6 T yang Ini Bukan Soal Uang Tapi Tartil, Tajwid, Tilawah, Tahfidz, Tahsin dan Tadabbur AL Quran yuk Kita Bahas





Campusnesia.co.id - Secara bahasa, kata Tahsin artinya memperbaiki, atau menghiasi, atau membaguskan, atau memperindah, atau membuat lebih baik dari semula Lalu kata Tilawah artinya membaca atau bacaan.

Tilawah secara istilah adalah membaca Al Qur'an dengan bacaan yang menampakkan huruf-hurufnya dan berhati-hati dalam melafadzkannya agar lebih mudah untuk memahani makna-makna yang terkandung di dalamnya.

Dari dua definisi tersebut, bisa disimpulkan bahwa makna tahsin tilawah adalah upaya memperbaiki atau membaguskan bacaan Al Qur'an dengan baik dan benar sebagai realisasi dari firman Allah Ta'ala dalam surah Al Muzzammil ayat 4 yang artinya:

"...Dan bacalah (olehmu) Al Qur'an dengan tartil (yang sebenar-benarnya). (QS. Al Muzzammil : 4)

Berdasarkan ayat di atas, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membaca Al Qur'an dengan tartil yang sebenar-benarnya, tidak membaca Al Qur'an dengan asal-asalan, dan agar bisa membaca Al Qur'an dengan tartil yang sebenar-benarnya seorang muslim dituntut untuk mempelajari bacaan Al Qur'an dengan baik dan benar yang dalam ini diistilahkan dengan 'tahsin tilawah Al Qur'an' 

Lalu Tajwid bermakna memperbagus atau memperbaiki. Secara istilah, tajwid menurut para ulama ahli Al Qur'an adalah mengucapkan setiap huruf dari makhraj (tempat keluarnya huruf) dengan benar, dengan menunaikan seluruh hak-nya (sifat absolut huruf yang selalu menempel misalnya hams, jahr, isti'la, dll) dan menunaikan seluruh mustahak-nya (sifat kondisonal huruf yang sewaktu-waktu ada semisal idzhar, iqlab, ikhfa', dll) dengan tanpa berlebihan dan tanpa takalluf (mempersulit diri) serta tanpa ta'assuf (semaunya sendiri).

Untuk Tahfidz bemaknanya menghafal dan tadabbur (mendalami, memahami). Sehingga seorang muslim tidak hanya sekedar membaca Al Qur’an saja, tapi juga menghafal dan memahaminya.

Perbedaan makna Al Qur’an dengan Mushaf, kenapa disebut Al Qur’an karena sudah bunyi, itu artinya seseorang harus membaca dan melafadzkannya (membunyikan). 

Ini juga yang menjadi perintah kenapa Al Qur’an harus dibaca atau dibunyikan. Karena jika tidak bunyi, namanya Mushaf (lembaran).

Orang yang rajin berinteraksi dengan Al Qur’an maka Al Qur’an nanti akan menjadi “pengawal” manusia di alam ghoib (kubur). 


sumber: kampvsundip.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon