Seni Lukis Bertemakan Selotip dan Scribble Art Karya Unik Mahasiswa UB

Erwin Saputra memperkenalkan hasil karya lukisannya dalam acara Mata Najwa

Berawal dari kegemarannya berkecimpung dunia seni lukis, Erwin Saputra tumbuh menjadi seorang pemuda yang mampu menunjukkan kreativitasnya lewat berbagai karya-karya yang unik di mata masyarakat. Mahasiswa tingkat akhir jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB) ini memang memiliki bakat menggambar sejak kecil. Karya-karyanya berhasil menjuarai tingkat regional maupun nasional. Ditengah perkembangan gaya artistik yang sudah tersebar secara mainstream, Erwin mecoba membuat terobosan baru dengan membuat karya seni lukis yang bertemakan scribble art. Ia juga membuat gaya yang unik lainnya dengan cara melukis lewat bahan selotip yang ditempelkan pada sebuah kanvas.
Mahasiswa bidik misi angkatan 2012 ini memang selalu mencari hal-hal yang baru dalam menghasilkan karya-karyanya. Bahkan hasil goresan tangannya juga mendapat apresiasi dari pejabat publik hingga berbagai media. "Beberapa tokoh besar, seperti Ridwan Kamil, Andi F. Noya serta Sandiago Uno sangat mengapresiasi hasil karya yang saya buat. Bahkan saya sangat terhormat bisa berbagi pengalaman lewat talk-show di berbagai acara televisi, seperti Kick Andy, Mata Najwa dan Hitam Putih," ujarnya.

Erwin mengenal scribble sejak awal 2015 lalu, sebelumnya ia merupakan penggiat karikatur dengan  obyek tokoh-tokoh nasional. Namun setelah berkenalan dengan scribble, ia merasa menemukan dunia baru dalam seni lukis. Hasilnya pun ternyata berdampak cukup besar, karya-karyanya disukai banyak orang. Berawal dari ketertarikan publik itulah, banyak pesanan datang dari berbagai pihak. "Dulu saya sering membuat lukisan yang bertemakan karikatur, namun saat ini sedang mendalami scribble art dan karya selotip. Ketika saya memperkenalkan karya tersebut, banyak vendor yang memesan desain kepada saya, Salah satunya seperti Kampung Desain Jakarta dan berbagai pemilik distro t-shirt," ujarnya.

Erwin menjadikan karya-karyanya sebagai peluang usaha yang cukup menjanjikan. Dengan bermodalkan aplikasi smartphone, ia mampu meraup penghasilan Rp 1 juta per bulan. Bahkan pemesan hasil karyanya hingga menembus Malaysia, Thailand, Abu Dhabi hingga Amerika Serikat. "Alhamdulilah, dengan hasil karya ini, saya bisa membiayai kuliah dan kehidupan sehari-hari secara mandiri tanpa harus berpangku tangan kepada orang tua. Namun itu semua butuh perjuangan yang cukup panjang," ujar pemuda asal Jember tersebut.

Erwin memang bukan pelukis biasa, dari hobi menjadi profesi bisnis hingga belajar memperdalam seni lukis merupakan ketiga hal yang tidak bisa dipisahkan darinya. Selain berusaha mencari hal-hal baru dalam dunia seni, ia juga concern terhadap pendidikan yang sedang ia tempuh. Ia bercita-cita ngin melanjutkan pendidikannya ke level yang lebih tinggi. Walau Erwin hadir dari latar belakang dari keluarga yang kurang mampu, kesungguhan dalam menggapai keinginannya untuk menempuh studi di bidang seni lukis memang tidaklah main-main. "Setelah menyelesaikan S1, saya ingin melanjutkan studi S2 ke luar negeri. Hal ini saya lakukan tidak hanya untuk belajar, namun juga membangun jaringan dengan orang-orang yang berkecimpung di dunia seni lukis. Ada dua tujuan, Perancis dan Finlandia, karena keduanya memiliki universitas yang sesuai dengan bidang saya, apalagi Perancis juga terkenal dengan kota mode," tambahnya. [indra]

sumber: http://prasetya.ub.ac.id/berita/Seni-Lukis-Bertemakan-Selotip-dan-Scribble-Art-Karya-Unik-Mahasiswa-UB-18029-id.html

Artikel Terkait

Previous
Next Post »