Dea Aulia, Peraih Beasiswa Fisika Nuklir ASEAN



KOMPAS.com - Dea Aulia Kartini (23 tahun) mungkin satu dari sekian juta anak Indonesia yang beruntung bisa meraih beasiswa. Alumni Fakultas Teknik dan Sains jurusan Fisika Universitas Nasional (Unas) bukan hanya akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-2, tapi langsung mendapat akses hingga S-3 selama 5 tahun di Suranaree University of Technology (SUT), Thailand.

Dea tercatat sebagai satu dari 9 orang penerima beasiswa yang terpilih dari seluruh ASEAN di bidang fisika nuklir. Dia bersaing dengan para pelamar dari 10 negara ASEAN yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Brunei Darusalam, Filipina, Myanmar, Laos, Indonesia dan Kamboja.

"Sempat tidak menyangka bisa mendapat beasiswa langsung S-3 di luar negeri. Ini mimpi yang menjadi kenyataan sekaligus tantangan, karena bidang yang saya ambil fisika nuklir. Ini sesuatu yang berbeda dengan yang saya ambil ketika masih menjadi mahasiswa," ujar perempuan kelahiran Bogor 21 April 1993. 

Awalnya, Dea harus mengikuti tahapan seleksi yang diadakan oleh SUT. Setelah melalui seleksi berkas, Dea lolos ke tahap seleksi wawancara yang dilakukan melalui skype dengan pihak SUT. Pada akhir Juni 2016 lalu dia mendapatkan email yang menyatakan dirinya mendapatkan beasiswa tersebut.

"Di email itu saya diminta untuk datang ke Thailand pada 6 Juli lalu. Sempet bingung, soalnya kan Lebaran, waktunya juga mepet. Ternyata, setelah emailnya saya baca ulang kembali, ternyata ada kesempatan untuk dapat bergabung pada term kedua, yaitu pada November 2016," katanya kepada www.unas.ac.id.

Dea mengaku sangat bangga dengan capaiannya tersebut. Pasalnya, SUT sendiri masuk dalam jajaran 10 universitas terbaik se-ASEAN dan nomor 5 terbaik di Thailand.

Ihwal kecintaannya terhadap fisika, lanjut Dea, bidang yang selama ini selalu menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar orang, dianggapnya sebagai sebuah tantangan. Dari situlah dia akhirnya tertarik mendalami bidang fisika. Pilihannya jatuh ke program studi Ilmu Fisika Fakultas Teknik dan Sains di Universitas Nasional, lantaran tidak banyak universitas swasta yang membuka program studi tersebut.

Selain meraih beasiswa, ternyata Dea juga tercatat sebagai mahasiswa terbaik Fakultas Teknik dan Sains dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,95. Dia telah diwisuda pada September 2015 lalu.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »