Menengok Inovasi Mading Digital SMP N 1 Trangkil dalam Meningkatkan Literasi di Lingkungan Sekolah

 




Campusnesia.co.id - Majalah Dinding atau yang kita kenal sebagai Mading selama puluhan tahun menjadi sarana media informasi dan kreatifitas pelajar sekolah dalam dunia tulis menulis dan literasi.

Menurut Nursisto (2005) majalah dinding (mading) adalah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.

Dahulu, pergantian pengisi mading jadi ajang unjuk gigi kreatifitas antar kelas dari sisi nama yang unik, konten yang informatif dan desain yang kreatif.

Selain itu, mading juga bisa jadi sarana distribusi informasi bagi pihak sekolah tentang program pembelajaran hingga laporan yang sifatnya publik dan harus diketahui civitas sekolah.

Sayangnya, sejak pandemi dua tahun lalu, mading menjadi tidak relevan karena sekolah diselenggarakan secara online, siswa dilarang datang ke kelas guna antisipasi dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19.

Mading dan segala informasi yang tertempel di dinding sekolah jadi terbengkalai, sekalipun tetap aktif dan diisi jumlah pembacanya tak lagi sebanyak dahulu kala.

Sebuah inovasi datang dari SMP N 1 Trangkil yang terletak di kabupaten Pati Jawa Tengah, dalam rangka meningkatkan literasi sekolah menengan di bawah kepimimpinan kepala sekolah pak Kunarso, S.Pd., M.Pd menyulap mading yang tadinya berupa kertas tertempel di dinding jadi konten digital dan dimuat lewat websiste sekolah.

Mading Digital ala SMP N 1 Trangkil diperkenalkan dalam video berdurasi 12.45 menit berjudul "Literasiku Maju" yang diunggah di channel Youtube FGLSN Bangkit dalam ajang Lomba Film Literasi. 


Transformasi dari fisik menjadi digital membuat karya yang ditulis para siswa berpeluang menjangkau lebih banyak pembaca, tidak hanya civitas SMP N 1 Trangkil tapi juga netijen di seluruh Indonesia dan dunia karena sudah masuk ranah dunia maya.

Mading digital dapat jadi sarana apresiasi bagi siswa dengan ide-ide dan karya yang dihasilkan, sebelum dipublish di website sekolah pasti sudah melewati seleksi ketat hingga yang lolos adalah karya terbaik.

Kelak, karya yang berhasil lolos dan dipublish di website sekolah lewat kolom mading bisa dijadikan portofolio sebuah pencapain yang patut diganggakan serta mendorong kompetisi sehat dalam berkarya.

Manfaat lain Mading digital juga bisa jadi konten pemantik kunjungan ke website sekolah baik guru, siswa, orang tua hingga masyarakat biasa. Mendobrak stigma yang melekat pada website sekolah yang hanya berisi informasi normatif, formal dan membosankan setidaknya dari sudut pandang siswa dan masyarakat biasa.

Sebagai penutup, di era digital konten menjadi ujung tombak dalam komunikasi dan menyampaikan banyak hal, Inovasi Mading Digital SMP N 1 Trangkil dalam Meningkatkan Literasi di Lingkungan Sekolah sangat bagus dan patut dicontoh oleh sekolah lain. Untuk sobat yang penasaran dengan Mading Digital SMP N 1 Trangkil bisa klik di sini.



Penulis: Achmad Munandar
Editor: Ika Shintya

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon