Mahasiswa KKN Undip Sulap Ember Jadi Tempat Budidaya Ikan Skala Rumah Tangga Lahan Sempit

 

Campusnesia.co.id - Semarang (31/07/22)- Ketahanan pangan saat ini menjadi prioritas para pemimimpin dunia, hal ini ditunjukan dalam 17 tujuan yang disampaikan dan ketahanan pangan dijadikan tujuan nomor dua didalam SDGs (Sustainable Development Goals). 

SDGs ini ditargetkan dalam 2030, dunia dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mendukung tujuan SDGs ini yaitu dengan melakukan Urban Farming.
Apa sih itu Urban Farming? Urban Farming merupakan suatu metode pertanian kota dengan konsep berkebun di lahan yang terbatas. 

Metode ini dianggap cocok diterapkan di RW 06 karena pemukiman penduduk yang lahannya dihabiskan untuk bangunan sehingga hanya memiliki lahan kosong yang sempit. Salah satu Urban Farming yang dapat diterapkan yaitu BUKDIDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember). 

BUKDIDAMBER ini merupakan teknik budidaya yang menggabungkan budidaya ikan dan sayuran. Hasil dari BUKDIDAMBER ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga dan menunjang kondisi ekonomi masyarakat melalui penjualan hasil panen. 

Konsep bukdidamber ini merupakan konsep budidaya yang sederhana dan tidak membutuhkan modal yang besar. Alat bahan yang dibutuhkan yaitu kapasitas ember 70 atau 80 liter ataupun ember bekas pakai, gelas plastic bekas, arang, tisu, kawat, bibit kangkung dan benih ikan lele.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP Tim II 2021/2022 memberikan informasi kepada warga desa Gondoriyo melalui demo serta edukasi pembuatan bukdidamber untuk usaha skala rumah tangga. 

Selain dengan edukasi secara langsung dibagikan juga video youtube melalui Whatsapp group cara pembuatan bukdidamber ini. Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Minggu, 31 Juli 2022 di RW 06, Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Ngaliyan, Semarang yang diikuti oleh 47 peserta serta dikunjungi oleh ketua RW 06 yang menyambut baik program ini. 

Program demo pembuatan BUDIKDAMBER ini terlaksana dengan baik, dengan banyaknya warga antusias dengan menyampaikan beberapa pertanyaan terkait budidaya dalam ember ini. 

Dalam kegiatan ini, Ibu-ibu lebih antusias dikarenakan dapat dijadikan usaha sampingan. Diharapkan setelah program edukasi dan demi ini warga dalam menerapkan kegiatan ini, sehingga masyarakat bisa memiliki penghasilan sampingan sekaligus meminimalisir pengeluaran.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon