoid dan vitamin C (Ernawati, 2013).

Pemanfaatan kayu secang ini dengan cara direbus yang bertujuan untuk melarutkan senyawa tanin dan brasilin yang terkandung didalamnya. Senyawa tanin dan brasilin merupakan senyawa kompleks dengan ukuran dan bentuk molekul yang memungkinkan kelarutannya dalam air. 

Tanin dapat bersifat sebagai antibakteri dan astringen sedangkan brasilin mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan bakteriostatik (Kumala dkk, 2009).



Kandungan dan Manfaat Kayu Secang

Kayu secang sering digunakan sebagai pengobatan tradisioal karena mengandung asam galat, tanin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, antibakteri, oscimene, alkaloid, flavonoid, saponin, fenil propana, terpenoid, dan minyak atsiri (Hidayat dkk, 2015).

Mufidah dkk. (2012) mengemukakan bahwa ekstrak etanol kayu secang mampu menstimulasi sel osteoblast dan juga dapat menghambat pembentukan sel osteoclast. Ekstrak kayu secang juga bersifat antibakteri, yaitu dapat menghambat aktivitas bakteri dalam saluran pencernaan, karena diduga mengandung asam galat di dalam ekstrak kayu secang (Fazri, 2009). 

Selanjutnya Sa’diah dkk. (2013) menyatakan bahwa ekstrak kayu secang yang mengandung brazilin > 200 mg/g yang diformulasi menjadi krim, dapat digunakan sebagai obat anti jerawat. 

Kandungan brazilin pada kayu secang dapat menghambat protein inhibitor apoptosis survivin dan terlibat dalam aktivasi caspase 3 dan caspase 9, sehingga dapat mengobati penyakit kanker (Zhong dkk., 2009). Ekstrak metanol, n-butanol serta kloroform dari kayu secang dapat membunuh sel kanker. 

Brazilin yang merupakan salah satu konstituen dari kayu Secang, diperkirakan merupakan komponen aktif yang memiliki aktivitas antikanker. Kayu Secang juga memiliki banyak kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang mempunyai sifat-sifat antioksidan. 

Selain itu senyawa-senyawa aktif lain yang terkandung dalam kayu Secang seperti Sappanchalcone dan Caesalpin P, juga terbukti memiliki khasiat untuk terapi antiinflamasi, terapi diabetes dan terapi gout secara in vitro (Wicaksono, dkk, 2008).

Flavonoid yang terkandung dalam kayu secang berperan sebagai antikanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi. Saponin juga terkandung di dalam kayu secang yang berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, dan meningkatkan kekebalan tubuh (Yusriana dkk., 2014).

Hal ini didukung oleh hasil penelitian Rahmi dkk. (2010) bahwa ekstrak etanolik kayu secang memiliki aktivitas antikanker dengan menurunkan viabilitas pada beberapa sel kanker payudara, kanker kolon, kanker serviks, namun tetap selektif terhadap sel normal. 


Penulis: Ika Shintya

Daftar Pustaka

Dianasari, N. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella dysentriae serta Bioautografinya. Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 

Direktorat Obat Asli Indonesia. 2008. Caesalpinia sappan L. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Ernawati, A. 2013. Stabilitas antioksidan ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan L.) selama penyimpanan. [Tesis]. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Universitas Gajahmada. Yogyakarta.

Farhana, H., Indra, T. M., dan Reza, A. K. 2015. Perbandingan pengaruh suhu dan waktu perebusan terhadap kandungan brazilin pada kayu secang (Caesalpinia sappan Linn.) Prosiding Penelitian Sivitas Akademika UNISBA, Farmasi Gelombang 2, Tahun Akademik 2014 - 2015.

Fazri, M. E. 2009. Uji efektivitas antibakteri ekstrak metanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Helicobacter pylori secara in vitro. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Hidayat, Syamsul, Rodame & Napitupulu. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Penerbit Agriflo. Jakarta.

Kumala Shirly, Yuliana, dan Tulus. 2009. Pengaruh Pemberian Rebusan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Mencit yang Diinfeksi Bakteri Escherchia coli. Jakarta: Universitas Pancasila. Jakarta.

Mufidah, Subehan, dan Yusnita, R. 2012. Karakterisasi dan uji antiosteoporosis ekstrak kayu secang (Caesalpinia sappan). Prosiding InSINas.

Padmaningrum, R. T., Siti, M., dan Antuni, W. 2012. Karakter ekstrak zat warna kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai indikator titrasi asam basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta. Ypgyakarta.

Rahmi, K., Erlina, R., dan Ika, N. 2010. Kajian komprehensif ekstrak etanolik kayu secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai agen kemopreventif tertarget. Naskah Tidak Dipublikasikan.

Rina Oksilia, Chandra Utami, dan Ansori. 2012. Efektifitas Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L) sebagai Bahan Pengawet Daging. Fakultas Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Lampung. Lampung.

Sa’diah, S., Latifah, K. D., Wulan, T., dan Irmanida, B. 2013. Efektivitas krim anti jerawat kayu secang (Caesalpinia sappan) terhadap Propionibacterium acnes pada kulit kelinci. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 11 (2) : 175 - 181.

Wicaksono, Britanto Dani ; Arung, Enos Tangke ; Sandra, Ferry. 2008. Aktivitas Antikanker dari Kayu Secang. Article Journal - Ilmiah Nasional Cermin Dunia Kedokteran vol. 35 no. 3

Zhong, X., Wu, B., pan, Y. J., and Zheng, S. 2009. Brazilein inhibits survivin protein and mrna expression and induces apoptosis in hepatocellular carcinoma HepG2 cells. Neoplasma, 56 (5) : 87 - 92.

Mengenal Mocaf, Modifikasi Tepung Singkong beserta Kandungan Gizinya

0




Campusnesia.co.id -- Merupakan modifikasi dari tepung singkong, Mocaf memiliki kandungan yang berdeda karena proses fermentasi dalam pembuatannya. 

Dengan demikian Mocaf dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, seperti pengganti bahan pokok tepung terigu yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan tepung terigu. 

Selain itu kandungan Mocaf yang bebas gluten dan tinggi serat dapat meningkatkan nilai gizi produk olahannya.


Pengertian MOCAF

MOCAF (Modified Cassava Flour) atau tepung singkong termodifikasi merupakan salah satu produk pati termodifikasi yang telah banyak dimanfaatkan pada berbagai produk pangan. 

Menurut Subagyo, dkk. (2008), Mocaf merupakan tepung singkong yang diproduksi dengan memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Mikroba yang tumbuh selama fermentasi akan menghasilkan enzim pektinolitik dan selulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel singkong sedemikian rupa sehingga terjadi liberasi granula pati. 

Proses ini akan menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut.

Modifikasi ini dapat diartikan sebagai perubahan struktur molekul yang dapat dilakukan dengan beberapa metode, baik secara fisik, kimia, maupun enzimatis (Koswara, 2013). 

Proses modifikasi pada produksi Mocaf merupakan proses modifikasi secara biokimia, yaitu dengan menambahkan enzim atau mikroba penghasil enzim (Herawati, 2010). 

Bakteri asam laktat (BAL) berperan penting dalam proses fermentasi, dimana aktivitasnya dapat menghasilkan enzim pektinolitik dan sellulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel ubi kayu, serta menghidrolisis pati menjadi asam-asam organik (Subagyo, dkk., 2008).

Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, Mocaf mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya. 

Kandungan protein Mocaf lebih rendah dibandingkan tepung singkong, dimana senyawa ini dapat menyebabkan warna coklat ketika pengeringan atau pemanasan. 

Dampaknya adalah warna Mocaf yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung singkong.


Cara Pembuatan Tepung MOCAF

Secara umum proses pembuatan tepung Mocaf meliputi tahap-tahap penimbangan, pengupasan, pemotongan, perendaman (fermentasi), dan pengeringan.

Menurut Subagyo (2006) proses pembuatan tepung Mocaf dengan penambahan enzim adalah sebagai berikut: 

Singkong dibuang kulitnya, dikerok lendirnya, dicuci bersih dan dipotong tipis dengan ukuran tertentu, dan difermentasikan selama 12-72 jam dengan penambahan enzim selulitik. 

Adapun metode pembuatan lain yang telah dilakukan adalah dengan penambahan biakan murni bakteri asam laktat selama proses fermentasi berlangsung. 

Proses pembuatan tepung mocaf tanpa penambahan enzim atau dengan cara fermentasi alami menurut Wahyuningsih, dkk. (2009) sebagai berikut : 

1. Singkong dikupas, kemudian dikerok lendirnya dan selanjutnya dicuci bersih. 

2. Setelah itu dikecilkan ukurannya dan dilakukan fermentasi dalam tong secara kering atau dapat juga direndam dalam air kapur 10% pada hari pertama untuk mengurangi sebagian HCN yang terkandung didalam singkong dan air biasa pada hari kedua dan ketiga, dengan dilakukan pergantian air setiap harinya. 

3. Setelah fermentasi selesai selanjutnya dilakukan pengeringan pada suhu 50 derajat Celsius selama 10 jam atau dikeringkan dengan sinar matahari selama 12 jam pada cuaca panas. 

4. Setelah itu dilakukan penggilingan dan pengayakan pada ukuran 80 mesh.


Perbedaan dan Kandungan MOCAF dengan Tepung Jenis Lain



Meski sama-sama berasal dari singkong, tepung tapioka memiliki kandungan protein yang tinggi dibanding dengan tepung Mocaf. Tepung Mocaf merupakan pati dari singkong sehingga kandungan proteinnya sudah berkurang. 

Perbedaan kandungan nutrisi yang mendasar adalah, bahwa tepung Mocaf tidak mengandung zat gluten, zat yang hanya ada pada terigu yang menentukan kekenyalan makanan. 

Tepung Mocaf berbahan baku singkong memiliki sedikit protein sedangkan tepung terigu berbahan gandum kaya dengan protein. Tepung Mocaf lebih kaya karbohidrat dan memiliki gelasi yang lebih rendah dibandingkan tepung terigu. 

Sedangkan dibandingkan dengan tepung singkong biasa atau tapioka, tepung Mocaf memiliki karakter derajat viskositas (daya rekat), kemampuan gelasi, daya rehidrasi dan kemudahan melarut yang lebih baik. Tepung mocaf berwarna putih, lembut, dan tidak berbau singkong (Sudarminto, 2015).

Fermentasi secara nyata dapat meningkatkan kandungan protein, lemak, Zn serta menurunkan zat anti gizi pada tepung singkong. Jika dibandingkan dengan tepung singkong, Mocaf cenderung memiliki kadar protein yang lebih rendah namun memiliki kadar pati yang lebih tinggi (Oboh dan Elusiyan, 2007).

Selama fermentasi, granula pati akan mengalami hidrolisis yang menghasilkan monosakarida sebagai bahan baku untuk menghasilkan asam-asam organik. 

Senyawa asam ini akan menghasilkan aroma dan citaras khas yang dapat menutupi aroma dan citarasa singkong yang cenderung tidak menyenangkan hingga 70%. Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, Mocaf mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya. 

Selama proses fermentasi juga akan terjadi penghilangan komponen penimbul warna, seperti pigmen (pada ubi kuning), dan protein yang dapat menyebabkan warna coklat ketika pemanasan, sehingga warna tepung yang dihasilkan akan lebih putih (Subagio, 2006). 

Mocaf dapat digunakan sebagai food ingredient dengan penggunaan yang sangat luas, salah satunya pada produk bakery. 

Selain itu, Mocaf mempunyai beberapa aspek kesehatan yang cukup menonjol, seperti bebas gluten, kaya serat, dan mudah difortifikasi. Ketiadaan gluten menjadikan produk ini baik untuk penderita autis dan tidak menyebabkan alergi yang terkadang muncul sebagai akibat menkonsumsi gluten. 

Mocaf juga kaya akan serat sehingga mempunyai efek sebagai prebiotik yang membantu perumbuhan mikroba menguntungkan dalam perut, dan cocok untuk penderita diabetes. 

Bentuknya yang tepung dengan kandungan pati yang tinggi menjadikan Mocaf mudah untuk difortifikasi dengan zat-zat gizi yang lain, sesuai dengan kebutuhan dari produk.

Tepung Mocaf dapat digunakan sebagai substitusi tepung terigu untuk produk pangan dengan jumlah yang berbeda-beda. 

Untuk pembuatan roti dan sejenisnya mocaf hanya bisa menggantikan tepung terigu maksimal 30 persen. Untuk produk mie sampai 40 persen, cake dan sejenisnya 50 persen, kue kering dan sejenisnya 50 persen (Wahyuningsih, dkk. 2009). 

Bentuknya yang tepung dengan kandungan pati yang tinggi menjadikan Mocaf mudah untuk difortifikasi dengan zat-zat gizi yang lain, sesuai dengan kebutuhan dari produk. Tepung Mocaf merupakan tepung yang mempunyai protein cukup rendah yaitu sebesar 1,1 persen, sehingga perlu fortifikasi untuk meningkatkan protein.


Penulis: Ika Shintya


Daftar Pustaka

Herawati, H. 2010. Potensi pengembangan produk pati tahan cerna sebagai pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian, 30 (1): 2011.

Koswara. 2013. Teknologi Modifikasi Pati. EbookPangan.com.

Oboh, G., dan Elusiyan, C. A. 2007. Changes in the nutrient and antinutrient content of micro-fungi fermented cassava flour produced from low- and medium cyanide variety of cassava tuber. African Journal of Biotechnology, 6 (18): 2150-2157.

Subagio, A. 2006. Ubi Kayu Substitusi Berbagai Tepung-tepungan. Food Review, 1 (3): 18-22.

                           . Pengembangan Tepung Ubi kayu sebagai Bahan Industri Pangan. Seminar Rusnas Diversifikasi Pangan Pokok Industrialisasi Diversifikasi Pangan Berbasis Potensi pangan Lokal. Kementrian Ristek dan Seafast Center. IPB. Serpong.

Subagio, A., Windrati, W. S., Witono, Y., dan Fahmi, F. 2008. Produksi Operasi Standar (POS): Produksi Mocal Berbasis Klaster. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Jember. Jember.

Sudarminto, S. Yuwono. 2015. Tepung Mocaf. Universitas Brawijaya. Malang.

Wahyuningsih, S B. , MP, Ir. Bambang Kunarto, MP, Ir. Adi Sampurno, Msi. 2009. Kajian Mutu Tepung Mocaf (modified cassava flour) yang Dibuat dengan Berbagai Metode, Aplikasinya untuk Mie Kering dan Analisis Ekonominya. Laporan Akhir Kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Riset Unggulan Daerah Tahun 2009. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Semarang.


Kuliah Tatap Muka, Win Win Solution kah?

0
 



Campusnesia.co.id - Satu tahun lebih COVID-19 berdampak pada hampir semua segmen di Indonesia sejak ditetapkannya sebagai bencana nasional pada 13 April 2020 lalu. Salah satu segmen yang terdampak adalah bidang pendidikan. 

Penyebaran COVID-19 yang terus meluas membuat sebagian besar lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi melaksanakan pembelajaran secara daring dalam setahun kebelakang. 

Seiring perkembangan COVID-19 yang menunjukkan perbaikan di beberapa wilayah saat ini, beberapa institusi pendidikan mulai mempersiapkan untuk pertemuan tatap muka terbatas dengan memperhatikan protokol kesehatan. 

Pembelajaran tatap muka memang sudah diharapkan banyak pihak melihat dampak yang ditimbulkan dari pembelajaran jarak jauh. Faktor keterbatasan sumber daya seperti ketidaksiapan sarana prasarana belajar online, gagap teknologi, kendala jaringan internet, dan terutama kejenuhan yang dirasakan baik peserta didik maupun pengajar, membuat banyak institusi pendidikan dituntut untuk terus melakukan perbaruan metode pengajaran. 

Universitas Karya Husada Semarang sebagai institusi yang baru mentransformasi diri dari Sekolah Tinggi menjadi universitas, juga menghadapi tantangan tersendiri dalam menyediakan sistem pembelajaran yang memberi kenyamanan semua pihak. 

UNKAHA mengupayakan berbagai cara untuk tetap mengoptimalkan pembelajaran selama pandemi. Berawal dari pembelajaran daring secara penuh, kemudian merancang blended learning, hingga pembuatan berbagai media pengajaran untuk memastikan tercapainya kompetensi mahasiswa. 

Dan saat ini, dengan meredanya kasus COVID-19 di Semarang dan menurunnya PPKM di level II, UNKAHA, khususnya Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keperawatan (FIKKES) sendiri memang sudah mempersiapkan untuk pertemuan tatap muka, mengingat target keterampilan calon tenaga kesehatan yang harus dicapai. 

Namun, beberapa program studi masih harus mempertahankan metode blended learning yaitu campuran antara daring dan luring.

“Kami lakukan mapping per prodi untuk tatap muka jika memungkinkan, karena kan kita harus lapor satgas covid, LLDikti, dll. Apalagi beberapa mahasiswa kami dari luar Jawa sehingga pertemuan daring masih perlu diterapkan. Mungkin nanti tetap berapa persen kita minta ke kampus. Kita juga masih merapikan Panduan dan SOP untuk segera merealisasikannya” Ujar Rose Nurhudariani, S.SiT., M.Kes. selaku Dekan FIKKES.

Namun demikian, UNKAHA juga tetap memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengikuti pertemuan tatap muka atau daring. Kuesioner sudah dibagikan untuk menganalisa kesiapan mahasiswa dalam menghadapi pembelajaran tatap muka khususnya terkait status vaksinasi.

“Pada prinsipnya, kami sudah siap untuk mengadakan kuliah tatap muka. Sekitar 98% dosen sudah vaksin baik dosis 1 maupun dosis 2. Untuk menekan penularan COVID, kami yakinkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk pengurangan jam pertemuan, skrining mahasiswa, dosen sudah vaksin, juga ruang kelas harus terbuka tanpa AC. Kami juga sudah prepare untuk perangkat-perangkat yang dibutuhkan, baik untuk tatap muka mahasiswa maupun blended learning seperti mini PC, jaringan LAN, dan lainnya.”  jelas Rektor UNKAHA, Dr. Ns. Fery Agusman MM, M.Kep., Sp.Kom. 

Di samping itu, nyatanya pertemuan tatap muka juga sudah berkali-kali dipertanyakan oleh mahasiswa. Meski ada kekhawatiran terkait penularan covid, mahasiswa menginginkan bertemu dengan rekan-rekan khususnya mahasiswa tingkat II yang dari awal menjadi mahasiswa belum saling bertatapmuka. 

“Tapi takut Bu. Takut dosennya galak.” kelakar salah satu mahasiswa semester II yang menginginkan tatap muka karena sudah jenuh dengan perkuliahan daring. 


Penulis: 
Umi Hani
Dosen Universitas Karya Husada Semarang

Kreatif, 3 Mahasiswi UNNES Olah Daun Kelor Jadi Pasta Gigi Herbal

0
 



Campusnesia.co.id - Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan atau PKM-K selalu melahirkan ide-ide kewirausahaan kreatif nan unik, salah satunya seperti yang dihasilkan oleh tim asal Unnes ini, membuat pasta gigi dari daun kelor. 

Iya, daun yang sering digunakan masyarakat di jawa untuk obat "biduran" atau gatal-gatal akibat reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan, disertai rasa gatal. Biduran atau urtikaria dapat muncul di seluruh bagian tubuh dan terkadang muncul secara tiba-tiba.

Kami kutip dari website resmi unnes.ac.id, Daun kelor telah lama dipercaya sebagai tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tanaman ini banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia.

Kepopuleran tanaman bernama latin Moringa Oleifera ini menanjak beberapa tahun terakhir ini. Namun masih sedikit yang memanfaatkan daun kelor untuk dibuat produk kesehatan. Ditangan lima mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) daun kelor berhasil diolah menjadi pasta gigi. Produk yang diklaim mampu melindungi gigi dan gusi ini diberi nama “Morthadent”.


Mereka adalah Nurul Hayati, Zuriyah, dan Whan Azizah Afifa dari Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Adelia Sholikaha dari Prodi Kesehatan Masyrakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Dinda Dwi Pertiwi dari prodi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dan mendapat pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Tahun 2021. 

Selama melakukan aktivitas ini, para mahasiswa di bawah bimbingan dosen Ibu Nurdian Susilowati SPd MPd.

Daun kelor memiliki kadungan mineral kalsium yang tinggi dengan kadar 603,77 mg/100 g dan lima kali lipat lebih tinggi dari kalsium susu.

Kandungan kalsium dan vitamin C dari daun kelor yang tinggi sangat dimungkinkan untuk bahan dasar pasta gigi, karena kalsium berperan sebagai bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi yang berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email, mempertahankan ketebalan pelikel, serta mencegah akumulasi stain.

Tim ini beraharap produk pasta gigi yang dibuat mampu diterima dan dijangkau oleh masyrakat luas. Produk pasta gigi ini dapat digunakan mulai dari anak-anak usia 8 tahun hingga orang dewasa. Produk ini dibandrol dengan harga yang terjangkau.

Produk pasta gigi Morthadent juga memiliki keunggulan yaitu terbuat dari bahan-bahan yang tidak membahayakan bagi tubuh. 

Memiliki manfaat yaitu membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email, mempertahankan ketebalan pelikel, mencegah akumulasi, mencegah pendarahan pada gusi serta memberikan efek pada bau mulut dan pernafasan yang lebih segar.

sumber: unnes.ac.id

Mengenal Lebih Detail Vaksin Moderna dan Pengalaman Mengikuti Vaksin Dosis Pertama

0



Campusnesia.co.id -- Vaksin Moderna, disebut menimbulkan efek samping yang lebih sakit dari jenis vaksin lain, sehingga masyarakat menjadi takut untuk vaksinasasi. Apakah Sobat juga termasuk? Bagi Sobat yang masih ragu melakukan vaksin, yuk simak penjelasan berikut.

Vaksin Moderna menjadi jenis vaksin yang banyak didistribusikan belakangan ini. Meski dikenal memiliki efek samping yang lebih terasa, namun menurut BPOM, vaksin ini memiliki efikasi  hingga 94,1 persen dan aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Vaksin Moderna merupakan vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dibuat oleh perusahaan farmasi asal Amerika Serikat.  Vaksin COVID-19 yang banyak digunakan dan paling tidak 50% efektif dapat membantu mengendalikan pandemi. 

Efek samping paling umum, seperti: nyeri, bengkak, atau kemerahan di bekas suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, panas dingin, mual dan muntah, bengkak bawah lengan, dan demam.


Pengalaman Vaksin Moderna Dosis Pertama 

Bulan Agustus lalu Poltekkes Semarang kembali mengadakan vaksinasi tanpa syarat domisili, pelayanan vaksin ini dilaksanakan pada tanggal 12,13,16, 18 dan 19 Agustus dengan kuota harian terbatas. Pendaftarannya dibuka pada pukul 08.00 WIB sehari sebelum vaksinasi dilaksanakan.

Mendapat info dari teman kos, saya mencoba ikut mengisi form yang dibuka pada pukul 08.00 WIB. Untuk percobaan pertama di tanggal 17 Agustus, saya gagal bergabung karena kuota telah penuh, padahal saya mencoba submit form pada 08.04, bisa dilihat banyaknya masyarakat yang ikut mendaftar untuk program vaksin ini. 

Syukurnya di kesempatan kedua pendaftaran saya berhasil. Selanjutnya panitia akan mengirim pesan blast melalui WA, berisi jadwal lengkap sekaligus bukti ketika registrasi.

Vaksinasi ini dibuka untuk peserta baru yang akan menerima vaksin dosis pertama, dan vaksin dosis kedua untuk peserta lama yang telah dijadwalkan untuk menerima vaksin dosis selanjutnya.

Vaksinasi dilaksanakan pukul 08.00-13.00, dimana peserta perlu mengambil nomor antrian dan form yang telah disediakan, sewaktu pengambilan antrian perlu menunjukkan bukti pesan WA tadi. 

Setelahnya peserta dapat menunggu disekitar auditorium, di kursi yang telah disediakan. Karena tidak hanya peserta vaksin dosis pertama, peserta yang mengantri cukup banyak. Pemanggilan nomor urut juga digilir antara vaksin pertama dan kedua. 

Jadi Sobat perlu bersabar menunggu antrian hingga nomor urut dipanggil. Sebenarnya proses vaksinasi secara keseluruhannya tidak terlalu lama, membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit karena beberapa tahap dengan antrian di dalam ruangan.

Proses pertama yang dilakukan setelah mendapat giliran adalah cek tekanan darah. Pengecekan tensi dilakukan sebagai syarat pertama apakah kondisi tubuh Sobat memenuhi kriteria mendapat vaksin. 

Kemudian Sobat akan diarahkan ke bagian input data, KTP asli perlu ditunjukkan untuk pencatatan data diri oleh petugas. Setelahnya Sobat dapat melakukan pengecekan kesehatan atau screning dengan dokter yang bertugas. 

Sebelumnya pada form yang telah Sobat isi, pertanyaan serupa akan ditanyakan kembali untuk verifikasi dan akan dijelaskan secara singkat mengenai vaksin yang akan didapat dan kemungkinan efek samping yang akan dirasakan.

Setelah mendapat suntikan vaksin, Sobat akan diminta menyerahkan form tadi kebagian input data final. Setelah menunggu antrian dan dipanggil, petugas akan memberikan kertas yang berisi pernyataan telah melakukan vaksin pertama dan mendapat jadwal vaksin selanjutnya, juga obat (paracetamol) sebagai antisipasi efek samping yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengalaman saya, efek yang saya rasakan adalah sedikit bengkak dan nyeri di bekas suntikan dan sedikit demam yang teratasi dengan minum paracetamol yang diberikan tadi. 

Untuk rasa nyeri yang cukup parah, Sobat dapat memakai obat luar untuk mengatasi masalah otot agar sakitnya lebih berkurang. Kurang lebih nyeri di bekas suntikan akan hilang dalam 3-5 hari.


Penjelasan Ahli

Dilansir dari Kompas.com, Menurut seorang ahli patologi klinis di UNS, Tonang Dwi Ardyanto yang memberikan penjelasan terkait efek samping Moderna, berkata “Setelah vaksin mRNA seperti Moderna disuntikkan, respons pertama yang diberikan tubuh adalah segera menangkap vaksin dengan menggunakan sel-sel otot.  


Oleh sel otot, vaksin diubah menjadi protein S (spike), kemudian dikeluarkan dari sel otot. Sel dendritik sendiri dapat juga langsung menangkap vaksin, memproduksi protein S di dalamnya. Selanjutnya sel dendritik membawanya ke limfonodi. K


arena adanya produksi protein S oleh sel otot ini, aktivitas sel-sel fagosit menjadi terpicu.  Akibatnya, makin banyak sel-sel imunitas bawaan ke lokasi penyuntikan. Terjadilah pembengkakan, kemerahan, dan nyeri.


Ia mengatakan, efek samping tersebut seharusnya hanya berlangsung sementara. Sebab, setelah protein S terbawa ke limfonodi, kondisi akan berangsur pulih. 


Setelah itu, tubuh akan memulai proses pembentukan antibodi. Untuk itu bagi masyarakat umum yang mendapatkan vaksinasi Moderna, merupakan hal wajar bila hampir semua merasakan peradangan, bengkak, dan nyeri di tempat suntikan ini.



Penulis: Ika Shintya


Vaksin Menjadi Syarat Wajib Tes SKD CPNS 2021, Yuk Lebih Mengenal Vaksin Covid-19

0

 


Campusnesia.co.id -- Mengingat masih rendahnya kesadaran masyarakat akan vaksin Covid-19, karena kurangnya pengetahuan tentang vaksinasi sendiri, masih banyak yang merasa takut karena efek samping yang “katanya” sakit ini. Padahal saat ini vaksin dari pemerintah yang telah didistribusikan bersifat gratis.

Ikut menggalakan program pemerintah tentang himbauan vaksin, Deputi pun akhirnya mewajibkan vaksinasi sebagai syarat tes SKD CPNS 2021, sekaligus sebagai upaya mencegah munculnya klaster baru dalam proses seleksi yang diikuti hingga 4 juta warga ini.  

Syarat wajib vaksin ini diberlakukan untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali, dan penyesuaian dengan kondisi terkini untuk wilayah lain.


Vaksinasi

Vaksinasi merupakan tindakan medis yang bertujuan mencegah penyakit, bukan mengobati. Karena itulah vaksin sangat penting diberikan pada setiap orang sebelum terinfeksi penyakit tertentu. Vaksin menjadi senjata biologis yang digunakan untuk membantu sistem imun manusia melawan penyakit.

Cara kerja vaksin adalah dengan meniru terjadinya infeksi penyakit itu sendiri. Ketika vaksin disuntikkan atau diteteskan, sistem imun akan menganggap vaksin sebagai organisme asing yang akan menyerang tubuh. 

Sistem imun akan mengirimkan sel khusus untuk memberantas vaksin. Dari sinilah, sistem imun kita akan mengingat atau membentuk memori atas kejadian tersebut. Hasilnya, sistem imun akan selalu bersiap atas serangan penyakit sebenarnya karena sudah mengingat organisme mana yang berbahaya dan perlu diberantas. Pemberian vaksin akan menurunkan risiko orang-orang terserang penyakit.


Jenis vaksin Covid-19 yang telah tersedia di Indonesia: 

Sinovac 

Vaksin dari perusahaan Tiongkok ini merupakan yang paling pertama tersedia di Indonesia dan telah diberikan dalam berbagai program vaksinasi pertama yang digulirkan Pemerintah. 

Vaksin ini mengandung virus SARS-CoV-2 yang telah dimatikan dan telah melewati uji klinis fase III. Vaksin ini juga dinyatakan aman untuk anak-anak khususnya usia 12 sampai 18 tahun. 

Dosis yang dianjurkan untuk pemberian vaksin jenis ini yaitu 2 dosis sebanyak 0.5 mililiter (ml) per dosisnya dengan jarak pemberian 14 hingga 28 hari. Di Indonesia efikasi untuk vaksin ini sebesar 65,3%. 

Efek samping yang disebabkan oleh vaksin ini tergolong ringan. Contohnya, nyeri pada area yang telah disuntik, nyeri otot, dan sakit kepala. Namun, ada juga yang merasakan lelah, mual, sampai muntah.

AstraZeneca 

Jenis vaksin covid berikutnya yaitu AstraZeneca yang merupakan vaksin dari Inggris. Vaksin ini diketahui  mengandung virus hasil rekayasa genetika dan virus flu yang tidak berbahaya. 

Berdasarkan hasil pengujian, vasin ini memiliki efikasi mencapai 76% dalam satu kali suntikan. Untuk dosis yang dianjurkan dalam pemberian vaksin ini yaitu dua dosis sebanyak 0.5 ml per dosis dengan jarak empat sampai 12 minggu. Vaksin ini cocok diberikan untuk rentang usia di atas 18 tahun hingga diatas  55 tahun.

Vaksin Astrazeneca telah mendapatkan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA2158100143A1. Selain itu, jenis ini juga diklaim ampuh melawan virus Corona varian Delta dan Kappa. 

Efek samping yang biasanya dirasakan yaitu nyeri otot, kemerahan, gatal, bengkak pada tempat yang disuntik, demam, lelah, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, radang tenggorokan, flu dan batuk. 

Kurang dari 1% penerimanya merasakan pusing, nafsu makan berkurang, sakit perut, pembengkakan kelenjar getah bening, produksi kulit berlebih, kulit terasa gatal, dan munculnya ruam.


Sinopharm 

Sinopharm juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk dipakai di Indonesia. Vaksin ini produksi perusahaan farmasi Tiongkok dengan karakter yang mirip dengan Sinovac, dan juga memiliki kandungan virus corona yang sudah dimatikan. 

Untuk penggunaannya,  dua dosis dengan jumlah sebanyak 0.5 ml per dosis yang diberikan dengan jarak 21 hari. Di Uni Emirat Arab efikasi vaksin ini sudah mencapai angka 79,34%. Vaksin covid yang bagus ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 85 tahun. 

Sejauh ini diketahui pemberian vaksin ini aman dengan efek samping yang cukup ringan, seperti rasa sakit pada area yang disuntik, ruam, pusing, tegang otot, demam, mual, dan muntah-muntah. Vaksin ini sudah masuk ke Indonesia sejak akhir April 2021.


Moderna 

Moderna adalah vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) yang pertama kali dipakai di Indonesia. Jenis vaksin ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan, melainkan memanfaatkan komponen materi genetik yang direkayasa. 

Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation AS, diklaim ampuh melawan varian Delta, Kappa dan Gamma. Vaksin ini sudah mendapatkan izin darurat penggunaan dari Amerika Serikat dan telah selesai melewati uji klinis fase III. Sebanyak tiga juta dosis bantuan dari Amerika Serikat telah tiba di Indonesia pada 11 Juli lalu. 

Moderna diketahui bisa diberikan untuk usia lebih dari 18 tahun sampai di atas 55 tahun, dengan dosis pemberian sama dengan vaksin lainnya yakni dua dosis sebanyak 0.5 ml per dosis dan jarak pemberian 28 hari. Selain itu, vaksin ini dinilai aman untuk orang dengan komorbid alias penyekit penyerta. 

Efek samping yang dirasakan setelah menggunakan vaksin ini diantaranya rasa lelah, sakit kepala, nyeri oto dan sendi. Namun, efek samping tersebut akan segera hilang maksimal 2 hari. Ada juga efek samping lain seperti nyeri pada bagian yang disuntik, bengkak, dan kemerahan.


Pfizer 

Pfizer adalah vaksin berbasis RNA (RNA) dan paling banyak dipakai di AS serta Eropa. Efektivitasnya dinilai sangat tinggi sehingga sempat amat diminati oleh berbagai negara di dunia. 

Vaksin ini diketahui bisa diberikan untuk mereka yang berusia diatas 16 sampai  diatas 55 tahun sebanyak dua dosis dengan jumlah 0.3 ml per dosis dan jarak 3 minggu. Efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin ini sama dengan vaksin Moderna.


Novavax 

Novavax adalah vaksin berbasis protein sub-unit buatan perusahaan kesehatan di AS. Vaksin ini mengandung antigen protein yang dimurnikan dan tidak dapat bereplikasi, serta tidak bisa menyebabkan infeksi Covid-19. 

Vaksin ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia 18 sampai 59 tahun dengan dua dosis yang berjumlah 0.5 ml per dosis dan berjarak 21 hari. 

Pada uji klinis pertama dan kedua diketahui efek samping yang ditimbulkan yaitu sakit pada bagian yang disuntik, ruam, pusing, tegang oto, demam, mual, dan muntah.


Itu tadi beberapa jenis vaksin Covid-19 beserta penjelasan singkatnya. Jadi apakah Sobat masih takut untuk vaksinasi? Yukk ikuti anjuran pemerintah dan tetap jaga protokol kesehatan.

Mengenal Qusthul Hindi, Benarkah Ampuh Obati Covid-19?

0
 

Campusnesia.co.idQust Al Hindi atau biasa disebut dengan Qusthul Hindi dewasa ini sudah akrab di telinga masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bagi mereka yang percaya, tanaman dari india itu disinyalir dapat mengobati covid-19. 
 
Tanaman berupa kayu itu umumnya dapat dijumpai dalam bentuk bubuk hingga kapsul untuk kemudian dikonsumsi.

Secara ilmiah, beberapa studi terkait Qusthul Hindi masih dilakukan dengan menggunakan pendekatan otomatisasi di acara komputerisasi menggunakan Meta-Deep Artificial Intelligence (AI) dengan memanfaatkan meta-heuristic-based teknik pencarian yang cermat dengan Particle Swarm Algoritma optimasi (PSO) (Cholissodin dkk, 2020). Jadi hingga saat ini belum ada bukti kedokteran bahwasannya kayu India tersebut dapat mengobati covid-19.

Meski kayu ranting India secara medis dinyatakan tidak dapat mengobati covid-19. Berdasarkan skema tabel untuk dataset Kerangka Perancangan sebagai Prototipe Mesin Pengobatan Islami Terhadap Penyakit Apapun Khususnya untuk Covid-19 Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist Menggunakan Meta-Deep AI dan Particle Swarm Optimization Universitas Brawijaya herbal tersebut dapat digunakan sebagai obat gangguan sistem pernapasan, masalah tenggorokan, pneumonia, dekongestan, bekas luka, luka bakar, insomnia, sembelit, ginjal, masalah kontrol gula darah, stres, asma, gastritis kronis, hati, sakit maag, radang usus besar, rematik, tumor, menghentikan penyebaran kanker, obat anti mabuk, mual dan muntah, malaria, kelumpuhan, rematik, sakit perut, bisul, disentri, demam, masalah kulit dan pencernaan, arthritis (peradangan pada sendi), kolesterol, jantung, dan lain-lain.

Dari sudut pandang Islam, Qusthul Hindi sendiri telah disebutkan dalam hadits yakni berupa cabang gaharu india:

“Sedekah bin Al-Fadl memberitahu kami bahwa Ibn'Uyainah berkata: Saya mendengar Az Zuhri dari 'Ubaidullah dari Ummu Qais binti Mihshan berkata: Aku mendengar Nabi Muhammad berkata: “Gunakan cabang gaharu India karena di dalamnya ada 7 macam healer dan bisa menghilangkan penyakit (racun), salah satunya adalah radang penyakit paru-paru.”

Terlepas dari benar tidaknya rempah tersebut dapat digunakan sebagai pengobatan covid-19 atau tidak. Qusthul Hindi memang sangat kaya akan manfaat sehingga memang tidak ada salahnya untuk dikonsumsi baik sebagai obat maupun peningkatan daya tahan tubuh bila perlu. Pemerintah sendiri telah menghimbau kepada masyarakatnya agar berhati-hati dalam memilih obat dan alangkah baiknya apabila mengambil langkah bijak dengan mengkonsumsi obat yang telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).    

 

Sumber:

Design Framework as a Prototype of Islamic Medicine Engine to any Disease Especially for Covid-19 Based Al-Qur'an and Hadith Using Meta-Deep AI and Particle Swarm Optimization. Imam Cholissodin, Arief Andy Soebroto, Mohammad Muallif, Aurick Yudha Nagara, Renny Nova, Tamara Gusti Ebtavanny. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 529 Proceedings of the International Conference on Engineering, Technology and Social Science (ICONETOS 2020) Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia. Atlantis Press

Syariah Shohih Bukhari Kitab: Bab Perawatan: Assa'uth dengan qusthul hindi dan qusthul bahri No. Hadis: 5368 juz 10P. 156.

 

Penulis : Dewi Nur Hidayatika
Gambar : Dewi Nur Hidayatika 
Editor: Ika Shintya


** Artikel ini merupakan bagian dari program Magang Online Campusnesia season 2  

Daftar Klinik dan Dokter Gigi Terdekat Sekitar Tembalang Semarang

0
 

Campusnesia.co.id - Menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah hal yang penting dilakukan bagi setiap orang baik tua dan muda, laki-laki dan perempuan. Selain dengan rajin gosok gigi dan pakai obat kumur, penting juga untuk rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi. 

Kenapa harus periksa gigi?
Pemeriksaan gigi oleh dokter gigi bisa mendeteksi dan mengobati berbagai gangguan yang umum menyerang area mulut. Misalnya saja gigi berlubang (karies) dan penyakit gusi.

Gigi berlubang adalah masalah permanen dan tidak akan bisa sembuh sendiri. Jika tidak diobati, lubang tersebut akan semakin menganga lebar dan rasa sakitnya akan semakin parah. 

Lubang gigi yang terlanjur parah bisa menimbulkan infeksi yang menyebar hingga ke akar dan menimbulkan bengkak (abses). Pada orang dengan daya tahan tubuh rendah, infeksi bisa menyebar hingga organ tubuh lain misalnya sinus, rahang, hingga ke daerah leher dan dada.
 
berapa kali harus cek gigi?
Orang dewasa disarankan untuk periksa gigi rutin tiap 6 bulan sekali. Namun, apabila ada keluhan pada gigi dan mulut, Anda disarankan untuk langsung datang ke dokter gigi.

Frekuensi kunjungan 6 bulan sekali tersebut juga tidak sama untuk semua orang. Jika Anda memiliki gangguan metabolisme atau penyakit sistemik dan berisiko mengalami penyakit gigi dan mulut, Anda akan dianjurkan untuk periksa gigi setiap 3 bulan sekali.

Anak-anak juga disarankan untuk rutin cek gigi setiap 6 bulan sekali, mulai dari usia 6-7 bulan ketika gigi susu pertama mereka sudah tumbuh, Selanjutnya, teruslah membawa anak ke dokter gigi walaupun tidak ada keluhan apapun. Selain untuk kontrol berjangka, ini juga bertujuan untuk mengenalkan anak terhadap dokter gigi, perawat, klinik gigi agar nantinya tidak takut jika sewaktu-waktu butuh prosedur dental.


Daftar Dokter dan Klinik Gigi di sekitar Tembalang Semarang

1. Mau jadi nomer satu? Pasang Iklan di CampusnesiaKlik di sini.
Nama Usaha Anda:
Alamat:
Nomer Telepon:


2. Arlina & Budi Praktek Dokter Gigi Orthodontist & Konservasi gigi
Alamat: Jl. Banjarsari No.6, Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telepon: 0878-7880-0299


3. Praktik Drg Astuti
Alamat: Gg. Nirwana Sari II, Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Telepon: 0819-9958-0274


4. Klinik Gigi 3iffel
Alamat: Jl. Tirto Agung No.14, Pedalangan, Kec. Banyumanik, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
Telepon: 0812-2929-6030


5. Dokter Gigi Wisnu Rachmanto
Alamat: Padangsari, Kec. Banyumanik, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50263
Telepon: 0857-2537-4525


6. Bening Dental Care
Alamat: Jl. Mulawarman Raya No.11d, Pedalangan, 
Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
Telepon: 0813-9200-4440


7. Dokter gigi orthodontis Bambang Erawanto
Alamat: Perumahan Bukit Sari, Jl. Bukit Putri No.15, 
Ngesrep, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50261
Telepon: 0813-2830-7637


8. Dokter Gigi dr. Yudiono.H
Alamat: Jl. Jati Raya, Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50263


9. Klinik Gigi NADIRA Tusam
Alamat: Jl. Tusam Tim. I No.34, Pedalangan, 
Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
Telepon: (024) 76405829


10. Dental Unique
Alamat: Jl. Prof. Sudarto No.1, Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50725
Telepon: 0878-3167-7771


11. Umi Budhiyanti, Drg
Alamat: Jl. Jati Raya, RT.006/RW.13, Seondol Wetan, 
Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
Telepon: (024) 7472080


12. Dokter Gigi Drg. Galih
Alamat: Jl. Raya Sendangmulyo, Meteseh, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50271


13. Klinik Gigi Semarang - drg. Ryan Christian & Partners
Alamat: Jl. Setia Budi No.115, Srondol Kulon, 
Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50263
Telepon: 0878-9195-2718


14. Dokter Gigi Keluargaku
Alamat: Jl. Prof. Sudarto No.6, Tembalang, 
Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50277
Telepon: 0823-2328-2805


15. Klinik Gigi NADIRA Sukun
Alamat: Komplek Ruko Sukun Blok B1, Srondol Wetan, 
Banyumanik, Srondol Wetan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50263
Telepon: (024) 7462558


16. drg. Asti Sugiarto MH(Kes)
Alamat: Jalan Dinar Asri Raya No. 1-2, Meteseh, 
Tembalang, Meteseh, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50271
Telepon: 0858-7814-2014



Info Herbal: Kandungan dan Manfaat Semanggi Air Marsilea crenata Presl Bagi Kesehatan dan Lingkungan

0



Campusnesia.co.id -- Semanggi pasti menjadi salah satu nama tanaman yang tidak asing di telingga kita, namun apakah Sobat tahu apa sih kandungan dan manfaat tanaman ini? Yuk simak penjelasan berikut.

Semanggi air atau bisa disebut Marsilea crenata Presl. merupakan jenis tumbuhan paku-pakuan yang tumbuh di daerah danau, rawa dan sawah. Tanaman semanggi ini memiliki morfologi daun yang sangat khas yaitu bentuk daun yang meyerupai payung yang tersusun dari empat kelopak anak daun yang berhadapan. 

Kandungan mineral pada daun dan tangkai semanggi air adalah kalium, fosfor, besi, natrium, kalsium, seng, dan tembaga. Semanggi juga memiliki kandungan fitokimia seperti alkaloid, steroid, flavonoid, karbohidrat, gula pereduksi, dan asam amino. Kandungan mineral dan fitokimia yang berfungsi sebagai melarutkan kristal kalsium oksalat (CaOx) adalah kalium dan flavonoid (4).

Semanggi air (Marsilea crenata Presl.) berpotensi untuk diolah menjadi produk obat herbal karena khasiat yang dimilikinya. Beberapa manfaat Marsilea crenata Presl. antara lain sebagai peluruh air seni, ekspektoran, analgesik, mengobati kusta, demam, keracunan pada darah dan terapi untuk penyakit hepar (6). 

Ekstrak semanggi juga dapat menurunkan kadar trigliserida (3). Tanaman semanggi juga memiliki kandungan fitoestrogen. Aktivitas estrogenik dari fitoestrogen didukung karena terdapatnya gugus -OH pada struktur kimia penyusunnya seperti yang terdapat pada hormon estradiol (1).

Daun tanaman semanggi berfungsi menurunkan panas (antipiretik), menetralisir racun, antibioti, anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah, stomakikum, dan diuretik, juga dalpat megobati demam dan flu (7). 

Semanggi mengandung minyak atsiri, saponin, dan zat samak, dan secara turun temurun telah digunakan sebagai obat penyakit asma, batu empedu, batu ginjal, batuk, busung perut, hati membesar, infeksi saluran kemih, radang amandel, radang kerongkongan, sakit kuning, selesma, dan centengan (8).

Tanaman semanggi air (Marsilea crenata Presl.) memiliki kemampuan fitoremediasi atau kemampuan menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik (5). 

Namun karenanya berdampak pada penimbunan logam berat pada tanaman semanggi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga menurunkan kualitas tanaman semanggi. Penggunaan tanaman semanggi yang memiliki kadar logam berat yang tinggi tidak direkomendasikan karena berbahaya untuk kesehatan tubuh (2).


Daftar Pustaka

1. Affiyati, A.N, Ciptono, dan Nurcahyo, H., 2018. Pengaruh Ekstrak Semanggi Air (Marsilea crenata) Terhadap Jumlah Kelenjar Endometrium dan Ketebalan Lapisan Endometrium Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus, L.). Jurnal Prodi Biologi, Vol. 7 No. 1.

2. Agil, M., Kusumawati, I, dan Neny P. N., 2017. Phenotypic Variation Profile of Marsilea crenata Presl. Cultivated in Water and in the Soil. Hindawi Journal of Botany. Volume 2017.

3. Hayudanti D, Wirjatmadi B., dan Adriani M., 2018. Effect Of Water Clover (Marsilea Crenata) Extract on Triglicerydes of The Hypertriglycerides Rats. International Journal of Public Health and Clinical Sciences e-ISSN: 2289-7577. Vol. 5: No. 6.

4. Nurjanah, A.A. dan Abdullah, A. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Semanggi Air (Marsilea crenata). Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 1 : 152-158.

5. Purakayastha T.J. dan Chonkar P.K. 2010. Phytoremediation of Heavy Metal Contaminated Soils. Springer. Berlin Heidelberg.

6. Puspitasari, Y, Suciati, dan Agil, M., 2015. Isolasi Senyawa Terpenoid Dari Fraksi N- Heksana Daun Marsilea crenata Presl. Pada Hasil Kcv Fraksi No.2. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.2 No.1.

7. Redaksi AgroMedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

8. Sari. W, Lili S., dan Oei D. 2008. Care Yourself, Hepatitis. Penebar Plus. Jakarta.